Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 372
Terjemah Hadits ke 1856
Dari Jabir bin Abdillah Rodliyallâhu ‘Anhu dia berkata :
كَانَ رَسُول اللَّهِ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ فَإِذَا أَرَادَ الْفَرِيضَةَ نَزَل فَاسْتَقْبَل الْقِبْلَةَ
Bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam sholat di atas kendaraannya menghadap kemana pun kendaraannya itu menghadap. Namun bila beliau hendak sholat fardhu, maka beliau turun dan sholat menghadap kiblat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)
Terjemah Hadits ke 1857
Dari Ibnu Abbas Rodhiyallahu 'Anhuma ia bertanya kepada Rosulullah Shollallahu ’Alaihi Wasallam:
يا رسولَ اللهِ كيف أُصَلّي في السفينَةِ قال صلّ فيها قائما إلا أن تخافَ الغرقَ
“Wahai Rosulullah, bagaimana cara sholat di atas perahu? beliau bersabda: ‘sholatlah di dalamnya sambil berdiri, kecuali jika engkau takut tenggelam‘”
(Terjemah Hadits Riwayat Daruquthni 2/68)
Syaik Al Albani berkata bahwa Hadits ini Hadits shohih
Terjemah Hadits ke 1858
Dari Ibnu 'Umar Rodhiyallahu 'Anhuma dia berkata :
«وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَبِّحُ عَلَى الرَّاحِلَةِ قِبَلَ أَيِّ وَجْهٍ تَوَجَّهَ، وَيُوتِرُ عَلَيْهَا، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يُصَلِّي عَلَيْهَا المَكْتُوبَةَ
"Bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam melaksanakan sholat sunnat diatas tunggangan Beliau ke arah mana saja menghadap dan juga melaksanakan sholat witir di atasnya.
Hanya saja Beliau tidak melaksanakan yang demikian untuk sholat wajib".
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no.1098 dan Muslim no.700)
Terjemah Hadits ke 1859
Dari Amir bin Robi’ah Rodhiyallahu 'Anhu berkata:
رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى رَاحِلَتِهِ يُسَبِّحُ يُومِئُ بِرَأْسِهِ قِبَلَ أَيِّ وِجْهَةٍ تَوَجَّهَ ، وَلَمْ يَكُنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
"Aku melihat Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam ( sholat sunnah ) di atas kendaraannya dan membungkukkan kepalanya menghadapkan ke mana saja. Namun beliau tidak melakukannya untuk sholat-sholat fardhu."
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaq ‘alaihi)
Terjemah Hadits ke 1860
Dari Ya’la bin Murrah Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْتَهَى إلَى مَضِيقٍ هُوَ وَأَصْحَابُهُ وَهُوَ عَلَى رَاحِلَتِهِ ، وَالسَّمَاءُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَالْبِلَّةُ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ فَحَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَأَمَرَ الْمُؤَذِّنَ فَأَذَّنَ وَأَقَامَ ثُمَّ تَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَاحِلَتِهِ فَصَلَّى بِهِمْ يُومِئُ إيمَاءً يَجْعَلُ السُّجُودَ أَخْفَضَ مِنْ الرُّكُوعِ. رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ
Bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam melwati sebuah celah sempit bersama dengan para shahabat dengan menunggang kendaraan.
Saat itu langit hujan dan tanah menjadi basah. Lalu datanglah waktu sholat, beliau memerintahkan muadzdzin untuk adzan dan qamat.
Lalu Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam memajukan kendaraannya ke depan dan melakukan sholat dengan membungkuk, bungkuknya untuk sujud lebih rendah dari bungkuk untuk ruku’.
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad,Nasa'i, Daruquthuny dan Tirmidzy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar