Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 351
Terjemah Hadits ke 1751
Abu Malik Al Asy’ari Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
« أَرْبَعٌ فِى أُمَّتِى مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لاَ يَتْرُكُونَهُنَّ الْفَخْرُ فِى الأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِى الأَنْسَابِ وَالاِسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ وَالنِّيَاحَةُ ». وَقَالَ النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعٌ مِنْ جَرَبٍ
“Empat hal yang terdapat pada umatku yang termasuk perbuatan jahiliyah yang susah untuk ditinggalkan:
(1) membangga-banggakan kebesaran leluhur,
(2) mencela keturunan,
(3) mengaitkan turunnya hujan kepada bintang tertentu, dan (4) meratapi mayit (niyahah)”.
Lalu beliau bersabda, “Orang yang melakukan niyahah bila mati sebelum ia bertaubat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 934).
Catatan :
Yang dimaksud Meratap adalah menangis dengan merintih, mengerang, mengeluh, meronta-ronta
Terjemah Hadits ke 1752
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata:
أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ عَلَى ابْنِهِ إبْرَاهيمَ – رضي الله عنه – ، وَهُوَ يَجُودُ بِنَفسِهِ ، فَجَعَلَتْ عَيْنَا رسولِ الله – صلى الله عليه وسلم – تَذْرِفَان . فَقَالَ لَهُ عبدُ الرحمانِ بن عَوف : وأنت يَا رسولَ الله ؟! فَقَالَ : (( يَا ابْنَ عَوْفٍ إنَّهَا رَحْمَةٌ )) ثُمَّ أتْبَعَهَا بأُخْرَى ، فَقَالَ : (( إنَّ العَيْنَ تَدْمَعُ والقَلب يَحْزنُ ، وَلاَ نَقُولُ إِلاَّ مَا يُرْضِي رَبَّنَا ، وَإنَّا لِفِرَاقِكَ يَا إبرَاهِيمُ لَمَحزُونُونَ ))
Bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam masuk menemui Ibrahim yang dalam keadaan sakaratul maut bergerak-gerak untuk keluar ruhnya. Maka kedua mata Nabi Shollallahu 'Alahi Wa sallam pun mengalirkan air mata.
Abdurrahman bin ‘Auf berkata, “Engkau juga menangis wahai Rosulullah?”.
Maka Nabi bersabda, “Wahai Abdurrahman bin ‘Auf, ini adalah rahmah (kasih sayang)”.
Kemudian Nabi kembali mengalirkan air mata dan berkata, “Sungguh mata menangis dan hati bersedih, akan tetapi tidak kita ucapkan kecuali yang diridhoi oleh Allah, dan sungguh kami sangat bersedih berpisah denganmu wahai Ibrahim”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no 1303)
Catatan:
Putra Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wa sallam yaitu Ibrohim meninggal dunia ketika berusia persusuan yaitu sekitar 16 bulan atau 17 bulan
Berdasarkan Terjemah Hadits ini bahwa menangis diperbolehkan, yang dilarang itu meratap
Terjemah Hadits ke 1753
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata:
شَهِدْنَا بِنْتَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ عَلَى الْقَبْرِ فَرَأَيْتُ عَيْنَيْهِ تَدْمَعَانِ فَقَالَ : هَلْ فِيْكُمْ مِنْ أَحَدٍ لَمْ يُقَارِفِ اللَّيْلَةَ؟ فَقَالَ أَبُوْ طَلْحَةَ : أَنَا قَالَ : فَانْزِلْ فِي قَبْرِهَا فَنَزَلَ فِي قَبْرِهَا فَقَبَرَهَا
“Kami menghadiri pemakaman putri Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam dan Rosulullah duduk di atas mulut kuburan (*yang sudah digali pent).
Aku melihat kedua mata beliau mengalirkan air mata, dan beliau berkata, “Apakah ada diantara kalian yang malam ini belum berbuat (*berhubungan dengan istrinya, pent).
Abu Tolhah berkata, “Saya”.
Nabipun berkata, “Turunlah engkau di kuburan putriku!”.
Abu Tholhah lalu turun dan menguburkan putri Nabi”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no 1342)
Terjemah Hadits ke 1754
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.”
(Terjemah Hadits Riwayat. Tirmidzi no. 2260.)
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan.
Terjemah Hadits ke 1755
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda:
«إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ»
"Sesungguhnya lemah lembut itu tidaklah melekat pada sesuatu melainkan ia memperindahnya. Dan tidaklah ia tercabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya." (Terjemah Hadits Riwayat Muslim: 78 – 2594)).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar