Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 365
Terjemah Hadits ke 1821 ( Tentang mengakhirkan sholat isya')
Dari Mu’adz bin Jabal Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata:
أَبْقَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلاَةِ الْعَتَمَةِ، فَأَخَّرَ حَتَّى ظَنَّ الظَّانُّ أَنَّهُ لَيْسَ بِخَارِجٍ، وَالْقَائِلُ مِنَّا يَقُوْلُ: صَلَّى. فَإِنَّا لَكَذَلِكَ حَتَّى خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوْا لَهُ كَماَ قَالُوْا. فَقَالَ لَهُمْ: أَعْتِمُوْا بِهَذِهِ الصَّلاَةِ، فَإِنَّكُمْ قَدْ فَضَّلْتُمْ بِهَا عَلَى سَائِرِ الْأُمَمِ وَلَمْ تُصَلِّهَا أُمَّةٌ قَبْلَكُمْ
“Kami menanti Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam dalam sholat ‘atamah ( sholat isya') ,
Ternyata beliau mengakhirkannya hingga seseorang menyangka beliau tidak akan keluar (dari rumahnya).
Seseorang di antara kami berkata, “Beliau telah sholat.” Maka kami terus dalam keadaan demikian hingga Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam keluar, lalu para sahabat pun menyampaikan kepada beliau apa yang mereka ucapkan.
Beliau bersabda kepada mereka, “Kerjakanlah sholat isya ini di waktu malam yang sangat gelap ( dini hari) karena sungguh kalian telah diberi keutamaan dengan sholat ini di atas seluruh umat. Dan tidak ada satu umat sebelum kalian yang mengerjakannya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 421)
Terjemah Hadits ke 1822
Dari Abu Barzah Al-Aslami Rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata :
أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يُؤَخِّرَ الْعِشَاءَ
Bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam suka untuk mengakhirkan waktu Isya’,
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 599 dan Muslim no. 647)
Terjemah Hadits ke 1823 ( Ulasan Terjemah Hadits ke 1053)
Dari Jabir bin Samurah Rodhiyallahu 'Anhu- dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤَخِّرُ صَلَاةَ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam biasa mengakhirkan sholat isya.” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 643)
Terjemah Hadits ke 1824 ( Ulasan Terjemah Hadits ke 1056)
Dari Aisyah Rodhiyallahu 'Anha dia berkata:
أَعْتَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ حَتَّى ذَهَبَ عَامَّةُ اللَّيْلِ وَحَتَّى نَامَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى فَقَالَ إِنَّهُ لَوَقْتُهَا لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي
“Suatu malam Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam mendirikan sholat ‘atamah (Sholat isya`) sampai berlalu sebagian besar malam dan penghuni masjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan sholat.
Beliau bersabda: “Sungguh ini adalah waktu sholat isya’ yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku.” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 638)
Terjemah Hadits ke 1825 ( Ulasan Terjemah Hadits ke 1096)
Dari Aisyah Rodhiyallahu 'Anha dia berkata:
أَعْتَمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعِشَاءِ حَتَّى نَادَاهُ عُمَرُ: الصَّلاَةُ، نَامَ النِّسَاءُ وَالصِّبْيَانُ. فَخَرَجَ فَقَالَ: مَا يَنْتَظِرُهَا أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ غَيْرُكُمْ. قَالَ: وَلاَ يُصَلَّى يَوْمَئِذٍ إِلاَّ بِالْمَدِيْنَةِ، وَكاَنُوْا يُصَلُّوْنَ فِيْمَا بَيْنَ أَنْ يَغِيْبَ الشَّفَقُ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ الْأَوَّلِ
“Rosulullah mengakhirkan sholat isya hingga malam sangat gelap sampai akhirnya Umar menyeru beliau, “Shalat.
Para wanita dan anak-anak telah tertidur.”
Beliau akhirnya keluar seraya bersabda, “Tidak ada seorang pun dari penduduk bumi yang menanti shalot (isya') ini kecuali kalian.”
Perowi berkata, “Tidak dikerjakan sholat isya dengan cara berjamaah pada waktu itu kecuali di Madinah.
Nabi beserta para sahabatnya menunaikan sholat isya tersebut pada waktu antara tenggelamnya syafaq sampai sepertiga malam yang awal.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 569 dan Muslim no. 1441)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar