Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 347
Terjemah Hadits ke 1731 ( Ulasan Terjemah Hadits ke 600)⏯
Dari Salman bin Amir Adh Dhobbi Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda :
إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin (yang bukan keluarga) nilainya hanya sedekah, dan sedekah kepada kerabat, nilainya dua: sedekah dan silaturohmi.”
(Terjemah Hadits Riwayat Nasa’i 2582,dan Ibn Majah 1844)
Catatan
Terjemah Hadits ke 600 di Ulas lagi karena ada keterkaitannya dengan terjemah Hadits berikutnya.yang semakna.pemahamannya.
Terjemah Hadits ke 1732
Dari Salman bin Amir Adh Dhobbi Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata :"Saya mendengar Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda :
الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
"Sedekah kepada fakir miskin bernilai satu sedekah. Sedangkan sedekah kepada kerabat dekat mempunyai dua nilai; sedekah dan menyambung silaturohmi
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad No.17.211)
Terjemah Hadits ke 1733
Dari Hakim bin Hizam Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata :
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّدَقَاتِ أَيُّهَا أَفْضَلُ قَالَ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ
Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wa sallam mengenai sedekah apakah yang paling utama?"
Beliau bersabda: "Sedekah kepada orang yang memiliki hubungan kerabat yang menyembunyikan permusuhannya
(Terjemah Hadits Riwayat Darimi No.1617)
Terjemah Hadits ke 1734
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda :
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ عَنْ مِيتَةِ السُّوءِ
"Sesungguhnya shadaqah itu menghindarkan dari murka Allah dan menghindarkan seseorang dari meninggal dalam kedaan yang buruk (menghindarkan seseorang dari meninggal dalam kedaan su'ul khotimah)
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi No.600 )
Terjemah Hadits ke 1735
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi Sholllallahu 'Alaihi Wa sallam, lalu ia bertanya :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ »
“Wahai Rosulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?”
Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya.
Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 1419 dan Muslim no. 1032 = Mutafaqun 'alaih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar