Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 74
Terjemah Hadits ke 366
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِينَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga mucul para dajjal (para pendusta), yang berjumlah sekitar 30-an. Mereka semua mengaku sebagai utusan Allah ( mengaku sebagai Rosulullah, mengaku sebagai Nabi).”
(Terjemah Hadits Riwayat. Muslim, no. 157)
Terjemah Hadits ke 367
Dari Syaddad bin Aus rodhiyallahu 'anhu berkata
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ »
Bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan menyiapkan diri untuk hari akhirat.
Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai kepada Allah.”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Terjemah Hadits ke 368
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?”
Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.”
Beliau bersabda, “Maka begitulah perumpamaan sholat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 528 dan Muslim no. 667)
Terjemah Hadits ke 369
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :
أقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“ Posisi hamba yang paling dekat dengan Robb-nya adalah ketika dia bersujud, maka perbanyaklah do'a di dalamnya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, 483 )
Terjemah Hadits ke 370
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : فَأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ – عَزَّ وَجَلَّ – ، وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Dari Ibnu ‘Abbas Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,
“Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah.
Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdo'a, maka do'a tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, no. 479 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar