Cari Blog Ini

Jumat, 23 November 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 57

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 57

Terjemah Hadits ke 281

Dari Abu Sufyan Bin Harb Rodhiyallahu 'Anhu bercerita :

…قَالَ مَاذَا يَأْمُرُكُمْ قُلْتُ يَقُولُ اعْبُدُوا اللَّهَ وَحْدَهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَاتْرُكُوا مَا يَقُولُ آبَاؤُكُمْ وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّدْقِ وَالْعَفَافِ وَالصِّلَةِ…

“…Dia (Heraklius) bertanya lagi (kepada Abu Sufyan): “Apa yang diperintahkannya (Muhammad) kepada kalian?”
Aku (Abu Sufyan) menjawab: “Dia (Muhammad) menyuruh kami; ‘Sembahlah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan tinggalkan apa yang dikatakan oleh nenek moyang kalian. ‘

Dia juga memerintahkan kami untuk menegakkan sholat, membayar zakat, berkata jujur, menjaga kehormatan dan menyambung silaturrahim”.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, juz 1 halaman 8)

Catatan :

Kaisar Heraklius adalah Kaisar Bizantium (Romawi Timur) sejak tahun 610 Masehi sampai dengan Tahun 641 Masehi

Hiraklius yang awalnya ingin masuk Agama Islam dan mengajak para pembesar mendukungnya tidak jadi melakukan karena kekhawatiran hilangnya kekuasaan darinya.

Terjemah Hadits ke 282

Dari Abu Sufyan Bin Harb Rodhiyallahu 'Anhu menceritakan tentang isi surat yang dikirim Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada Raja Heraclius :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ: سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الهُدَى، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الإِسْلاَمِ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ، فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ ” وَ {يَا أَهْلَ الكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لاَ نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ}

Bismillahir rohmanir rohim…
Dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya
Kepada Heraclius, raja Romawi
Salaamun ‘ala manit-taba’al huda, amma ba’du
(keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk, selanjutnya)

Saya mengajak Anda dengan seruan Islam. Masuklah Islam, niscaya Anda akan selamat. Allah akan memberikan pahala kepada-Mu dua kali.

Jika Anda berpaling (tidak menerima) maka Anda menanggung semua dosa kaum Arisiyin.

Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan

Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”.

Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (Lihat Al Qur'an Ayat 64 Surat Ali Imron ).
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan yang lainnya).

Terjemah Hadits ke 283

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ طَلَبَ الشَّهَادَةَ صَادِقًا أُعْطِيَهَا وَلَوْ لَمْ تُصِبْهُ

Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah, telah menceritakan kepada kami Tsabit

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa memohon syahadah (mati dalam keadaan syahid) dengan sungguh-sungguh, maka sungguh ia akan diberi pahala seperti pahala mati syahid meskipun ia tidak mati syahid
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim No.3531 )

Terjemah Hadits ke 284

وعن سهل بن حنيف رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ - رواه مسلم -

“Dari Sahl bin Hanif Rodhiyallahu’Anhu ia berkata bahwa sesungguhnya Nabi Shollallahu’Alaihi Wa sallam bersabda:

“Siapa yang meminta kepada Allah Mati Syahid dengan jujur, maka Allah sampaikan dia ke tempat orang-orang syahid meskipun dia meninggal di atas ranjangnya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim,).

Catatan :

Banyak yang salah kaprah tentang arti Jihad dan mati syahid, sering disalah pahami oleh orang yang tidak mengenal prinsip-prinsip Islam,

Padahal berdasarkan hadits tersebut, orang yang berjuang di atas ranjangnya, berjuang mendekatkan diri kepada Allah di atas ranjangnya mendapat pahala orang yang mati syahid
walaupun tidak mati di medan tempur melainkan mati di atas ranjangnya alias mati di atas tempat tidur,

Perhatikanlah terjemah Hadits berikut ini tentang Jihad Fisabillah dan mati syahid

Terjemah Hadits ke 285

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, bertanya: “Wahai Rosulullah, amalan apakah yang pahalanya sebanding dengan Jihad fi Sabilillah?”

Beliau menjawab, “Kalian tidak akan sanggup mengerjakannya.”

Mereka (para sahabat) mengulangi pertanyaan tersebut dua atau tiga kali, dan jawaban beliau atas setiap pertanyaan itu sama, “Kalian tidak akan sanggup mengerjakannya.”

Kemudian setelah yang ketiga beliau Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَثَلُ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْقَانِتِ بِآيَاتِ اللَّهِ لَا يَفْتُرُ مِنْ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ حَتَّى يَرْجِعَ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى

“Perumpamaan seorang mujahid Fi Sabilillah adalah seperti orang yang berpuasa yang mendirikan sholat lagi lama membaca ayat-ayat Allah. Dan dia tidak berhenti dari puasa dan sholatnya, sehingga seorang mujahid fi sabilillah Ta’ala pulang.( wafat)” ( Terjemah Hadits Riwayat Muttafaqun ‘Alaih)

Catatan :

Berdasarkan hadits tersebut yang termasuk Jihad fisabilillah dan mati syahid adalah orang Islam yang melaksanakan sholat 5 waktu dengan membaca surat-surat yang panjang ketika sholat sehingga lama berdiri, dan tidak berhenti berpuasa sunnah dan juga tidak berhenti sholat sunnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar