Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 37
Terjemah Hadits ke 181
Dari Ummu Habibah binti Abi Sufyan Rodhiyallahu 'Anha ia berkata bahwa :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
”Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:’
Barang siapa yang sholat dua belas roka’at ( sholat sunnah) maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga yaitu :
Empat roka’at sebelum Dhuhur dan dua roka’at setelahnya,
Dua roka’at setelah Maghrib, dua roka’at sesudah ‘Isya`,
Dan dua roka’at sebelum sholat Subuh’.”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi dan an-Nasa'i)
Catatan : 4 + 2 + 2 + 2 + 2 = 12
Ummu Habibah binti Abi Sufyan Rodhiyallahu 'Anha adalah istri Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam, nama lengkapnya adalah Ummu Habibah binti Abi Sufyan Shakr bin Harb bin Umayyah bin ‘Abdu Syams bin ‘Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik Al-Qurasyiyah Al-Umawiyah
Terjemah Hadits ke 182
Dari Tsauban Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَإِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Apabila Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam selesai sholat (sesudah salam) beliau beristighfar tiga kali,
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (ثَلاَثاً)
Astagfirullah 3x
=Aku minta ampun kepada Allah
Dan berdoa:
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“ALLAHUMMA ANTAS SALAM, WA MINGKAS SALAM, TABAROKTA YA DZAL JALALI WAL IKROM”
=Ya Allah Engkau Maha Penyelamat dari Engkaulah keselamatan Engkau Maha Baik wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia.” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Terjemah Hadits ke 183
Dari Abu Huroirah Rodhiyallahu anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَبَّحَ اللهَ ِفِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَحَمَّدَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَكَبَّرَ اللهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، فَتِلْكَ تِسْعَةُ وَتِسْعُوْنَ، وَقَالَ: تَمَامُ الْمِائَةِ: “لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ ْالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ،” غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلُ زُبَدِ الْبَحْرِ.
“Barangsiapa pada akhir setiap sholat,bertasbih 33 kali bertahmid kepada 33 kali, dan bertakbir 33 kali, hingga semua itu mencapai 99. Kemudian menyempurnakan (menggenapkannya ) 100 dengan membaca:
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ ْالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
La ilaha illallah wahdahu la syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir.
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Maka di-ampunilah dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )
Catatan :
Berdasarkan hadits tersebut dzikir sesudah sholat adalah sebagai berikut :
سُبْحَانَ اللهِ (٣٣ ×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (٣٣ ×) اَللهُ أَكْبَرُ (٣٣ ×)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Subhanallah (33x) Al hamdulillah (33x) Allahu akbar (33 x)
La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Terjemah Hadits ke 184
Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam selesai sholat Dhuha, beliau berdo'a ( mengucapkan ) :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
“ALLOHUMMAGHFIRLI WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIM
=Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dalam Kitab Al-Adab Al-Mufrad, no. 619).
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shohih.
Terjemah Hadits ke 185
أَبِى بُرَيْدَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ »
“Dari Buroidah Rodhiyallahu'Anhu ia mengatakan bahwa dia pernah mendengar Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.”
Para sahabat pun mengatakan ( bertanya), “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rosulullah?”
Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam lantas bersabda “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan sholat Dhuha dua raka’at.”
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad, 5/354).
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih lighoirihi.
Dinamakan hadits shohih lighoirihi karena keshohihannya tidak berasal dari sanad awalnya sendiri, melainkan dari masuknya sanad lain yang menguatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar