Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 50
Terjemah Hadits ke 246 ( Ketika Isra’ Mi’raj: Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam Melihat Telaga Kautsar)
Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
بَيْنَمَا أَنَا أَسِيرُ فِي الجَنَّةِ، إِذَا أَنَا بِنَهَرٍ، حَافَتَاهُ قِبَابُ الدُّرِّ المُجَوَّفِ، قُلْتُ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ، الَّذِي أَعْطَاكَ رَبُّكَ. فَإِذَا طِينُهُ -أَوْ طِيبُهُ- مِسْكٌ أَذْفَ
““Ketika kami berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah dari mutiara berongga.
Aku bertanya, ‘Apa ini, wahai Jibril?’
Jibril menjawab, ‘Inilah al-kautsar yang Allah Ta’ala berikan untukmu.’
Ternyata tanahnya atau bau wanginya terbuat dari minyak misk adzfar.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dalam Kitab ar-Riqaq, 6210).
Terjemah Hadits ke 247
Dari Abdullah bin Umar rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الكَوْثَرُ نَهْرٌ فِي الجَنَّةِ، حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ، وَمَجْرَاهُ عَلَى الدُّرِّ وَاليَاقُوتِ، تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنَ المِسْكِ، وَمَاؤُهُ أَحْلَى مِنَ العَسَلِ، وَأَبْيَضُ مِنَ الثَّلْجِ
“Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya dari emas. Airnya mengalir di atas mutiara. Tanahnya lebih wangi dari misik. Airnya lebih manis dari madu. Dan warnanya lebih putih dari salju.”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmudzi no.3361).
Terjemah Hadits ke 248
Dari Samurah rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوْضًا، وَإِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةً، وَإِنِّي أَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً
Sesungguhnya setiap Nabi memiliki al-haudh (telaga), mereka membanggakan diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.”
( Terjemah Hadits RiwayatTirmidzi no. 2443)
Terjemah Hadits ke 249
Dari Tsauban rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
حَوْضِي مِنْ عَدَنَ إِلَى عَمَّانَ البَلْقَاءِ، مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، وَأَكْوَابُهُ عَدَدُ نُجُومِ السَّمَاءِ، مَنْ شَرِبَ مِنْهُ شَرْبَةً لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهَا أَبَدًا، أَوَّلُ النَّاسِ وُرُودًا عَلَيْهِ فُقَرَاءُ المُهَاجِرِينَ، الشُّعْثُ (المتفرِّقُو الشعر) رُءُوسًا، الدُّنْسُ (الوسخ) ثِيَابًا، الَّذِينَ لاَ يَنْكِحُونَ المُتَنَعِّمَاتِ، وَلاَ تُفْتَحُ لَهُمُ أَبْوَابُ السُّدَدِ
“Luasnya telagaku adalah seluas antara Aden sampai Oman al-Balqa’. Airnya lebih putih dari air susu. Lebih manis dari madu. Dan cangkir-cangkirnya sebanyak bilangan bintang di langit. Barangsiapa yang minum satu tegukan air darinya niscaya setelah itu tidak akan merasa haus selamanya.
Orang pertama yang mengunjunginya adalah orang orang fakir dari sahabat muhajirin. Yang rambut kepalanya acak-acakan. Pakaiannya kumal dan mereka yang tidak menikahi wanita-wanita yang hidup dalam kemewahan. Dan orang yang tidak dibukakan pintu (apabila bertamu atau mengetuk pintu rumah orang).”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi 2444 dan Ahmad 22.421).
Syu’aib al-Arnauth mengatakan bahwa Hadits ini hadits shohih
Terjemah Hadits ke 250
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
حَوْضِي مَسِيرَةُ شَهْرٍ، وَزَوَايَاهُ سَوَاءٌ، وَمَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ الْوَرِقِ، وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، وَكِيزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ، فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلاَ يَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
“Telagaku (sejauh) perjalanan sebulan. Ujung-ujungnya sama. Airnya lebih putih daripada perak. Aromanya lebih wangi daripada kesturi. Dan mangkuk-mangkuknya seperti bintang-bintang langit. Barang-siapa yang minum darinya maka tidak akan haus selamanya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar