Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 62
Terjemah Hadits ke 306
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
“Barangsiapa yang lupa atau tertidur dari sholat, maka kafaroh (tebusannya) adalah dia sholat ketika dia ingat.”
(Terjemah Hadits Bukhori dan Muslim =Muttafaqun’ alaih),
Terjemah Hadits ke 307
Dari Abu Qotadah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّهُ لَيْسَ فِى النَّوْمِ تَفْرِيطٌ إِنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلاَةَ حَتَّى يَجِىءَ وَقْتُ الصَّلاَةِ الأُخْرَى فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّهَا حِينَ يَنْتَبِهُ لَهَا فَإِذَا كَانَ الْغَدُ فَلْيُصَلِّهَا عِنْدَ وَقْتِهَا
“Jika seseorang ketiduran, itu bukanlah berarti ia lalai dari sholat. Yang disebut lalai adalah jika seseorang tidak mengerjakan sholat hingga datang waktu sholat berikutnya. Jika ketiduran, hendaklah seseorang sholat ketika ia terbangun. Jika esok harinya, hendaklah ia sholat tepat pada waktunya”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 681)
Terjemah Hadits ke 308
Dari Abu Qotadah rodhiyallahu'anhu berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ليس في النوم تفريط إنما التفريط في اليقظة . فإذا نسي أحدكم صلاة أو نام عنها فليصلها إذا ذكرها فإن الله تعالى قال : ( وأقم الصلاة لذكري )
“Jika seseorang tertidur, itu bukanlah berarti lalai dari sholat. Yang disebut lalai adalah jika seseorang dalam keadaan sadar (sudah terbangun). Jika seseorang itu lupa atau tertidur, maka segeralah dia sholat ketika dia ingat. Karena Allah Ta’ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
Dirikanlah sholat untuk mengingat Aku
(Lihat Al Qur'an Ayat 14 Surat Thoha)
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Terjemah Hadits ke 309
Dari Imran bin Hushain Rodhiyallahu ‘Anhu bercerita:
أَنَّهُمْ كَانُوا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسِيرٍ، فَأَدْلَجُوا لَيْلَتَهُمْ، حَتَّى إِذَا كَانَ وَجْهُ الصُّبْحِ عَرَّسُوا، فَغَلَبَتْهُمْ أَعْيُنُهُمْ حَتَّى ارْتَفَعَتِ الشَّمْسُ، فَكَانَ أَوَّلَ مَنِ اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ أَبُو بَكْرٍ، وَكَانَ لاَ يُوقَظُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَنَامِهِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، فَاسْتَيْقَظَ عُمَرُ، فَقَعَدَ أَبُو بَكْرٍ عِنْدَ رَأْسِهِ، فَجَعَلَ يُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ حَتَّى اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَنَزَلَ وَصَلَّى بِنَا الغَدَاة ….
“Mereka bersama Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah perjalanan yang sampai larut malam hingga menjelang Subuh mereka istirahat. Lalu mereka tertidur sampai meninggi matahari. Pertama yang bangun adalah Abu Bakar, Beliau tidak membangunkan Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai dia bangun sendiri. Lalu bangunlah Umar, lalu Abu Bakar duduk di sisi kepala nabi. Lalu dia bertakbir dengan meninggikan suaranya sampai Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam terbangun. Lalu beliau keluar dan Sholat Subuh bersama kami.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 3571, Muslim 312/682 )
Terjemah Hadits ke 310
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سِرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ لَوْ عَرَّسْتَ بِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَخَافُ أَنْ تَنَامُوا عَنْ الصَّلاَةِ قَالَ بِلاَلٌ أَنَا أُوقِظُكُمْ فَاضْطَجَعُوا وَأَسْنَدَ بِلاَلٌ ظَهْرَهُ إِلَى رَاحِلَتِهِ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَنَامَ فَاسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَقَالَ يَا بِلاَلُ أَيْنَ مَا قُلْتَ قَالَ مَا أُلْقِيَتْ عَلَيَّ نَوْمَةٌ مِثْلُهَا قَطُّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِينَ شَاءَ وَرَدَّهَا عَلَيْكُمْ حِينَ شَاءَ يَا بِلاَلُ قُمْ فَأَذِّنْ بِالنَّاسِ بِالصَّلاَةِ فَتَوَضَّأَ فَلَمَّا ارْتَفَعَتِ الشَّمْسُ وَاضبْيَاضَت قَامَ فَصَلَّى
Dari Abu Qatadah rodhiyallahu 'anhu berkata: Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallams.sebagian orang mengatakan: “Ya Rosulullah! Sebaiknya kita beristirahat menjelang pagi ini.”
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan sholat subuh.”
Bilal berkata: “Saya akan membangunkan kalian.”
Mereka semua akhirnya tidur, sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya, namun Bilal akhirnya tertidur juga.
Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul.
Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?!”
Bilal menjawab: “Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini”
.Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan adzan.”
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam berwudhu, setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri untuk melaksanakan shalat.(subuh )
(Terjemah Hadits Shahih Riwayat Bukhori, nomor 595)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar