Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 46
Terjemah Hadits ke 226
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّة
“Tidak termasuk golonganku siapa saja yang menampar pipi (menampar wajah), merobek saku, dan melakukan amalan Jahiliyah.” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 1294 dan Muslim no. 103).
Terjemah Hadits ke 227
Dari Abu Malik Al Asy’ari Rodhiyallahu ’Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ’Alaihi Wa sallam bersabda :
« أَرْبَعٌ فِى أُمَّتِى مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لاَ يَتْرُكُونَهُنَّ الْفَخْرُ فِى الأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِى الأَنْسَابِ وَالاِسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ وَالنِّيَاحَةُ ». وَقَالَ النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعٌ مِنْ جَرَبٍ
“Empat hal yang terdapat pada umatku yang termasuk perbuatan jahiliyah yang susah untuk ditinggalkan:
(1) Membangga-banggakan kebesaran leluhur,
(2) Mencela keturunan,
(3) Mengaitkan turunnya hujan kepada bintang tertentu, dan (4) meratapi mayit (niyahah)”
.
Lalu beliau bersabda, “Orang yang melakukan niyahah apabila mati sebelum ia bertaubat, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 934).
Terjemah Hadits ke 228
Dari Zainab binti Abu Salamah Rodhiyallahu 'Anhu berkata :
Aku menemui Ummu Habibah isteri Nabi Shollallahu ‘Alaihi wasallam saat bapaknya, Abu Sufyan bin Harb, wafat.
Lalu Ummu Habibah meminta wewangian yang di dalamnya terdapat minyak wangi kuning yang sudah usang.
Kemudian dari wewangian itu, ia meminyaki seorang budak wanita lalu memegang kedua belah pipinya seraya berkata,
“Demi Allah, aku tidak berhajat sedikitpun terhadap wewangian, hanya saja aku telah mendengar Rosulullah shollallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ ، إِلاَّ عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
“Tidak dihalalkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung atas kematian seseorang lebih dari tiga hari, kecuali atas kematian suaminya, yaitu (selama) empat bulan sepuluh hari.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 5334 dan Muslim no. 1491).
Terjemah Hadits ke 229
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهَا كَانَتْ إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ مِنْ أَهْلِهَا فَاجْتَمَعَ لِذَلِكَ النِّسَاءُ ثُمَّ تَفَرَّقْنَ إِلاَّ أَهْلَهَا وَخَاصَّتَهَا أَمَرَتْ بِبُرْمَةٍ مِنْ تَلْبِيْنَةٍ فَطُبِخَتْ ثُمَّ صُنِعَ ثَرِيْدٌ فَصُبَّتْ التَّلْبِيْنَةُ عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَتْ كُلْنَ مِنْهَا فَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ اَلتَّلْبِيْنَةُ مُجِمَّةٌ لِفُؤَادِ الْمَرِيْضِ تُذْهِبُ بَعْضَ الْحُزْنِ. رواه مسلم
Dari Aisyah Rodhiyallhu 'Anha istri Nabi Shollallahu’alaihi Wasallam ia berkata, bahwa apabila seseorang dari keluarga Aisyah meninggal, lalu orang-orang perempuan berkumpul untuk berta’ziyah, kemudian mereka berpisah kecuali keluarga dan orang-orang dekatnya,
Maka Aisyah menyuruh dibuatkan talbinah (sop atau kuah dari tepung dicampur madu) seperiuk kecil, lalu dimasak. Kemudian dibuatkan bubur. Lalu sop tersebut dituangkan ke bubur itu.
Kemudian Aisyah berkata: “Makanlah kalian, karena aku mendengar Rosulullah Shollallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Talbinah dapat menenangkan hari orang yang sedang sakit dan menghilangkan sebagian kesusahan”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim [2216]).
Terjemah Hadits ke 230
Dari Abdullah bin Ja’far Rodhiyallahu ’Anhu berkata bahwa
لما جاء نعى جعفر قال النبي صلى لله عليه وسلم ( اصنعوا لأهل جعفر طعا ما فإنه قد جاءهم ما يشغلهم)
Tatkala kabar kematian Ja’far Rodhiyallahu’Anhu, sampai kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Buatkan makanan untuk keluarga Ja’far karena saat ini ada sesuatu yang menyibukkan mereka.”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 1014)
Tirmidzi menilai hadits ini hadits hasan
Syaikh al-Albani berkata:.. hadits ini merupakan hadits Hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar