Cari Blog Ini

Minggu, 25 November 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 65

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 65

Terjemah Hadits ke 321

Dari Abdillah bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari ayahnya (Ubaydillah bin Abi Rafi’), dari kakeknya (Abu Rofi’ Rodhiyallahu 'anhu, budak Rosulullah) berkata bahwa Rosulullah shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّي عَلَيَّ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ - رواه الحكيم وابن السني، الطبراني وابن عدي وابن عساكر

“Jika telinga salah seorang di antara kalian berdengung, maka hendaknya ia mengingatku membaca sholawat kepadaku, dan mengucapakan:

ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ

Dzakarollahu man dzakaroni bi khoirin

=Semoga Allah mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan”.
(Terjemah Hadits Riwayat al-Hakim, Ibnu Sinni, dan Thaobroni)

Terjemah Hadits ke 322

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا

“Barangsiapa yang berwudhu', lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (sholat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni.

Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 857)

Terjemah Hadits ke 323

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jumat, ‘Diamlah, khotib sedang berkhotbah!’ Sungguh engkau telah berkata sia-sia.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 934 dan Muslim no. 851).

Terjemah Hadits ke 324

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus Rodhiyallahu 'Anhu mengatakan bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بعدَ المَوتِ ، والعَاجِزُ مَنْ أتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وَتَمنَّى عَلَى اللهِ الاَمَانِيَّ

“Orang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersedia beramal sebagai bekal setelah mati.

Dan orang yang rendah ialah yang selalu menurutkan hawa nafsunya. Disamping itu, ia mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.” ( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi )

Terjemah Hadits ke 325

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :(( مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ)). حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهَ هَكَذَا.

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu , dia berkata bahwa “Rosululah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘
Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya’.
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi, no. 2317, Ibnu Majah, no. 3976 dan Ibnu Hibban, no. 229 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar