Cari Blog Ini

Kamis, 29 November 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 100

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 100

Terjemah Hadits ke 496

Dari ‘Adiy bin ‘Amirah Al Kindi Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ فَكَتَمَنَا مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ » ، قَالَ: « فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَسْوَدُ مِنْ الْأَنْصَارِ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ اقْبَلْ عَنِّي عَمَلَكَ، قَالَ: ((وَمَا لَكَ؟)) ، قَالَ: سَمِعْتُكَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا، قَالَ: وَأَنَا أَقُولُهُ الْآنَ، مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ فَلْيَجِئْ بِقَلِيلِهِ وَكَثِيرِهِ فَمَا أُوتِيَ مِنْهُ أَخَذَ وَمَا نُهِيَ عَنْهُ انْتَهَى» [رواه البخاري ومسلم]

“Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang jarum atau lebih dari itu, maka itu adalah ghulul ( harta korupsi) yang akan dia bawa pada hari kiamat”.

(‘Adiy) berkata : Maka ada seorang lelaki hitam dari Anshor berdiri menghadap Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam , seolah-olah aku melihatnya, lalu dia berkata,"Wahai Rosulullah, copotlah jabatanku yang engkau tugaskan."

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya,"Ada apa gerangan?”

Dia menjawab,"Aku mendengar engkau berkata demikian dan demikian."

Beliau Shollallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda:"Aku katakan sekarang, (bahwa) barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), maka hendaklah dia membawa (seluruh hasilnya), sedikit maupun banyak. Kemudian, apa yang diberikan kepadanya, maka dia (boleh) mengambilnya. Sedangkan apa yang dilarang, maka tidak boleh.”(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim).

Terjemah Hadits ke 497

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (Allah itu baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (yang baik ,yang halal ).“
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1015)

Terjemah Hadits ke498

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1014).

Terjemah Hadits ke 499

Dari Jabir bin Abdulloh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ: أَخَذَ الْحَلَالَ وَتَرَكَ الْحَرَام

“Perbaikilah dalam mencari rezeki, dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Hibban,Al Hakim,dan Baihaqi )

Terjemah Hadits ke 500

َوَعَنْ خَوْلَةَ اَلْأَنْصَارِيَّةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِنَّ رِجَالاً يتخوَّضون فِي مَالِ اَللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمْ اَلنَّارُ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ

Dari Khoulah Al Anshoriyyah Rodhiyallāhu ‘Anha, ia berkata bahwa Rosulullāh shollallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
”Sesungguhnya ada beberapa orang mengelola harta Allāh tanpa hak, maka bagi mereka neraka pada hari kiamat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 99

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 99

Terjemah Hadits ke 491

Dari Abu Sa’id Rodhiyallahu ‘Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ

“Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil.

Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang dzolim.”
(Terjemah Hadits RiwayatTirmidzi)

Terjemah Hadits ke 492

Dari Abu Huroirah Rodiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

“Ada Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Allah) tidak sudi memandang muka mereka, (Allah) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda).

Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur .” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Catatan :

Istilah kata TAKABUR berasal dari Bahasa Arab dari akar kata KABURO yang artinya besar.,( lebih besar)

Orang yang takabur ialah orang yang merasa dirinya lebih besar dengan membanggakan diri dan memandang orang lain lebih rendah daripada dirinya

Sinonim takabur adalah Sombong , Congkak ,

Terjemah Hadits ke 493

Dari Ibnu Abbas Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:

أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ

"Penduduk neraka paling ringan siksanya adalah Abu Tholib dia memakai dua sandal (dari neraka), seketika mendidih otaknya."
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Catatan :
Abu Tholib adalah Paman Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam

Berikut ini nama anak-anak Abu Thalib:1.Tholib bin Abu Tholib,2.Ja’far bin Abu Tholib,3.‘Ali bin Abu Tholib,4.‘Aqil bin Abu Tholib,5.Fakhtihah binti Abu Tholib,6.Jumanah binti Abu Tholib (Ummi Hani)

Terjemah Hadits ke 494

Dari Abu Umâmah Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنِ اقْتَطَعَ حَقَّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِينِهِ، فَقَدْ أَوْجَبَ اللهُ لَهُ النَّارَ، وَحَرَّمَ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ» فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: وَإِنْ كَانَ شَيْئًا يَسِيرًا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: وَإِنْ قَضِيبًا مِنْ أَرَاكٍ

Bahwa Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengambil hak seorang Muslim dengan sumpahnya, maka Allâh mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan surga baginya.”

Seorang laki-laki bertanya, “Walaupun hak itu kecil, wahai Rosûlullâh?”

Beliau Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab, “Walaupun sebatang siwak”.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim)

Terjemah Hadits ke 495

Dari Buroidah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقاً فَمَا أَخَذَ بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ غُلُولٌ» [رواه البخاري ومسلم]

"Barangsiapa yang kami tugaskan dengan suatu pekerjaan, lalu kami tetapkan imbalan (gaji) untuknya, maka apa yang dia ambil di luar itu adalah harta ghulul (korupsi)".
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 98

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 98

Terjemah Hadits ke 486

Dari Abud Darda’ Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:

مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوْا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى وَلاَ آبَتْ شَمْسٌ قَطٌّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَأَعْطِ مُمْسِكًا مَالاً تَلَفًا.

“Tidaklah matahari terbit kecuali diutus di dua sisinya dua Malaikat yang berseru. Semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia,

Mereka berdua berkata, ‘Wahai manusia menghadaplah kalian kepada Robb kalian, karena yang sedikit dan cukup itu tentu lebih baik daripada yang banyak tetapi dipakai untuk foya-foya, dan tidaklah matahari terbenam kecuali diutus di antara dua sisinya dua Malaikat yang berseru,

Semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia,

Mereka berdua berdo'a: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan hancurkanlah harta orang yang pelit.( kikir,bakhil , medit)’”
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad , Ibnu Hibban , dan Hakim )

Terjemah Hadits ke 487

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ تَلَا
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa diberi harta oleh Allah, lalu dia tidak menunaikan zakatnya ( tidak mengeluarkan zakatnya), pada hari kiamat hartanya dijadikan untuknya menjadi seekor ular jantan aqro’ (yang kulit kepalanya rontok karena dikepalanya terkumpul banyak racun), yang berbusa dua sudut mulutnya.
Ular itu dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat.

Ular itu memegang dengan kedua sudut mulutnya, lalu ular itu berkata,’Saya adalah hartamu, saya adalah simpananmu’. Kemudian beliau Shollallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil (jangan pelit, jangan pelit ,jangan kikir ,jangan medit) dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Lihat Al Qur'an Ayat 180 Surat Ali ‘Imron)
( Terjemah Hadits Riwyat Bukhori )

Catatan :

Berdasarkan hadits dan Al Qur'an Ayat 180 Surat Ali ‘Imron tersebut bahwa orang yang tidak mau mengeluarkan zakatnya termasuk orang yang bakhil ( pelit , medit , kikir ) dan dakhirat kelak akan dikalungkan berupa ular jantan aqro’

Terjemah Hadits ke 488
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلاَ فِضَّةٍ لاَ يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلاَّ إِذَا كَانَ يَوْمَ القِيَامَةِ صُفِحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ، فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ، فَيُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ، كُلَّمَا بَرُدَتْ أُعِيْدَتْ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَان مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ، فَيَرَى سَبِيْلَهُ إِمَّا إِلَى الجَنَّةِ، وَإِمَّا إِلَى النَّارِ

“Siapa saja yang memiliki emas atau perak tapi tidak mengeluarkan zakatnya melainkan pada hari kiamat nanti akan disepuh untuknya lempengan dari api neraka,

Lalu dipanaskan dalam api neraka Jahannam, lalu disetrika dahi, rusuk dan punggungnya dengan lempengan tersebut.

Setiap kali dingin akan disepuh lagi dan disetrikakan kembali kepadanya pada hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun. Kemudian ia melihat tempat kembalinya apakah ke surga atau ke neraka.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 987)

Terjemah Hadits ke 489

Dari Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:

مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا، فَإِنَّهُ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِيْنَ

“Barangsiapa yang mengambil sejengkal tanah secara dzolim, maka Allah akan mengalungkan tujuh bumi kepadanya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Terjemah Hadits ke 490

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram”.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 2083)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 97

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 97

Terjemah Hadits ke 481

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: « الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ». متّفق عليه

Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma dia berkata bahwa Rosulullah Shollallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Kedzoliman adalah kegelapan di hari Kiamat”.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim =Muttafaqun ‘alaih)

Terjemah Hadits ke 482

Dari Jâbir bin ‘Abdullah Rodhiyallahu ‘Anhu berkata :

أَنّ رَسُولَ اللّهَ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «اتَّقُوا الظُّلْمَ. فَإِنّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَاتَّقُوا الشُّحَّ. فَإِنّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ». رواه مسلم

Bahwa Rosulullah Shollallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berhati-hatilah terhadap kedzoliman, sebab kedzoliman adalah kegelapan di hari Kiamat.

Dan jauhilah bakhil (kikir, medit,pelit) karena bakhil (kikir, medit,pelit) itu telah mencelakakan umat sebelum kamu”.
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Terjemah Hadits ke 483

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ» قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا هِيَ؟ قَالَ: «الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالشُّحُّ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ»

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosullullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda
: ‘Jauhillah tujuh kehancuran yang dapat menimpa kalian.’
Lalu (shahabat) bertanya, ‘Apakah itu wahai Rosulullah?’

Lalu beliau menjawab,1. ‘Menyekutukan Allah, 2.bakhil (kikir, medit, pelit ) ,3.membunuh jiwa yang diharamkan Allah, 4.memakan riba, 5.memakan harta anak yatim, 6.lari dari peperangan, 7.menuduh zina wanita mukminat yang suci.” (Terjemah Hadits Riwayat Nasa`i)

Terjemah Hadits ke 484

Dari Anas Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa

كَانَ النَّبِيُّ ص يَدْعُوْ بِهؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ:اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Adalah Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa berdo'a dengan doa ini

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Allahumma inni a’u-dzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhli. Wa a’u-dzu bika min ‘a-dzabil qobri wa min fitnatil mahya wal mamati

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)

Terjemah Hadits ke 485

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata :

عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلسَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيْبٌ مِنَ اْلجَنَّةِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ. وَ اْلبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ مِنَ اْلجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ. وَ اْلجَاهِلُ السَّخِيُّ اَحَبُّ اِلَى اللهِ مِنْ عَابِدِ بَخِيْلٍ. الترمذى

Bahwa Rosullullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah, dekat kepada surga, dekat kepada manusia dan jauh dari neraka

Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat pada neraka.

Orang yang bodoh tetapi dermawan lebih dicintai Allah daripada orang yang suka beribadah tetapi bakhil”.
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi juz 3, halaman 231)