Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 465 ( 2321 - 2325 )
Terjemah Hadits ke 2321
Dari Asma’ bintu Abu Bakar Rodhiyallahu ‘Anha ia bercerita:
“Aku mendengar seorang wanita bertanya kepada Rosulullah tentang bajunya ‘Apabila saya telah suci dari haid, apa yang saya lakukan terhadap baju tersebut?’
Rosulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab (bersabda):
إِذَا رَأَيْتِ فِيْهِ دَمًا، فَحُكِّيْهِ، ثُمَّ اقْرُصِيْهِ بِمَاءٍ، ثُمَّ انْضَحِي فِي سَائِرِهِ، فَصَلِّي فِيْهِ
“Apabila kamu lihat darah pada baju itu, keriklah, kemudian gosoklah dengan ujung jari dengan air, kemudian cucilah seluruh baju itu, lalu sholatlah dengan baju itu’.”
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud, Darimi, dan Baihaqi).
Terjemah Hadits ke 2322
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha ia berkata :
كَانَتْ إِحْدَانَا تَحِيْضُ، ثُمَّ تَقْرُصُ الدَّمَ مِنْ ثَوْبِهَا عِنْدَ طُهْرِهَا فَتَغْسِلُهُ، وَتَنْضَحُ عَلَى سَائِرِهِ، ثُمَّ تُصَلِّي فِيْهِ
“Dahulu apabila salah seorang dari kami haid, ketika suci dari haidnya, dia menggosok darah yang mengenai bajunya dengan ujung jari,
Kemudian mencuci bagian baju yang terkena darah, lalu mencuci baju itu seluruhnya, kemudian sholat dengan baju itu.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 308, Ibnu Majah, dan Baihaqi 2/406—407)
Terjemah Hadits ke 2323
Dari Ummu Qois bintu Mihshon Rodhiyallahu ‘Anha
Dia berkata,
“Aku pernah bertanya kepada Nabi tentang darah haid yang mengenai baju, bagaimana mencucinya?
Rosulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab,
حُكِّيْهِ بِضِلَعٍ، وَاغْسِلِيْهِ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Keriklah baju itu dengan kayu, dan cucilah dengan air yang dicampur dengan daun bidara.”
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud , Nasa'i ,Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah )
Terjemah Hadits ke 2324
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia menceritakan bahwa Khaulah bintu Yasar Rodhiyallahu ‘Anha datang kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam
Lalu berkata, “Wahai Rosulullah, saya hanya mempunyai baju satu lembar, lalu saya haid di situ. Apa yang harus saya lakukan?”
Rosulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab :
إِذَا طَهُرْتِ فَاغْسِلِيْهِ ثُمَّ صَلِّي فِيْهِ
“Apabila kamu sudah suci dari haidmu, cucilah baju tersebut, kemudian sholatlah dengannya.”
Khaulah bertanya lagi, “Bagaimana jika darah tersebut tidak hilang?”
Rosulullah bersabda:
يَكْفِيْكِ غُسْلُ الدَّمِ، وَلَا يَضُرُّكِ أَثَرُهُ
“Cukup bagimu mencuci darahnya, dan bekasnya tidaklah memudarotkanmu (tidak apa-apa bekasnya).”
(Terjemah Hadits Riwaya Abu Dawud),
Hadits ini dinyatakan shohih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 351
Terjemah Hadits ke 2325
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Dari Syadad bin Aus Rodhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
‘
Orang yang cerdas adalah orang yang menghisab (orang yang mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya.
Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta'ala' (Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi.)
Tirmidzi berkata, “Ini hadits hasan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar