Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 463 ( 2311- 2315 )
Terjemah Hadits ke 2311
Dari Abu Sai’d Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ ، وَلَمْ تَصُمْ فَذَلِكَ نُقْصَانُ دِينِهَا
“Bukankah bila si wanita haid ia tidak sholat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 1951 dan Muslim no. 79 = Muttafaqun ‘alaih )
Terjemah Hadits ke 2312
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
أن اليهود كانوا إذا حاضت المرأة فيهم لم يؤاكلوها ولم يجامعوهن في البيوت فسأل الصحابة النبي صلى الله عليه وسلم فأنزل الله تعالى : وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sesungguhnya orang yahudi, ketika istri mereka mengalami haid, mereka tidak mau makan bersama istrinya dan tidak mau tinggal bersama istrinya dalam satu rumah.
Para sahabatpun bertanya kepada Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam. kemudian Allah menurunkan ayat 222 Surat Al Baqoroh
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah kotoran.’
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim )
Terjemah Hadits ke 2313
Dari Ibnu Abbas Rodhiyallahu 'Anhuma dia berkata
أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي يَأْتِي امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِدِينَارٍ أَوْ نِصْفِ دِينَارٍ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam menyuruh orang yang mendatangi isterinya dalam keadaan haid untuk bersedekah dengan satu dinar atau setengahnya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad no. 2015 dan Abu Dawud no. 230)
Catatan :
Kurs Konversi Dinar Irak saat ini Februari 2019 , Satu Dinar = 11.642 rupiah
Terjemah Hadits ke 2314
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa seorang seorang sahabat wanita yang bernama Khoulah bintu Yasar Rodhiyallahu 'Anha datang kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan bertanya,
“Wahai Rasulullah, saya hanya memiliki satu baju, dan ketika haid, saya mengenakan baju ini.”
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menyarankan,
فإذا طهرت فاغسلي موضع الدم ثم صلي فيه
“Jika kamu telah suci, cucilah bekas yang terkena darah, kemudian gunakan baju itu untuk sholat.”
Khoulah bertanya lagi: “Ya Rosulullah, bagaimana jika bekasnya tidak hilang?”
Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab :
يكفيك الماء ولا يضرك أثره
“Cukup kamu cuci dengan air, dan tidak usah pedulikan bekasnya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud dan Baihaqi)
Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani
Terjemah Hadits ke 2315
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إنِّي لَا أُحِلُّ الْمَسْجِدَ لِحَائِضٍ وَلَا جُنُبٍ. رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وابن خزيمة وغيرهما
“Sesungguhnya aku tidak menghalalkan masjid bagi perempuan yang sedang haidh dan orang yang sedang junub”
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud, no. 232, Ibnu Khuzaimah, 2/284, Baihaqi, 2/442 dan riwayat lainnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar