Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 278

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 278

Terjemah Hadits ke 1386 ( Do'a Penutup Majlis hadits ke 2 )

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ جَلَسَ فِي مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ، فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِك

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ،

إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِي مَجْلِسِهِ ذَلِكَ.

Siapapun yang berada pada suatu majelis, kemudian pada majelis tersebut terdapat banyak perkataan yang tidak berguna, lalu sebelum beranjak meninggalkan majelis, mengucapkan hal ini (berdo'a begini )

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa-atubu ilaika

Mahasuci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu."

melainkan telah diampuni baginya apa yang ada pada majlis tersebut. " (Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi)

Catatan :

Do'a ini jufa disebut Do'a Kafarotul Majlis karena keutamaannya adalah sebagai penebus dosa dalam majelis, Lihat terjemah hadits dari Abu Barzah Al-Aslami Rodhiyallahu 'Anhu

Terjemah Hadits ke 1387 ( Do'a Penutup Majlis hadits ke 3 )

Dari Abu Barzah Al-Aslami Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata : "Jika Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam hendak bangun dari suatu majlis beliau membaca :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa-atubu ilaika

Mahasuci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu."

Seorang sahabat berkata : "Ya Rosulullah Engkau telah membaca bacaan yang dahulu tidak biasa engkau baca?"

Beliau menjawab:"Itu sebagai penebus dosa yang terjadi dalam sebuah majelis "" ." (Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud)

Terjemah Hadits ke 1388

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata : bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

مَامِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ .

“Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.” (Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 4855; Ahmad, 2: 389).

Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih

Terjemah Hadits ke 1389

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata : bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya.

Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”

(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 2465)

Terjemah Hadits ke 1390

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata : bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ »

”Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.” (Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 6446, Muslim no. 1051, Tirmidzi no. 2373, Ibnu Majah no. 4137)