Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Desember 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 330

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 330

Terjemah Hadits ke 1646

( Dilarang memberi isyarat dengan tangan ketika sholat tatkala mengucapkan salam )

Dari Jabir bin Samuroh Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata

صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنَّا إِذَا سَلَّمْنَا قُلْنَا بِأَيْدِينَا السَّلَامُ عَلَيْكُمْ , السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَنَظَرَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا شَأْنُكُمْ تُشِيرُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ إِذَا سَلَّمَ أَحَدُكُمْ فَلْيَلْتَفِتْ إِلَى صَاحِبِهِ وَلَا يُومِئْ بِيَدِهِ

“Aku sholat bersama Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam .Kami dahulu jika salam (dari sholat), kami mengisyaratkan dengan tangan kami ‘as-salamu ‘alaikum, as-salamu ‘alaikum,’

Kemudian Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam melihat kami,

Lalu beliau bersabda, ‘Mengapa engkau memberi isyarat dengan tanganmu, seolah-olah ekor-ekor kuda yang tidak tenang ?

Jika seseorang dari kamu salam (dari sholatnya), hendaklah ia menoleh kepada saudaranya, dan janganlah ia memberikan isyarat dengan tangannya’.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, no. 431, dan riwayat lainnya)

Terjemah Hadits ke 1647

Dari Jabir bin Samurah Rodhiyallahu ‘Anhu bercerita, ia berkata :

كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قُلْنَا السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ . وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الْجَانِبَيْنِ

”Dulu ketika kami sholat bersama Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam, kami mengucapkan ”Assalamu alaikum wa rohmatullah – Assalamu alaikum wa rohmatullah” sambil berisyarat dengan kedua kanan ke samping kanan dan kiri.

Kemudian Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam mengingatkan,

عَلَامَ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ؟ إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ مَنْ عَلَى يَمِينِهِ، وَشِمَالِهِ

”Mengapa kalian mengangkat tangan kalian, seperti kuda yang suka lari? Kalian cukup letakkan tangan kalian di pahanya kemudian salam menoleh ke saudaranya yang di samping kanan dan kirinya.”
(Terjemh Hadits Riwayat Muslim 998)


Terjemah Hadits ke 1648

Dari Jabir bin Samuroh Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata:

أَرْسَلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُنْطَلِقٌ إِلَى بَنِي الْمُصْطَلِقِ فَأَتَيْتُهُ وَهُوَ يُصَلِّي عَلَى بَعِيرِهِ فَكَلَّمْتُهُ فَقَالَ لِي بِيَدِهِ هَكَذَا ثُمَّ كَلَّمْتُهُ فَقَالَ لِي هَكَذَا وَأَنَا أَسْمَعُهُ يَقْرَأُ يُومِئُ بِرَأْسِهِ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ مَا فَعَلْتَ فِي الَّذِي أَرْسَلْتُكَ لَهُ فَإِنَّهُ لَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أُكَلِّمَكَ إِلَّا أَنِّي كُنْتُ أُصَلِّي

“Aku diutus oleh Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam ke Bani Musthaliq.

Lalu (Setelah selesai tugas-pent) aku menemui beliau. Sedangkan beliau sedang melaksanakan sholat di atas untanya, lalu kuajak beliau berbicara.

Beliau memberikan isyarat dengan tangannya.

Kemudian aku katakan lagi kepada beliau.

Beliau memberikan isyarat lagi dengan kepalanya,

Sementara aku masih bisa mendengar bacaan beliau.”

Ketika selesai melaksanakan sholat, beliau bersabda,“Apa yang telah engkau lakukan dengan tugasmu?

Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk beirbicara denganmu, kecuali sholatku.
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim).

Terjemah Hadits ke 1649

Dari Jabir bin Samuroh Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata:

إن رسول الله صلى الله عليه وسلم بعثني لحاجةٍ ثم أدركته وهو يصلي، فسلمت عليه فأشار إليَّ

“Sesungguhnya Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, setelah itu aku datang kepada beliau ketika sedang sholat, lalu aku mengucapkan salam kepadanya, kemudian beliau berisyarat kepadaku.” (Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 1217, Muslim 540, Abu Dawud 926, dan Ibnu Majah 1018)

Terjemah Hadits ke 1650

Dari Jabir bin Yazid Al Aswad dari Bapaknya Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata

أَنَّهُ صَلَّى مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِمِنًى وَهُوَ غُلَامٌ شَابٌّ فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ لَمْ يُصَلِّيَا فَدَعَا بِهِمَا فَجِيءَ بِهِمَا تَرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا فَقَالَ لَهُمَا مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا قَالَا قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا قَالَ فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّيْتُمْ فِي رِحَالِكُمْ ثُمَّ أَدْرَكْتُمْ الْإِمَامَ لَمْ يُصَلِّ فَصَلِّيَا مَعَهُ فَهِيَ لَكُمْ نَافِلَةٌ

Bahwa ia pernah sholat Subuh bersama Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan saat itu ia seorang anak yang masih remaja.

Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai melaksanakan shalat, tiba-tiba beliau melihat dua orang laki-laki yang belum menunaikan shalat, maka beliau pun memanggil keduanya.

Kemudian kedua laki-laki tersebut dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan gemetar.

Beliau lalu bertanya: "Apa yang menghalangi kalian berdua untuk melaksanakan shalat bersama kami?"

kedua laki-laki itu menjawab, "Kami telah melaksanakan shalat di tempat tinggal kami."

Beliau bersabda: "Janganlah kalian berbuat seperti itu. Jika kalian telah shalat saat di rumah lalu kalian mendapati Imam sedang shalat berjama'ah, maka hendaklah kalian shalat bersamanya, karena shalat itu akan menjadi pahala nafilah kalian."
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 16.832)





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar