Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 107
Terjemah Hadits ke 531
Dari Salim bin Abdillah Rohimahullah berkata
سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : ” كُلُّ أَمَّتِى مُعَافًى إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنَ الْمَجَانَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ ، فَيَقُولَ يَا فُلاَنُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا ، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْهُ”
Aku mendengar Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata : Aku mendengar Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda :
“Setiap umatku dima'afkan kecuali orang yang berbuat dosa secara terang-terangan.
Sesungguhnya termasuk perbuatan menampakkan dosa secara terang-terangan jika seseorang yang berbuat dosa pada malam hari, padahal Allah telah menutupinya, lalu di pagi hari dia mengatakan : wahai fulan, saya tadi malam telah melakukan dosa demikian dan demikian.
Allah telah menutupi dosanya pada malam hari namun dia malah membuka penutup Allah pada pagi harinya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori : 6069 dan Muslim : 224)
Terjemah Hadits ke 532
Dari Anas Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Nabi Sholallahu 'Alaihi Wa sallam- bersabda:
"إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُ
"Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islami adalah rasa malu."
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah no. 4182)
Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih
(Lihat kitab as-Shohihah no. 940 karya Syaikh al-Albani)
Terjemah Hadits ke 533
Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
“Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)
Terjemah Hadits ke 534
“Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ. قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ (رواه مسلم)
Tahukah kalian apa itu ghibah?
Mereka menjawab: Allah dan Rosul-Nya lah yang lebih tahu
Beliau menjelaskan: Kamu menyebut-nyebut tentang saudaramu dengan apa yang dia tidak suka.
Beliau ditanya: Bagaimana menurut engkau jika pada saudaraku terdapat apa yang aku katakan.
Beliau menjawab: Jika padanya terdapat apa yang kamu katakan maka kamu telah meng- ghibah-i nya, jika tidak terdapat apa yang kamu katakan maka kamu telah berdusta tentangnya”. (Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Terjemah Hadits ke 535 ( Hadits Qudsi )
Dari Abdullah bin ‘Umar Rodhiyallahu ‘Anhu, berkata, “Aku pernah mendengar Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُوْلُ: أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا، أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ، أَيْ رَبِّ. حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوْبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ، قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ. فَيُعْطِي كِتَابَ حَسَنَاتِهِ
“Sesungguhnya (pada hari kiamat) Allah akan mendekatkan seorang mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupinya.
Lalu Allah berfirman, “Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah engkau tahu dosa itu?”
Dia menjawab, “Ia, betul saya tahu wahai Robbku.”
Hingga ketika Allah telah membuat dia mengakui semua dosanya dan dia mengira dirinya sudah akan binasa,
Allah berfirman kepadanya, “Aku telah menutupi dosa-dosa ini di dunia, maka pada hari ini Aku mengampuni dosa-dosamu itu.” Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikan-kebaikannya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori : 2261)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar