Cari Blog Ini

Senin, 31 Desember 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 335

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 335

Terjemah Hadits ke 1671

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

“Seseorang datang kepada Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam dan berkata,

‘Wahai Rosulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’

Nabi Shollallahu 'Alahi Wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’

Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’

Nabi Shollallahu 'Alahi Wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’

Beliau menjawab, ‘Ibumu.’

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’

Nabi Shollallahu 'Alahi Wa sallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Terjemah Hadits ke 1672

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa ia bertanya kepada Nabi Shollallahu 'Alahi Wa sallam:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

“Wahai Rosulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?

Nabi menjawab: Ibumu.Lalu siapa lagi?

Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi?

Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi?

Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )


Terjemah Hadits ke 1673

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ

Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud.)

Terjemah Hadits ke 1674

Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

( اَلظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

"Kedholiman ialah kegelapan pada hari kiamat."
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaq Alaihi.)

Terjemah Hadits ke 1675

Dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

( اِتَّقُوا اَلظُّلْمَ فَإِنَّ اَلظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ وَاتَّقُوا اَلشُّحَّ فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Jauhilah kedholiman karena kedholiman ialah kegelapan pada hari kiamat dan jauhilah kikir karena ia telah membinasakan orang sebelummu."
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim.)









Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 334

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 334

Terjemah Hadits ke 1666

Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا فَاتَتْهُ الصَّلاَةُ مِنَ اللَّيْلِ مِنْ وَجَعٍ أَوْ غَيْرِهِ صَلَّى مِنَ النَّهَارِ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً

“Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam punya kebiasaan ketika tidak mengerjakan sholat malam karena sakit atau yang lainnya, beliau sholat di siang harinya sebanyak 12 rokaat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim 746).

Terjemah Hadits ke 1667 ( Hadits Qudsi)

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Robb Tabaroka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir.

Kemudian Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku ijabahi doanya, siapa yang meminta-Ku akan Aku beri dia, dan siapa yang minta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni dia.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 1145, Muslim 758, Abu Dawud 1315, dan riwayat yang lainnya).

Terjemah Hadits ke 1668

من نام عن حزبه أو عن شيء منه فقرأه فيما بين صلاة الفجر وصلاة الظهر كتب له كأنما قرأه من الليل

Dari ‘Umar bin al-Khaththab,Rodhiyallahu 'Anhu ia menuturkan, bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda:

مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ، فَقَرَأَهُ مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الظُّهْرِ، كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنَ اللَّيْلِ.

Siapa saja yang ketiduran, sehingga tidak melaksanakan kebiasaan shalat malamnya, kemudian dia mengerjakannya sholat tahajud di antara shalat subuh dan shalat dzuhur maka dia dicatat seperti orang yang melaksanakan sholat tahajud di malam hari.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, Nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Terjemah Hadits ke 1669

Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda:

لَا تَسُبُّوا الأََموَاتِ فَإِنَّهُم قَد أَفضَوا إِلَى مَا قَدَّموا". رواه البخاري.

"Janganlah kalian mencaci maki mayat, karena mereka telah menemukan apa yang mereka telah lakukan".
(Terjemah Hadits Riwayat.Bukhori).

Terjemah Hadits ke 1670

Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit ( amalan yang terus menerus walaupun itu sedikit).”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 783)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 333

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 333

Terjemah Hadits ke 1661

Dari Rifa’ah bin Rafi’ Az Zuraqi Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata :

كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ (رواه البخاري)

“Pada suatu hari kami sholat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH

=Allah Maha Mendengar pujian orang yang memuji-Nya

Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca;

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

‘ROBBANA WA LAKAL HAMDU HAMDAN KATSIRON THOYYIBAN MUBAROKAN FIIHI

=Wahai Robb kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah

Selesai sholat beliau bertanya: “Siapa orang yang membaca kalimat tadi?”

Orang itu menjawab, “Saya.”

Beliau bersabda: “Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk menuliskan kalimat tersebut.”
(Terjwmah Hadits Riwayat Bukhori)

Terjemah Hadits ke 1662

Dari Ibnu ‘Abbas Rodhiyallahu ‘Anhuma ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad:

« وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ »

“Demi Allah, bahwa Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 961, Ibnu Majah no. 2944 dan Ahmad 1: 247).

Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini haditshasan

Syaikh Al Albani megatakan bahwa hadits ini hadits shohih



Terjemah Hadits ke 1663

Dari Jubair bin Muth‘im Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabada:

“لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ” يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.” (Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaqun ‘alaih).

Terjemah Hadits ke 1664

Dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabada:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ

"Sholat yang paling Afdhol (Sholat yang paling utama) adalah sholat yang lama berdirinya
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim No.1257 )

Terjemah Hadits ke 1665

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabada:

اَلْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ.

‘Para Malaikat akan selalu bersholawat kepada salah seorang di antara kalian selama ia berada di masjid ketika ia melakukan sholat, hal ini selama ia wudhu’nya belum batal

Para Malaikat berdo'a (berkata): ‘Ya Allah, ampunilah ia, ya Allah, sayangilah ia.’”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad)







Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 332

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 332

Terjemah Hadits ke 1656

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَكَعَ قَالَ : سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ ثَلاثًا ، وَإِذَا سَجَدَ قَالَ : سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ ثَلاثًا

Adalah Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam apabila ruku’ membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ ثَلاثًا

SUBHANA ROBBIYAL 'ADZIM WABIHAMDIHI, tiga kali,

=Maha Suci Robbku Yang Maha Agung dan pujian untuk-Nya

Dan apabila sujud membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ ثَلاثًا

SUBHANA ROBBIYAL A’LA WABIHAMDIHI, tiga kali”

=Maha Suci Robbku Yang Maha Tinggi dan pujian untuk-Nya
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud)

Catatan :
Menurut pakar ahli hadits bahwa hadits yang diriwayatkan Abu Dawud yaitu hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir Rodhiyallahu 'Anhu adalah Hadits Dhoif ( Hadits Lemah) karena sanad hadits ini ada perowi hadits bernama Ayyub bin Musa” atau “Musa bin Ayyub”. adalah Dho’if.

Selain itu karena sanad hadits ini ada perowi hadits yang Mubham ( yang tidak jelas) yaitu bernama “Rajul” seorang laki-laki yang Tidak jelas identitasnya.

Terjemah Hadits ke 1657

Dari Uqbah bin Amir Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata :

لَمَّا نَزَلَتْ فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ قَال رَسُول اللَّه اجْعَلُوهَا فِي رُكُوعِكُمْ. فَلَمَّا نَزَلَتْ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكِ الأَْعْلَى قَال: اجْعَلُوهَا فِي سُجُودِكُمْ

Bahwa ketika turun ayat

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
Fasabbih bismirobbikal'adzhim

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :
"Jadikanlah lafadz ini sebagai bacaan dalam rukukmu".

Dan ketika turun ayat

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكِ الأَْعْلَى

sabbihismarobbikal 'ala

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :
"Jadikanlah lafadz ini sebagai bacaan dalam sujudmu
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud )



Terjemah Hadits ke 1658 ( UlasanTerjemah Hadits ke 373)

Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha berkata bahwa

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ فِي رُكُوْعِهِ وَسُجُوْدِهِ :(( سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الملاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ ))

Sesungguhnya Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam di dalam rukuk dan sujudnya mengucapkan ( do'a)

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الملاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ

SUBBUHUN QUDDUSUR ROBBUL MALAIKATI WAR-RUH

=Mahasuci, Maha Qudus, Robbnya Para Malaikat dan Ar-Ruh
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, no. 487)

Terjemah Hadits ke 1659

Dari Wabishoh bin Ma’bad Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى فَكَانَ إِذَا رَكَعَ سَوَّى ظَهْرَهُ حَتَّى لَوْ صُبَّ عَلَيْهِ الْمَاءُ لاَسْتَقَرَّ

“Aku pernah melihat Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam sholat. Ketika ruku’, punggungnya rata sampai-sampai jika air dituangkan di atas punggungnya, air itu akan tetap diam.“
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah no. 872. dan Thobroni)

Terjemah Hadits ke 1660

Dari Ibnu Abbas Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda :

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ وَلَا نَكْفِتَ الثِّيَابَ وَالشَّعَرَ (رواه البخاري)

“Aku diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh tulang (anggota sujud); kening

Beliau lantas memberitahu dengan isyarat tangannya menunjuk hidung- kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung jari dari kedua kaki dan tidak boleh menahan rambut atau pakaian (sehingga menghalangi anggota sujud).”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 770)