Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 717 ( 3.581 - 3.585 ) ✍️
Terjemah Hadits ke 3.581
Terjemah Hadits berikut ini Jika seseorang menikah , maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَنَّ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال :
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya.
Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Baihaqi dalam Kitab Syu’abul Iman).
Catatan:
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih dalam Kitab Silsilah Alhadits Ash-Shahihah, no. 625.
Terjemah Hadits ke 3.582
Terjemah Hadits berikut ini bagi yang mampu hendaklah menikah, dan berpuasalah jika belum menikah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَابًا لَا نَجِدُ شَيْئًا فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ منكُم الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ) .
Dari 'Abdullah Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu berkata :
“Kami para pemuda bersama Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam tidak mempunyai harta apapun
Maka Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada kami:
"Wahai sekalian pemuda, siapa diantara kalian telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah ia menikah,
Karena menikah itu dapat menundukkan pandangan, dan juga lebih bisa menjaga kemaluan.
Namun, siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, sebab hal itu dapat menjadi tameng baginya untuk meredakan nafsunya."
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, Muslim, Tirmidzi, dan riwayat yang lainnya )
Terjemah Hadits ke 3.583
Terjemah Hadits berikut ini bahwa kelak di Surga yang menjadi suaminya adalah suami yang terakhir
Dari Ummu Darda' ash-Shugro Rodhiyallahu 'Anha berkata bahwa ia mendengar suaminya Abu Darda Uwaimir al-Anshori Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallhu 'Alaihi Wasallam bersabda :
أيما امرأة تُوفي عنها زوجها ، فتزوجت بعده ، فهي لآخر أزواجها
“Wanita mana pun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia ( kelak di Surga ) menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.”
( Terjemah Hadits Riwayat Thobrani)
Terjemah Hadits ke 3.584
Terjemah Hadits berikut ini bahwa Kelak di Surga bisa memilih Suami yang paling baik akhlaknya.
عن أم سلمة ـ رضي الله عنها قلت: يا رسول الله المرأة منا تتزوج زوجين والثلاثة والأربعة ثم تموت فتدخل الجنة ويدخلون معها، مَنْ يكون زوجها؟ قال: يا أم سلمة؛ إنها تخير فتختار أحسنهم خلقًا
Dari Ummu Salamah Rodhiyallahu 'Anha berkata;( bertanya) “Wahai Rosulullah di antara kita ada seorang perempuan yang pernah menikah dua, tiga, dan empat kali
Kemudian ia meninggal lalu masuk surga dan para suaminya masuk surga Bersama.
Maka siapa yang jadi suaminya di surga?”
Nabi bersabda; Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya ia bisa memilih yang paling baik akhlaknya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Thobrani)
Terjemah Hadits ke 3.585
Terjemah Hadits berikut ini bahwa Kelak di Surga yang menjadi suaminya adalah suaminya yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya itu saat di dunia.’
ْ أم حبيبة رضي الله عنها قلت: يا رسول الله المرأة يكون لها الزوجان في الدنيا، يموتان, فيجتمعان في الجنة، لأيهما تكون للأول أو للآخر؟ قال : لأحسنهما خلقاً كان معها في دار الدنيا ثم قال يا أم حبيبة ذهب حسن الخلق بخيري الدنيا والآخرة
Dari Ummu Habibah Rodiyallahu 'Anha bertanya :
Ya Rosulullah, seorang perempuan memiliki dua suami di dunia. Keduanya wafat dan berkumpul di akhirat.
Siapakah yang akan menjadi suami perempuan itu?’
Rasulullah menjawab, ‘Perempuan itu akan menjadi istri laki-laki yang paling baik akhlaknya terhadap perempuan itu saat di dunia.’
Rasulullah kemudian melanjutkan, ‘Wahai Ummu Habibah, laki-laki dengan akhlak yang baik pergi membawa kebaikan dunia dan akhirat,’”
(Terjemah Hadits Riwayat Al Bazar dan Thobarani )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar