Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 698 ( 3.486 - 3.490)
Terjemah Hadits ke 3.486
Terjemah Hadits berikut ini tentang Status Orang yang Tidak mendengar dakwah islam ( belum mendengar dakwah islam)
Dari Al-Aswad bin Sari’ Rodhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
أَرْبَعَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: رَجُلٌ أَصَمُّ لَا يَسْمَعُ شَيْئًا، وَرَجُلٌ أَحْمَقُ، وَرَجُلٌ هَرَمٌ، وَرَجُلٌ مَاتَ فِي فَتْرَةٍ، فَأَمَّا الْأَصَمُّ فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الْإِسْلَامُ وَمَا أَسْمَعُ شَيْئًا، وَأَمَّا الْأَحْمَقُ فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الْإِسْلَامُ وَالصِّبْيَانُ يَحْذِفُونِي بِالْبَعْرِ، وَأَمَّا الْهَرَمُ فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الْإِسْلَامُ وَمَا أَعْقِلُ شَيْئًا، وَأَمَّا الَّذِي مَاتَ فِي الْفَتْرَةِ فَيَقُولُ: رَبِّ، مَا أَتَانِي لَكَ رَسُولٌ، فَيَأْخُذُ مَوَاثِيقَهُمْ لَيُطِيعُنَّهُ، فَيُرْسِلُ إِلَيْهِمْ أَنْ ادْخُلُوا النَّارَ، قَالَ: فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ دَخَلُوهَا لَكَانَتْ عَلَيْهِمْ بَرْدًا وَسَلَامًا
Ada 4 macam manusia (yang akan diuji) pada hari kiamat:
1.orang budeg yang sama sekali tidak bisa mendengar apapun,2. orang ideot, 3.orang pikun, dan 4.orang yang hidup di zaman fatrah (di jaman yang belum mendengar dakwah islam).
Orang budeg beralasan: ‘Ya Allah, islam datang, namun aku sama sekali tidak bisa mendengar dakwah islam.’
Orang ideot beralasan, ‘Ya Allah, islam datang, sementara anak-anak melempariku dengan kotoran (karena gila).’
Orang pikun beralasan, ‘Ya Allah, islam datang dan aku tidak paham sama sekali.’
Dan orang yang hidup di zaman fatrah mengatakan, ‘Ya Allah, belum ada seorangpun utusan-Mu yang datang kepadaku.’
Kemudian Allah mengambil janji kepada mereka bahwa mereka wajib mentaati-Nya.
Kemudian datang perintah kepada mereka, bahwa mereka semua harus masuk ke dalam neraka.
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menegaskan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, andai mereka masuk ke dalam NERAKA itu, tentu mereka akan mendapatkan rasa DINGIN dan keselamatan.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad ).
Catatan :
Syuaib al-Arnauth menilai: Hadis ini Hadits Hasan
Perhatikanlah Pula Terjemah Al Qur'an di Ujung Ayat 15 Surat Al Isro' berikut ini !
وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا (١٥)
( Ujung Ayat 15 Surat Al Isro') Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Aku tidak akan menyiksa sebelum Aku mengutus seorang ROSUL
Catatan:
Ulama Ahli Tafsir Ibnu Katsir mengatakan, ”Ini merupakan pemberitaan keadilan Allâh Azza wa Jalla .
Yaitu Allâh Azza wa Jalla tidak akan mengadzab seorangpun kecuali setelah hujjah ditegakkan kepada orang tersebut dengan mengutus seorang Rosul.
Nabi Muhammad Shollallhu 'Alaihi Wa sallam adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthollib. Saat dilahirkan sekitar pada tahun 570 Masehi, ayahnya sudah meninggal dunia. Dan saat berusia sekitar lima tahun, ibunya yang bernama Aminah juga wafat di daerah Abwa (Madinah).
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wa sallam menikah dengan Siti Khodijah binti Khuwailid, seorang janda kaya keturunan Quraisy. Dan saat berumur 40 tahun, Allah mengangkatnya menjadi Nabi dan Rosul terakhir (khotamun nabiyyin) dengan diturunkannya surah Al-Alaq ayat 1-5, di Gua Hiro'.
Terjemah Hadits ke 3.487
Terjemah Hadits berikut ini tentang Orang yang cerdas pandai beramal sholeh untuk bekal setelah mati.
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رضي الله عنه قال :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Dari Syaddad bin Aus Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
"Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung dirinya sendiri (mengevaluasi dirinya sendiri) dan beramal untuk kehidupan kelak setelah kematian,
Sedangkan orang yang lemah dungu adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah “.
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad nomor Nomor 16501
dan Tirmidzi)
Catatan:
Ulama Jumhur ahli hadits mengatakan bahwa Berdasarkan hadits tersebut Orang Mukmin itu selalu mengurusi jiwanya. Ia mengevaluasi dirinya sendiri karena Allah.sehingga Hisab pada hari kiamat menjadi amat ringan bagi orang-orang yang melakukan perhitungan terhadap dirinya di dunia
Terjemah Hadits ke 3.488.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله أَنَّهَا قَالَتْ : عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ عُذِّبَ قَالَتْ قُلْتُ أَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَ ذَلِكِ الْعَرْضُ
Dari Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha berkata : Dari Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : “Barang siapa yang diperinci dan detail saat dihisab, niscaya dia akan diadzab
Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha berkata, ‘Bukankah Allah Ta’ala berfirman :
فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (٨)
Fa saufa yuḥasabu ḥisabay yasīro
Maka dia akan diperiksa ( akan dihisab) dengan pemeriksaan yang mudah
Beliau Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda, ‘Itu al-’ardh (yaitu dipampangkan amalan-amalan seorang hamba di hadapannya sehingga dia mengakuinya, kemudian Allah subhanahu wata’ala menutupi kesalahan-kesalahannya).
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Mutafaqun 'Alaih ).
Catatan :
Firman Allah Ta'ala dalam hadits tersebut adalah ayat 8 Surat Al-Insyiqoq
Ulama ahli tafsir menafsirkan ayat 8 Surat Al-Insyiqoq mengatakan : Niscaya Allah akan memeriksanya dengan pemeriksaan yang mudah, amalnya dipaparkan kepada-Nya tanpa sanksi hukuman.
Oleh karena itu, tidak pantas ketika seseorang telah bertaubat atau istilah zaman sekarang dalam proses hijrah, kemudian menceritakan dosa-dosa yang dilakukan zaman dulu, justru yang terbaik adalah menutupi dosanya dan berharap Allah Ta'ala menerima taubatnya.
Hisab ardh (حساب عرض) adalah hisab khusus yang diperuntukkan bagi orang mukmin, hanya Allah yang memaparkan amalan seorang mukmin dan dia pun mengakui perbuatannya untuk kemudian Allah menutupi dan mengampuni kesalahannya
Terjemah Hadits ke 3.489
Terjemah Hadits berikut ini tentang berdiri di padang masyar 40 tahun
Dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun.
Pandangan-pandangan mereka menatap , menanti pengadilan Allah.”
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Abi ad-Dunya dan Thobroni).
Catatan :
Hadits ini dinilai shohih oleh Syaikh al-Albani dalam Kitab Shahih at-Targhib wat-Tarhib.
Terjemah Hadits ke 3.490
Terjemah Hadits berikut ini DO'A yang dibaca Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam agar kelak ketika dihisab dipermudah
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله أَنَّهَا قَالَتْ : سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ فِى بَعْضِ صَلاَتِهِ « اللَّهُمَّ حَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيرًا ». فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ قَالَ « أَنْ يَنْظُرَ فِى كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزَ عَنْهُ إِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ يَا عَائِشَةُ هَلَكَ وَكُلُّ مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ يُكَفِّرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ تَشُوكُهُ »
Dari Aisyah Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata, saya telah mendengar Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam pada sebagian sholatnya membaca do'a :
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيرً
“Allahumma hasibni hisabay yasiro
=Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah
Ketika beliau berpaling saya bertanya, “Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?”
Beliau bersabda, “Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah.
Dan setiap musibah yang menimpa orang beriman, maka Allah akan menghapus dosanya karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad).
Catatan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar