Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 696 ( 3.476 - 3.480)
Terjemah Hadits ke 3.476
Terjemah Hadits berikut ini DO'A SESUDAH ADZAN , DO'A SESUDAH MENDENGAR ADZAN supaya mendapat syafaat Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam
وَعَنْ جَابِرٍ- رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ: - أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ : – مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ اَلنِّدَاءَ : اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ اَلدَّعْوَةِ اَلتَّامَّةِ , وَالصَّلَاةِ اَلْقَائِمَةِ , آتِ مُحَمَّدًا اَلْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ , وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا اَلَّذِي وَعَدْتَهُ , حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ – أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ
Dan Dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
“Siapa yang mengucapkan ( do'a) setelah mendengar adzan
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ اَلدَّعْوَةِ اَلتَّامَّةِ , وَالصَّلَاةِ اَلْقَائِمَةِ , آتِ مُحَمَّدًا اَلْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ , وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا اَلَّذِي وَعَدْتَهُ
‘ALLAHUMMA ROBBA HA-DZIHID DA’WATIT TAMMAH, WASH SHOLATIL QO-IMAH, ATI MUHAMMADANIL WASILATA WAL FA-DHILAH, WAB’ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDA ALLADZI WA ‘ADTAH
Ya Allah, Robb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), sholat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan pada beliau
Maka dia ( yang berdo'a) akan mendapatkan syafaatku kelak.”
(Terjemah Hadits yang dikeluarkan oleh empat empat = Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa`i, dan Ibnu Majah.)
Catatan:
Lihat Kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar Al-Asqolani
Terjemah Hadits ke 3.477
عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه فِي فَضْلِ اَلْقَوْلِ كَمَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ كَلِمَةً كَلِمَةً, سِوَى اَلْحَيْعَلَتَيْنِ, فَيَقُولُ: “لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاَللَّهِ”
Dari Umar Rodhiyallahu 'Anhu tentang keutamaan mengucapkan kalimat sebagaimana yang diucapkan oleh mua-dzin, kalimat demi kalimat kecuali
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ وَحَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
hayya ‘alash sholah dan hayya ‘alal falah, maka hendaknya mengucapkan
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
“la hawla wa la quwwata illa billah”.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )
Terjemah Hadits ke 3.478
Dari Umar bin Khottob Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa, Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ “
Ketika muadzin mengumandangkan,
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar.. Allahu akbar
Lalu kalian menjawab:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar.. Allahu akbar
Kemudian muadzin mengumandangkan,
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ،
Asyhadu anla ilaha illallah..
Lalu kalian menjawab,
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ،
Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..
Jika mu'adzin mengumandangkan
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
Asyhadu anna muhammadar Rosulullah
Lalu kalian menjawab
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
Asyhadu anna muhammadar Rosulullah
Jika mu'adzin mengumandangkan
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya 'alash sholah
Lalu kalian menjawab
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
La hawla wala quwata illa billah
Kemudian Jika mu'adzin mengumandangkan
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Hayya 'Alal falah
Lalu kalian menjawab
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
La hawla wala quwata illa billah
Jika muadzin mengumandangkan,
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar.. Allahu akbar
Lalu kalian menjawab:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar.. Allahu akbar
Kemudian Jika mu'adzin mengumandangkan
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Lailaha il lallah
Lalu kalian menjawab:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Lailaha il lallah
Siapa yang mengucapkan itu yang sumbernya dari dalam hatinya maka akan masuk surga.
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim , Abu Dawud dan riwayat yang lainnya)
Terjemah Hadits ke 3.479
عَنْ أَنَسٍ بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- :إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (ketika itu).”
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad ).
Catatan:
Syaikh Syu’aib Al Ar nauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih
Terjemah Hadits ke 3.480
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قال أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ : إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَة فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَة حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash Rodhiyallahu ’Anhuma berkata bahwa pernah mendengar Nabi Shollallahu ’Alaihi wa sallam bersabda:
Jika kalian mendengarkan adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu’adzin, kemudian bersholawatlah atasku,
karena sesungguhnya barangsiapa yang bersholawat atasku satu kali maka Allah ta’ala akan bershalawat atasnya sepuluh kali.
Kemudian mintalah wasilah untukku kepada Allah, karena sesungguhnya wasilah itu adalah satu kedudukan (yang tinggi) di surga, yang tidak patut diberikan kecuali kepada seorang hamba Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut.
Barangsiapa yang memohon wasilah untukku maka ia berhak mendapatkan syafa’atku.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Catatan:
Catatan:
Mengucapkan kalimat sebagaimana yang diucapkan oleh mua-dzin, kalimat demi kalimat kecuali
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ وَحَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
hayya ‘alash sholah dan hayya ‘alal falah, maka hendaknya mengucapkan
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
“la hawla wa la quwwata illa billah”.
Adapun jawaban pada adzan subuh ucapan tatswib-yaitu ucapan
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Ash-sholaatu khairum minan-naum
Sholat itu lebih baik dari pada tidur
An Nawawi berpendapat menjawab dengan lafad
صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ
Shodaqta wa barorta
“Engkau telah berkata benar dan telah berbuat baik”.
Ulama yang lain berpendapat menjawabnya dengan lafadz yang diucapkan mu'adzin.
الصلاة خير من النوم
“Ash Shalatu Khairum Minan Naum “
dijawab :
الصلاة خير من النوم
“Ash Shalatu Khairum Minan Naum”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar