Cari Blog Ini

Jumat, 04 September 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 697

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 697 ( 3.481 - 3.485)


Terjemah Hadits ke 3.481

Terjemah Hadits berikut ini tentang pentingnya sholat dan tata caranya ketika dalam keadaan perang.

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا غَزَا قَوْمًا لَمْ يَغْزُ بِنَا لَيْلًا حَتَّى يُصْبِحَ فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا كَفَّ عَنْهُمْ وَإِنْ لَمْ يَسْمَعْ أَذَانًا أَغَارَ عَلَيْهِمْ

Bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam dahulu jika akan menyerang satu kaum, TIDAK memerintahkan kami menyerang pada malam hari sampai subuh.

Apabila ia mendengar adzan maka berhenti tidak menyerang dan bila tidak mendengarnya maka ia menyerang mereka. (Terjemah Hadits Riwayat Ahmad )

Perhatikan pula terjemah Hadits berikut ini !

Terjemah Hadits ke 3.482

Terjemah Hadits berikut ini tentang pentingnya sholat walaupun dalam keadaan perang.

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا غَزَا قَوْمًا لَمْ يُغِرْ حَتَّى يُصْبِحَ فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا أَمْسَكَ وَإِنْ لَمْ يَسْمَعْ أَذَانًا أَغَارَ بَعْدَ مَا يُصْبِحُ

Dahulu Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam jika memerangi satu kaum, TIDAK menyerang sampai waktu subuh, jika beliau MENDENGAR adzan maka tidak jadi menyerang dan apabila TIDAK MENDENGAR adzan maka beliau menyerangnya setelah subuh.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 102 Surat An Nisa' berikut ini !

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا (١٠٢)

( Ayat 102 Surat An Nisa'). Dan apabila kamu (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan sholat bersama-sama mereka,

maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (sholat) besertamu dan menyandang senjata mereka,

kemudian apabila mereka (yang sholat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rokaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh)

dan hendaklah datang golongan yang lain yang belum sholat, lalu mereka sholat denganmu,

dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka.

Orang-orang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu sekaligus[.

Dan tidak mengapa kamu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit,

dan bersiap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu

Terjemah Hadits ke 3.483

Terjemah Hadits berikut ini tata cara sholat ketika perang

عَنْ صَالِحِ بْنِ خَوَّاتٍ رَضِيَ الله عَنْهُ ( عَمَّنْ صَلَّى مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمَ ذَاتِ اَلرِّقَاعِ صَلَاةَ اَلْخَوْفِ: أَنَّ طَائِفَةً صَلَّتْ مَعَهُ وَطَائِفَةٌ وِجَاهَ اَلْعَدُوِّ, فَصَلَّى بِاَلَّذِينَ مَعَهُ رَكْعَةً, ثُمَّ ثَبَتَ قَائِمًا وَأَتَمُّوا لِأَنْفُسِهِمْ, ثُمَّ اِنْصَرَفُوا فَصَفُّوا وِجَاهَ اَلْعَدُوِّ, وَجَاءَتِ اَلطَّائِفَةُ اَلْأُخْرَى, فَصَلَّى بِهِمْ اَلرَّكْعَةَ اَلَّتِي بَقِيَتْ, ثُمَّ ثَبَتَ جَالِسًا وَأَتَمُّوا لِأَنْفُسِهِمْ, ثُمَّ سَلَّمَ بِهِمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Sholeh Ibnu Khuwwat Radliyallaahu 'anhu dari seseorang yang pernah sholat Khouf (sholat dalam keadaan takut atau sholat dalam keadaan perang) bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada hari perang Dzatir Riqo'

Bahwa sekelompok sahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbaris bersama beliau dan sekelompok lain menghadapi musuh ( menjaga )

Lalu beliau sholat bersama mereka (kelompok yang berbaris) satu rokaat, kemudian beliau tetap berdiri dan mereka menyelesaikan sholatnya masing-masing.

Lalu mereka bubar dan berbaris menghadapi musuh. Datanglah kelompok lain dan beliau sholat satu rokaat yang tersisa, kemudian beliau tetap duduk dan mereka meneruskan sendiri-sendiri, lalu beliau salam bersama mereka.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaq Alaihi)

Terjemah Hadits ke 3.484

َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ:«أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِإِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ، وَالطَّائِفَةُ الأُخْرَى مُوَاجِهَةُ العَدُوِّ، ثُمَّ انْصَرَفُوا فَقَامُوا فِي مَقَامِ أَصْحَابِهِمْ أُولَئِكَ، فَجَاءَ أُولَئِكَ، فَصَلَّى بِهِمْ رَكْعَةً، ثُمَّ سَلَّمَ عَلَيْهِمْ، ثُمَّ قَامَ هَؤُلاَءِ فَقَضَوْا رَكْعَتَهُمْ، وَقَامَ هَؤُلاَءِ فَقَضَوْا رَكْعَتَهُمْ»

Dan dari Ibnu Umar Rodliyallaahu 'Anhu berkata:

Bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam pernah melaksanakan sholat satu rokaat dengan kelompok yang satu, sedangkan kelompok yang lain menghadap musuh,

lalu kelompok pertama yang sholat pergi menggantikan kelompok yang lain menghadap musuh,

kemudian kelompok yang lain datang, lalu Nabi Shollallahu 'Alaihi Wa sallam sholat dengan mereka satu rakaat dan melakukan salam,

Lalu kelompok yang satu menyelesaikan rokaat yang kurang, dan kelompok yang lain juga menyelesaikan rokaat yang kurang.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Catatan:

Ulama Ahli Hadits menjelaskan :Maksud Hadits di atas adalah bahwa kelompok kedua menyempurnakan setelah imam salam tanpa memutuskan sholatnya karena menjaga musuh, sehingga kedua rokaat itu bersambung, dan bahwa kelompok pertama tidak melakukan sholat untuk rokaat yang kedua kecuali setelah kelompok kedua keluar dari sholatnya untuk menghadap musuh.

Terjemah Hadits ke 3.485

َوَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: ( غَزَوْتُ مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قِبَلَ نَجْدٍ, فَوَازَيْنَا اَلْعَدُوَّ, فَصَافَفْنَاهُمْ, فَقَامَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي بِنَا, فَقَامَتْ طَائِفَةٌ مَعَهُ, وَأَقْبَلَتْ طَائِفَةٌ عَلَى اَلْعَدُوِّ, وَرَكَعَ بِمَنْ مَعَهُ, وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ, ثُمَّ انْصَرَفُوا مَكَانَ اَلطَّائِفَةِ الَّتِي لَمْ تُصَلِّ فَجَاءُوا, فَرَكَعَ بِهِمْ رَكْعَةً, وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ, ثُمَّ سَلَّمَ, فَقَامَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ, فَرَكَعَ لِنَفْسِهِ رَكْعَةً, وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ،

Dan dari Ibnu Umar Rodliyallaahu 'Anhu berkata:

Aku berperang bersama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam di jalan menuju Najed.

Kami menghadapi musuh dan berbaris menghadapi mereka. Maka berdirilah Rosulullah Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan sholat bersama kami,

Sekelompok berdiri bersama beliau dan sekelompok lain menghadapi musuh.

Beliau sholat satu rokaat dengan kelompok yang bersama beliau dan sujud dua kali, kemudian mereka berpaling menuju tempat kelompok yang belum sholat.

Lalu mereka datang dan beliau sholat satu rokaat dan sujud dua kali.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaq 'Alaihi )

Catatan:

وَهَذَا لَفْظُ اَلْبُخَارِيِّ

Dan lafadznya hadits ini menurut riwayat Bukhori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar