Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 561 ( 2801 - 2805 )
Terjemah Hadits ke 2801
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata :
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًـا ، سَهَّـلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَـى الْـجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَـوْمٌ فِـي بَـيْتٍ مِنْ بُـيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ ، وَيَتَدَارَسُونَـهُ بَيْنَهُمْ ، إِلَّا نَـزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِـيَـتْـهُمُ الرَّحْـمَةُ ، وَحَفَّـتْـهُمُ الْـمَلاَئِكَةُ ، وَذَكَـرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَّـأَ بِـهِ عَمَلُـهُ ، لَـمْ يُسْرِعْ بِـهِ نَـسَبُـهُ
Bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.
Barangsiapa memudahkan urusan orang yang kesulitan , maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya dari kesulitan di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allâh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.
Allâh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.
Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga.
Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allâh (berkumpul di masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman akan turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allâh menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya.
Barangsiapa yang diperlambat oleh amalnya , maka garis keturunannya tidak bisa mempercepatnya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 2699. Ahmad II/252, 325. Abu Dâwud no. 3643.Tirmidzi no. 1425, 2646, 2945.Ibnu Mâjah no. 225. Dârimi I/99.Ibnu Hibbân no. 78Al-Hâkim I/88-89. dan riwayat yang lainnya )
Terjemah Hadits ke 2802
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata :
بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Ketika Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya: "Kapan datangnya hari kiamat?"
Namun Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam tetap melanjutkan pembicaraannya.
Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; "beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, "
Dan ada pula sebagian yang mengatakan; "bahwa beliau tidak mendengar perkataannya."
Hingga akhirnya Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam menyelesaikan pembicaraannya, seraya bertanya: "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?"
Orang itu berkata: "saya wahai Rosulullah!".
Maka Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda: "Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat"
Orang itu bertanya: "Bagaimana hilangnya amanat itu?"
Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat".
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari)
Terjemah Hadits ke 2803
عن العرباض بن سارية رضي الله عنه قال: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةِ بِدْعَةٌ وَ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Dari al-Irbadl bin Sariyah Rodliyallahu 'Anhu berkata,
“Telah bersabda Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wa sallam, “Waspadalah kalian terhadap perkara-perkara yang baru diada-adakan, karena setiap perkara yang baru diada-adakan itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat”.
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud: 4607, Ibnu Majah: 42, Tirmudziy: 2676, Ahmad: IV/ 126, 127, al-Hakim: 333, 338 dan Darimiy: I/ 44-45).
Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: bahwa hadits ini hadits Shohih..
Terjemah Hadits ke 2804 ( Makruh menjalin jari jemari )
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلَاةٍ حَتَّى يَرْجِعَ ، فَلَا يَقُلْ هَكَذَا ” وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِع
“Apabila salah seorang dari kalian berwudhu di rumahnya kemudian mendatangi masjid, ia berada dalam sholat hingga ia kembali, maka jangan melakukan seperti ini, beliau menjalinkan jari-jemarinya beliau (beliau memberi contoh dengan menganyam jari-jarinya beliau satu sama lain).’”
(Terjemah Hadits Riwayat Darimi dan Al-Hakim)
Catatan : Hadits tersebut menjelaskan mengenai hukum tasybik yaitu hukum makruh menjalin jari-jemari
Terjemah Hadits ke 2805
Dari Ka’ab bin ‘Ujroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الْمَسْجِدِ فَلاَ يُشَبِّكَنَّ بَيْنَ أَصَابِعِهِ فَإِنَّهُ فِى صَلاَةٍ
“Jika salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, kemudian keluar menuju masjid dengan sengaja, maka janganlah ia menjalin jari-jemarinya karena ia sudah berada dalam keadaan sholat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi Nomor 386, Ibnu Majah Nomor 967, dan Abu Dawud Nomor 562)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar