Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 607 ( 3031- 3035)
Terjemah Hadits ke 3031
Terjemah Hadits berikut ini tentang diperbolehkan sholat sunnah dengan posisi duduk
Dari ‘Abdullah bin Syaqiq Al ‘Uqoili Rohimahullah berkata :
سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ صَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِاللَّيْلِ فَقَالَتْ كَانَ يُصَلِّى لَيْلاً طَوِيلاً قَائِمًا وَلَيْلاً طَوِيلاً قَاعِدًا وَكَانَ إِذَا قَرَأَ قَائِمًا رَكَعَ قَائِمًا وَإِذَا قَرَأَ قَاعِدًا رَكَعَ قَاعِدًا.
“Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha mengenai sholat malam Rosulullah shollallahu ‘Alaihi wa sallam.
Lantas ‘Aisyah menjawab, “Beliau sholat malam amat lama sambil berdiri dan kadang sambil duduk.
Jika beliau melaksanakan sholat malam dengan berdiri ketika membaca surat, maka demikian pula ketika ruku’.
Jika beliau melakukan sholat malam dengan duduk ketika membaca surat, maka demikian pula ketika ruku’.“
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 730)
Terjemah Hadits ke 3032
Terjemah Hadits berikut ini tentang Wajib Sholat Di Darat Jika Masih Bisa, Jika memungkinkan kalau tidak memungkinkan sholat di kendaraannya.
Dari Jabir bin ’Abdillah Rodhiyallahu 'Anhu berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّى عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ ، فَإِذَا أَرَادَ الْفَرِيضَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam pernah melaksanakan sholat sunnah di atas kendaraannya sesuai dengan arah kendaraannya.
Namun jika ingin melaksanakan sholat fardhu, beliau turun dari kendaraannya dan menghadap kiblat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 400)
Terjemah Hadits ke 3033
Terjemah Hadits berikut ini tentang Wajib Sholat Di Darat Jika Masih Bisa, Jika memungkinkan kalau tidak memungkinkan sholat di kendaraannya.
Dari Jabir bin ’Abdillah Rodhiyallahu 'Anhu berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ الْمَكْتُوبَةَ نَزَل فَاسْتَقْبَل الْقِبْلَةَ
Sesungguhnya bahwa Nabi Sholallahu 'Alaihi Wasallam sholat di atas kendaraannya menuju ke arah Timur.
Namun ketika beliau mau sholat wajib, beliau turun dan sholat menghadap kiblat.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)
Terjemah Hadits ke 3034
Terjemah Hadits berikut ini tentang Wajib Sholat Di Darat Jika Masih Bisa, Jika memungkinkan kalau tidak memungkinkan sholat di kendaraannya.
Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhu berkata :
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُسَبِّحُ عَلَى الرَّاحِلَةِ قِبَلَ أَىِّ وَجْهٍ تَوَجَّهَ ، وَيُوتِرُ عَلَيْهَا ، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يُصَلِّى عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam pernah melakukan sholat sunnah di atas kendaraannya menghadap arah kendaraan berjalan, lalu beliau sempat melakukan witir di atas kendaraannya.
Namun beliau tidak melakukan sholat wajib di atas kendaraannya”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 1098 dan Muslim no. 700)
Terjemah Hadits ke 3035
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ أَنْ يَلِيَهُ الْمُهَاجِرُونَ وَالْأَنْصَارُ لِيَأْخُذُوا عَنْهُ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam senang menjadikan orang-orang Muhajirin dan Anshor berada di belakangnya, agar mereka mencontoh dari beliau.”
(Terjemah Hadits shohih, Riwayat Ibnu Majah, 977 dan Ahmad, 3/100),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar