Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 580 (2896- 2900)
Terjemah Hadits ke 2896.
Dai Al-Hasan bin ‘Ali Rodhiyallahu ‘Anhu ia berkata :
عَلَّمَنِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَاتٍ أَقُوْلُهُنَّ فِي قُنُوتِ الْوِتْرِ: ” اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ ؛ إِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَ إِنَّهُ لاَ يُذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam telah mengajarkan kepadaku doa yang aku ucapkan pada Witir:
اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ ؛ إِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَ إِنَّهُ لاَ يُذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
ALLAHUMMAH DINI FIMAN HADAIT WA 'AFINI FIMAN 'AFAIT WA TAWALLANI FIMAN TAWAL LAIT WA BARIKLI FIMA A'-THOIT WA QINI SYARROMA QO-DHOIT INNAKA TAQDI WA LAYUQDHO 'ALAIK WA INNAHU LAYU-DZILLU MAN WA LAIT WA LAYAYA 'IZZU MAN 'ADAIT TABAROKTA ROBBANA WATA-'ALAIT
“Ya Allah, tunjukilah aku sebagaimana Engkau berikan petunjuk kepada selainku, berilah keselamatan sebagaimana Engkau berikan keselamatan kepada selainku, jadikanlah aku wali-Mu sebagaimana Engkau jadikan selainku sebagai wali, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu; sesungguhnya Engkau mentakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha suci dan Maha tinggi Engkau, wahai Robb kami”.
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 1425, An Nasa'i no. 1745, At Tirmidzi no. 464.),
Hadits ini dishohîhkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Kitab Irwa` al-Ghalil, 2/172.
Terjemah Hadits ke 2897
عَنْ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: لاَ وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ
Dari Tholq bin Ali Rodhiyallahu 'Anhu berkata: “Saya mendengar Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, ‘Tidak ada dua witir dalam semalam.’”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dalam Kitab al-Muntaqa: 531 dan 536, Kitab Subulus Salam: 523,Kitab Nailul Author: 47 dan 54, dan Kitab al-Mughni: 788 dan 792)
Terjemah Hadits ke 2898
dari Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ خَافَ مِنْكُمْ أَنْ لاَ يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ ثُمَّ لْيَرْقُدْ …
“Barangsiapa di antara kalian yang khawatir tidak bangun di akhir malam, maka berwitirlah di awal malam lalu tidurlah, …”
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 1187).
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih
Terjemah Hadits ke 2899
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَمَّا أَنَا فَلَوْ أَوْتَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ، ثُمَّ أَرَدْتُ أَنْ أُصَلِّيَ بِاللَّيْلِ شَفَعْتُ بِوَاحِدَةٍ مَا مَضَى مِنْ وِتْرٍ ثُمَّ صَلَّيْتُ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا قَضَيْتُ صَلاَتِيْ أَوْتَرْتُ بِوَاحِدَةٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَمَرَنَا أَنْ نَجْعَلَ آخِرَ صَلاَةِ اللَّيْلِ وِتْرًا
Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata:”Adapun aku jika berwitir sebelum aku tidur,
Kemudian aku mau sholat lagi di malam hari, niscaya aku genapkan sholat witirku yang telah lalu dengan satu rokaat lagi.
Sesudah itu, aku sholat dua rokaat-dua rokaat.
Maka, apabila aku selesai mengerjakan sholat, aku pun berwitir dengan satu rokaat.
Aku melakukan demikian karena Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menyuruh kita menjadikan sholat witir sebagai akhir dari sholat malam.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad, dalam Kitab al-Muntaqa: 1/537)
Terjemah Hadits ke 2900
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha menceritakan mengenai sholat malam Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam,bahwa :
كَانَ يُصَلِّى ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ.
“Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa melaksanakan sholat 13 roka’at dalam semalam.
Beliau melaksanakan sholat 8 roka’at kemudian beliau berwitir dengan 1 roka’at.
Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan sholat dua roka’at sambil duduk.
Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’.
Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan sholat dua raka’at.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 738)
Hadits tersebut dipilih oleh mayoritas ulama seperti ulama-ulama Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar