Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 581 (2901- 2905)
Terjemah Hadits ke 2901
Dari Abu Huroiroh Rodiyallahu ‘Anhu, dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Robb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.
Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya.
Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya.
Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758)
Terjemah Hadits ke 2902
Dari Ma’qil bin Yasar al Muzani Rodiyallahu ‘Anhu, dia berkata : “Aku mendengar Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدِ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً, يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ, وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ, إِلَّا حَرَّمَ اَللَّهُ عَلَيْهِ اَلْجَنَّةَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allâh untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allâh mengharamkan surga atasnya.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 7150 dan Muslim, no. 142 = Muttafaqun 'Alaih)
Terjemah Hadits ke 2903
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Rodhiyallhu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai di sisi Allah adalah puasa Dawud ‘alaihis salam
dan sholat yang dicintai Allah adalah sholatnya Nabi Dawud ‘alaihis salam.
Beliau biasa tidur di separuh malam dan bangun tidur pada sepertiga malam terakhir.
Lalu beliau tidur kembali pada seperenam malam terakhir.
Nabi Dawud biasa sehari berpuasa dan keesokan harinya tidak berpuasa.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 1131 dan Muslim no. 1159)
Terjemah Hadits ke 2904
Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha ia berkata bahwa dirinya pernah ditanyakan mengenai sholat malam yang dilakukan oleh Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam.
‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha menjawab :
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَهُ وَيَقُومُ آخِرَهُ ، فَيُصَلِّى ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى فِرَاشِهِ ، فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَثَبَ ، فَإِنْ كَانَ بِهِ حَاجَةٌ اغْتَسَلَ ، وَإِلاَّ تَوَضَّأَ وَخَرَجَ
“Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa tidur di awal malam, lalu beliau bangun di akhir malam.
Kemudian beliau melaksanakan sholat, lalu beliau kembali lagi ke tempat tidurnya.
Jika terdengar suara muadzin, barulah beliau bangun kembali.
Jika memiliki hajat, beliau mandi. Dan jika tidak, beliau berwudhu lalu segera keluar pergi ke masjid.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 1146)
Terjemah Hadits ke 2905
Dari ‘Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu 'Anhu ia pernah menceritakan :
رَأَيْتُنَا لَيْلَةَ بَدْرٍ وَمَا مِنَّا إِنْسَانٌ إِلاَّ نَائِمٌ إِلاَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِنَّهُ كَانَ يُصَلِّى إِلَى شَجَرَةٍ وَيَدْعُو حَتَّى أَصْبَحَ وَمَا كَانَ مِنَّا فَارِسٌ يَوْمَ بَدْرٍ غَيْرَ الْمِقْدَادِ بْنِ الأَسْوَدِ
“Kami pernah memperhatikan pada malam Badar dan ketika itu semua orang pada terlelap tidur kecuali Rosulullah Shollalahu ‘Alaihi Wa sallam.
Beliau melaksanakan sholat di bawah pohon.
Beliau memanjatkan do’a pada Allah hingga waktu Shubuh.
Dan tidak ada di antara kami tidak ada yang mahir menunggang kuda selain Al Miqdad bin Al Aswad.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad 1/138 )
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar