Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 577 (2881- 2885)
Terjemah Hadits ke 2881
Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhuma dia berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ قَالَ اجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْراً. متفق عليه
“Jadikanlah akhir sholat kalian di malam hari dengan sholat Witir”.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim = Muttafaqun ‘alaih)
Terjemah Hadits ke 2882
Dari Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu 'Anhuma dia berkata :
الْوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَهَيْئَةِ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ وَلَكِنْ سُنَّةٌ سَنَّهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sholat Witir tidak wajib seperti bentuk sholat wajib, namun ia adalah sunnah yang disunnahkan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa salllam .
(Terjemah Hadits Riwayat Nasa`i).
Hadits ini dishohihkan Syaikh al-Albani dalam Kitab Shohîh Sunan an-Nasa`i, 1/368 dan Kitab Shohih al-Jami’, no. 7860
Terjemah Hadits ke 2883
Dari Tholhah bin Ubaidillah Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata :
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرَ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلَا يُفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ
Seorang dari penduduk Najd mendatangi Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa salllam dalam keadan rambut kusut, terdengar gema suaranya yang tidak jelas dan tidak dimengerti apa yang dikatakannya hingga dekat.
Ternyata ia bertanya tentang Islam, maka Rosulullah Shollallahu alaihi wa salllam menjawab:“Sholat lima waktu sehari dan semalam,”
Lalu ia bertanya lagi: “Apakah ada yang lainnya atasku?”
Beliau menjawab,”Tidak, kecuali bila engkau mngerjakan sholat sunnah”.
Kemudian di akhir dialog itu beliau Shallallahu alaihi wa salllam bersabda:
أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ
Beruntunglah ia bila benar.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori).
Terjemah Hadits ke 2884
Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ وَهِيَ الَّتِي يَدْعُو النَّاسُ الْعَتَمَةَ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ أخرجه مسلم.
Dahulu, Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa salllam sholat antara setelah selesai sholat Isya`, yaitu yang disebut oleh orang-orang dengan – al-‘atamah – sampai fajar, sebelas rokaat dengan salam setiap dua roka’at dan berwitir satu roka’at.
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim).
Terjemah Hadits ke 2885
Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu 'Anhuma dia berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Sholat malam itu dua rokaat dua rokaat.
Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu shubuh, hendaklah ia sholat witir satu rokaat sebagai penutup bagi sholat yang telah dilaksanakan sebelumnya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 990 dan Muslim no. 749)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar