Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 592 ( 2956- 2960 )
Terjemah Hadits ke 2956
Dari Imran bin Hushain Rodhiyallahu 'Anhu dia menderita sakit wasir.
Dia bercerita, aku pernah bertanya kepada Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam mengenai sholat seseorang dengan duduk.
Maka beliau menjawab :
إِنْ صَلِّى قَائِمًا، فَهُوَ أَفْضَلُ، وَمَنْ صَلَّى قَاعِدًا، فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِالْقَائِمِ، وَمَنْ صَلِّى نَائِمًا، فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِالْقَاعِدِ
“Jika dia sholat sambil berdiri maka yang demikian itu lebih baik. Dan barangsiapa mengerjakan sholat sambil duduk, maka baginya setengah pahala orang yang sholat sambil berdiri.
Dan barangsiapa mengerjakan sholat sambil tidur maka baginya setengah pahala orang yang sholat sambil duduk”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori di dalam kitab Taqshiirush Shalah, bab Shalatul Qo’id, hadits no. 1115)
Terjemah Hadits ke 2957
Dari Abu Musa Rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari, no. 2996)
Terjemah Hadits ke 2958
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash Rodhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,
الْعَبْدَ إِذَا كَانَ عَلَى طَرِيقَةٍ حَسَنَةٍ مِنَ الْعِبَادَةِ ثُمَّ مَرِضَ قِيلَ لِلْمَلَكِ الْمُوَكَّلِ بِهِ اكْتُبْ لَهُ مِثْلَ عَمَلِهِ إِذَا كَانَ طَلِيقاً حَتَّى أُطْلِقَهُ أَوْ أَكْفِتَهُ إِلَىَّ
“Seorang hamba jika ia berada pada jalan yang baik dalam ibadah, kemudian ia sakit, maka dikatakan pada malaikat yang bertugas mencatat amalan, “Tulislah padanya semisal yang ia amalkan rutin jika ia tidak terikat sampai Aku melepasnya atau sampai Aku mencabut nyawanya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ahmad, 2: 203)
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shohih, sedangkan sanad hadits ini hasan
Terjemah Hadits ke 2959
Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu ( rutin, terus menerus ) walaupun jumlahnya sedikit.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari, no. 6465; Muslim, no. 783)
Terjemah Hadits ke 2960
Dari Abi Said Al-Khudri Rodhiyallahu ‘Anhu berkata :
كَانَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ
“Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam biasa keluar menuju musholla pada hari Idul Fithri dan Idul Adha. Maka yang pertama kali beliau lakukan adalah sholat.
Kemudian beliau berpaling menghadap manusia sedangkan mereka dalam keadaan duduk di shof-shof mereka.
Beliau lalu memberi pelajaran, wasiat dan perintah”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 956, Muslim 889, An-Nasa’i 3/187, Baihaqi 3/280 dan Ahmad 3/36 dan 54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar