Cari Blog Ini

Senin, 09 Desember 2019

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 578

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 578 (2886- 2890)

Terjemah Hadits ke 2886

Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata:

مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَ لاَ فِي غَيْرِهِ إِحْدَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى أَرْبَعًا، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثاً

“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam tidak pernah menambah bilangan pada bulan Romadhon dan tidak pula pada bulan selain Romadhon dari 11 Rakaat.

Beliau sholat 4 rokaat sekali salam maka jangan ditanya tentang kebagusan dan panjangnya,

kemudian sholat 4 rokaat lagi sekali salam maka jangan ditanya tentang bagus dan panjangnya,

kemudian sholat witir 3 rokaat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Terjemah Hadits ke 2887

Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata:

كُناَّ نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَ طَهُوْرَهُ، فَيَـبْعَثُهُ اللهُ مَا شَاءَ أَنْ يَـبْعَثَهُ مِنَ الَّيْلِ، فَيَتَسَوَّكُ وَ يَتَوَضَأُ وَ يُصَلِى تِسْعَ رَكْعَةٍ لاَ يَـجْلِسُ فِيْهَا إِلاَّ فِي الثَّامِنَةِ فَيَذْكُرُ اللهَ وَ يَحْمَدُهُ وَ يَدْعُوْهُ، ثُمَّ يَنْهَضُ وَ لاَ يُسَلِّمُ ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّى التَّاسِعَةَ، ثُمَّ يَقْعُدُ فَيَذْكُرُ اللهَ وَ يَحْمَدُهُ وَ يَدْعُوْهُ ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيْمًا يُسْمِعْناَ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ مَا يُسَلِمُ وَ هُوَ قَاعِدٌ (رواه مسلم)

Kami dahulu biasa menyiapkan siwak dan air wudhu untuk Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam,

Atas kehendak Allah beliau selalu bangun malam hari, lantas tatkala beliau bangun tidur langsung bersiwak kemudian berwudhu.

Kemudian beliau melakukan sholat malam 9 rokaat yang beliau tidak duduk kecuali pada rokaat yang kedelapan lantas membaca pujian kepada Allah dan sholawat dan berdoa dan tidak salam,

Kemudian bangkit berdiri untuk rokaat yang kesembilan kemudian duduk tahiyat akhir dengan membaca dzikir, pujian kepada Allah, sholawat dan berdo'a terus salam dengan suara yang didengar oleh kami.

Kemudian beliau melakukan shalat lagi 2 rokaat dalam KEADAAN DUDUK”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim nomor 1233 )

Terjemah Hadits ke 2888

Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata:

مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ أَوْتَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ وَأَوْسَطِهِ وَآخِرِهِ فَانْتَهَى وِتْرُهُ إِلَى السَّحَرِ.

“Kadang-kadang Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam melaksanakan sholat witir di awal malam, kadang pertengahannya dan kadang di akhir malam.

Sedangkan kebiasaan akhir beliau adalah beliau mengakhirkan sholat witir hingga tiba waktu sahur.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 745)

Terjemah Hadits ke 2889

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu menuturkan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam berwasiat kepadanya.

Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata :

أَوْصَانِى خَلِيلِى – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاَثٍ صِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

“Kekasihku Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat:

(1) Berpuasa tiga hari setiap bulannya,
(2) Mengerjakan dua rokaat sholat Dhuha,
(3) Mengerjakan sholat witir sebelum tidur.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 1981).

Ulama Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Disunnahkan melakukan sholat witir di awal malam sebelum tidur karena dua kondisi:

1- Khawatir tidak bisa bangun di akhir malam.

2- Melaksanakan sholat tarowih di bulan Romadhon lalu ditutup dengan sholat witir

Ada pula yang berpendapat karena Tidurnya sudah larut malam sehingga khawatir tidak bisa bangun di akhir malam.

Hal ini berdasarkan hadits berikut ini !

Terjemah Hadits ke 2890

Dari Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

أَيُّكُمْ خَافَ أَنْ لاَ يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ ثُمَّ لْيَرْقُدْ وَمَنْ وَثِقَ بِقِيَامٍ مِنَ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِهِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ

“Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia sholat witir dan baru kemudian tidur.

Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia sholat witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri oleh para Malaikat dan hal itu adalah lebih utama.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 755)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar