Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 597 ( 2981- 2985 )
Terjemah Hadits ke 2981
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata :
صَلاَتَانِ مَا تَرَكَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى بَيْتِى قَطُّ سِرًّا وَلاَ عَلاَنِيَةً رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Ada dua sholat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam di rumahku sama sekali baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan yaitu dua rokaat qabliyah fajar dan dua rokaat ba’diyah ‘Ashar.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 592 dan Muslim, no. 835)
Catatan :
Para ulama yang duduk di Al-Lajnah Ad-Daimah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Ulama Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) pernah ditanya tentang hadits-hadits yang menunjukkan adanya sholat ba’diyah ‘Ashar, mereka lantas menjawab
Hadits ini adalah kekhususan bagi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa sallam.
Akan tetapi masih boleh melakukan sholat yang punya sebab setelah ‘Ashar, sholat kusuf (sholat gerhana), sholat dua roka’at thawaf setelah ‘Ashar maupun setelah Shubuh, juga sholat jenazah karena ada hadits tentang hal ini.
Terjemah Hadits ke 2982
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata :
مَا تَرَكَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ عِنْدِى قَطُّ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan dua roka’at sesudah ‘Ashar di sisiku sama sekali.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 591 dan Muslim, no. 835)
Catatan :
Para ulama yang duduk di Al-Lajnah Ad-Daimah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Ulama Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) pernah ditanya tentang hadits-hadits yang menunjukkan adanya sholat ba’diyah ‘Ashar, mereka lantas menjawab
Hadits ini adalah kekhususan bagi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa sallam.
Akan tetapi masih boleh melakukan sholat yang punya sebab setelah ‘Ashar, sholat kusuf (sholat gerhana), sholat dua roka’at thawaf setelah ‘Ashar maupun setelah Shubuh, juga sholat jenazah karena ada hadits tentang hal ini.
Terjemah Hadits ke 2983
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata :
مَا كَانَ النّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِيْنِيْ فِيْ يَوْم بَعْدَ اْلعَصْرِ إِلا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
“Tidaklah Nabi Shollallaahu ‘Alaihi Wa sallam mendatangiku di suatu hari setelah ‘Ashar melainkan beliau mengerjakan sholat dua roka’at.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 593)
Catatan :
Para ulama yang duduk di Al-Lajnah Ad-Daimah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Ulama Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) pernah ditanya tentang hadits-hadits yang menunjukkan adanya sholat ba’diyah ‘Ashar, mereka lantas menjawab
Hadits ini adalah kekhususan bagi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa sallam.
Akan tetapi masih boleh melakukan sholat yang punya sebab setelah ‘Ashar, sholat kusuf (sholat gerhana), sholat dua roka’at thawaf setelah ‘Ashar maupun setelah Shubuh, juga sholat jenazah karena ada hadits tentang hal ini.
Terjemah Hadits ke 2984
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata :
وَالَّذِى ذَهَبَ بِهِ مَا تَرَكَهُمَا حَتَّى لَقِىَ اللَّهَ ، وَمَا لَقِىَ اللَّهَ تَعَالَى حَتَّى ثَقُلَ عَنِ الصَّلاَةِ ، وَكَانَ يُصَلِّى كَثِيرًا مِنْ صَلاَتِهِ قَاعِدًا – تَعْنِى الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ – وَكَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّيهِمَا ، وَلاَ يُصَلِّيهِمَا فِى الْمَسْجِدِ مَخَافَةَ أَنْ يُثَقِّلَ عَلَى أُمَّتِهِ
“Demi Allah, beliau tidak pernah meninggalkan sholat dua roka’at sehingga beliau Shollallaahu ‘Alaihi wa sallam bertemu dengan Allah.
Dan beliau tidak bertemu dengan Allah Ta’ala hingga beliau merasa berat melakukan sholat.
Dan beliau sering melakukan sholatnya dengan duduk, yaitu sholat (sunnah) dua roka’at setelah ‘Ashar
dan Nabi Shollallaahu ‘Alaihi wa sallam biasa mengerjakan sholat (sunnah) dua roka’at setelah ‘Ashar itu tidak di dalam masjid karena takut akan memberatkan umatnya dan beliau senang terhadap sesuatu yang membuat ringan bagi umatnya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 590)
Catatan :
Para ulama yang duduk di Al-Lajnah Ad-Daimah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (Ulama Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) pernah ditanya tentang hadits-hadits yang menunjukkan adanya sholat ba’diyah ‘Ashar, mereka lantas menjawab
Hadits ini adalah kekhususan bagi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa sallam.
Akan tetapi masih boleh melakukan sholat yang punya sebab setelah ‘Ashar, sholat kusuf (sholat gerhana), sholat dua roka’at thawaf setelah ‘Ashar maupun setelah Shubuh, juga sholat jenazah karena ada hadits tentang hal ini.
Terjemah Hadits ke 2985
Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُصَلِّى بَعْدَ الْعَصْرِ وَيَنْهَى عَنْهَا وَيُوَاصِلُ وَيَنْهَى عَنِ الْوِصَالِ
“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa melakukan sholat ba’da ‘Ashar namun melarang (umatnya ) darinya. Beliau biasa melakukan puasa wishol, namun melarang (umatnya) dari wishol.”
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 1280 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar