Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 680 ( 3.396 - 3.400)
Terjemah Hadits ke 3.396
عَنْ جُوَيْرِيَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ رضي اللَّه عنها قالت :أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dari Juwairiyyah bintu Al Harits Rodhiyallahu 'Anha berkata bahwa Nabi Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai sholat Subuh dan dia (Juwairiyah) tetap di tempat sholatnya.
Tak lama kemudian Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi wa sallam
kembali setelah terbit fajar (pada waktu dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat sholatnya.
Setelah itu, Rosulullah menyapanya ( bersabda): "Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat sholatmu?"
Juwairiyah menjawab; 'Ya. Saya masih di sini, di tempat semula ya Rosulullah.'
Kemudian Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu :
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
'SUBHANALLOHI WABIHAMDIHI, 'ADADA KHOLQIHI WARI-DHO NAFSIHI WAZINATA 'ARSYIHI WAMIDADA KALIMATIHI.
"Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.'
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 4.905)
Terjemah Hadits ke 3.397 ( Ulasan )
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-لَيْلَةً فَقَرَأَ بِآيَةٍ حَتَّى أَصْبَحَ، يَرْكَعُ بِهَا وَيَسْجُدُ بِهَا: {إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} فَلَمَّا أَصْبَحَ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا زِلْتَ تَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَةَ حَتَّى أَصْبَحْتَ تَرْكَعُ بِهَا وَتَسْجُدُ بِهَا؟ قَالَ: “إِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي، عَزَّ وَجَلَّ، الشَّفَاعَةَ لِأُمَّتِي، فَأَعْطَانِيهَا، وَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا”.
Dari Abu DZar Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa di suatu malam Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam melakukan sholat,
Lalu beliau membaca sebuah ayat yang hingga subuh beliau tetap membacanya dalam rukuk dan sujudnya, yaitu :
إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (١١٨)
In tu-'adżdżib-hum fa innahum 'ibāduka, wa in taghfir lahum fa innaka antal-'azīzul-ḥakīm
Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka], sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa (Yang Maha Sakti ) lagi Maha Bijaksana
Ketika waktu subuh Abu Huroiroh bertanya, “Wahai Rosulullah, mengapa engkau terus-menerus membaca ayat ini hingga subuh, sedangkan engkau tetap membacanya dalam rukuk dan sujudmu?”
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: Sesungguhnya aku memohon kepada Rabb-ku akan syafaat bagi umatku, maka Dia memberikannya kepadaku; dan syafaat itu dapat diperoleh —Insya Allah— oleh orang yang tidak pernah mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun (dari kalangan umatku).
( Terjemah Hadits Riwayat Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Catatan:
Berdasarkan hadits tersebut Do'a yang dibaca Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam terdapat di dalam Al Qur'an Ayat 118 Surat Al Maidah
Terjemah Hadits ke 3.398
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَا رُقْيَةَ إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ فَذَكَرْتُهُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَقَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَجَعَلَ النَّبِيُّ وَالنَّبِيَّانِ يَمُرُّونَ مَعَهُمْ الرَّهْطُ وَالنَّبِيُّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ حَتَّى رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ قُلْتُ مَا هَذَا أُمَّتِي هَذِهِ قِيلَ بَلْ هَذَا مُوسَى وَقَوْمُهُ قِيلَ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ فَإِذَا سَوَادٌ يَمْلَأُ الْأُفُقَ ثُمَّ قِيلَ لِي انْظُرْ هَا هُنَا وَهَا هُنَا فِي آفَاقِ السَّمَاءِ فَإِذَا سَوَادٌ قَدْ مَلَأَ الْأُفُقَ قِيلَ هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ثُمَّ دَخَلَ وَلَمْ يُبَيِّنْ لَهُمْ فَأَفَاضَ الْقَوْمُ وَقَالُوا نَحْنُ الَّذِينَ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاتَّبَعْنَا رَسُولَهُ فَنَحْنُ هُمْ أَوْ أَوْلَادُنَا الَّذِينَ وُلِدُوا فِي الْإِسْلَامِ فَإِنَّا وُلِدْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَالَ عُكَاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ أَمِنْهُمْ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ أَمِنْهُمْ أَنَا قَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ
Dari Imron bin Hushain Rodhiyallahu 'Anhuma dia berkata; "Tidak ada ruqyah ( ruqyah dari Qur'an dan Sunnah) kecuali dari penyakit 'Ain atau demam,
lalu hal itu kusampaikan kepada Sa'id bin Jubair, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu AbbasRodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
"Beberapa ummat pernah ditampakkan kepadaku, maka nampaklah seorang nabi dan dua orang nabi lain lewat bersama dengan beberapa orang saja, dan seorang nabi lagi yang tidak bersama seorang pun, hingga tampak olehku segerombolan manusia yang sangat banyak, aku pun bertanya;
"Apakah segerombolan manusia itu adalah ummatku?"
di beritahukan; "Ini adalah Musa dan kaumnya."
Lalu diberitahukan pula kepadaku; "Lihatlah ke ufuk."
Ternyata di sana terdapat segerombolan manusia yang memenuhi ufuk, kemduian di beritahukan kepadaku; "Lihatlah di sebelah sini dan di sebelah sana, yaitu di ufuk langit."
Ternyata di sana telah di padati dengan segerombolan manusia yang sangat banyak, "
di beritahukan kepadaku; "Ini adalah ummatmu, dan di antara mereka terdapat tujuh puluh ribu yang masuk surga tanpa hisab."
Setelah itu beliau masuk ke rumah dan belum sempat memberi penjelasan kepada mereka (kepada para sahabat), maka orang-orang menjadi ribut,
mereka berkata; "Kita adalah orang-orang yang telah beriman kepada Allah dan mengikuti jejak Rosul-Nya, mungkinkah kelompok tersebut adalah kita ataukah anak-anak kita yang dilahirkan dalam keadaan Islam sementara kita dilahirkan di zaman Jahiliyah."
Maka hal itu sampai kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi wasallam, lantas beliau keluar
dan beliau bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah minta untuk di ruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap sial pada binatang) dan tidak pula melakukan terapi dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah yang sakit), sedangkan kepada Robb mereka bertawakkal."
Lalu Ukasah bin Mihshan berkata; "Apakah aku termasuk di antara mereka ya Rosulullah?"
Beliau menjawab; "Ya."
Selanjutnya sahabat yang lain berdiri dan berkata; "Apakah aku termasuk dari mereka?"
Beliau bersabda: "Ukasah telah mendahuluimu."
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari Nomor 5270)
Terjemah Hadits ke 3.399
وعن ابن عمر رضي الله عنه الله عنهما قال: كان من دعاء رسول الله صلى الله عليه وسلم: "اللهم إني أعوذ بك من زوال نعمتك، وتحول عافيتك، وفجاءة نقمتك، وجميع سخطك" ((رواه مسلم)).
Dari 'Abdullah bin 'Umar, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
“ALLAAHUMMA INNII A’UDZU BIKA MIN ZAWALI NI’MATIKA, WA TAHAWWULI ‘AFIYATIKA, WA FUJA-ATI NIQMATIKA, WA JAMI’I SA-KHAOTHIKA”
“Ya Allah, sungguh aku memohon perlindungan kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau limpahkan, berubahnya kesehatan yang telah Engkau karuniakan (sehat kemudian menjadi sakit), hukuman-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala hal yang bisa menyebabkan kemurkaan-Mu.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Terjemah Hadits ke 3.400
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم : « كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَدُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ وَنَفْسٍ لَا تَشْبَعُ » (رواه النسائي )
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallohu anhuma bahwasanya Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam berlindung dari empat perkara: 1) Dari Ilmu yang tidak bermanfaat, 2) Dari Hati yang tidak khusyu’, 3) Dari Doa yang tidak didengar, 4) Dari Jiwa yang tidak kenyang .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar