Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 664 ( 3.316 - 3.320)
Terjemah Hadits ke 3.316
عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ.[رواه البخاري ]
Dari Abu Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
“Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)
Terjemah Hadits ke 3.317
Dari Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
اسْتَحْيُوا مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَسْتَحْيِي وَالْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنَّ الْإِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْتَذْكُرْ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ
"Bersikap malulah kalian kepada Allah.
Para Sahabat menyatakan: "Wahai Rasulullah, kami telah bersikap malu kepada Allah, Segala puji milik Allah
Nabi bersabda: "Bukan demikian. Tapi sesungguhnya sikap malu dengan sebenar-benarnya kepada Allah adalah menjaga kepala dan apa yang ada padanya,
Menjaga perut dan yang dikandungnya, dan
mengingat kematian dan akan datangnya kebinasaan, dan
barangsiapa yang menginginkan kehidupan akhirat dan meninggalkan perhiasan dunia.
Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka ia telah bersikap malu dengan sebenar-benarnya kepada Allah".
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidizi, nomor 2548)
Catatan:
Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
Terjemah Hadits ke 3.318
عَنْ أَنَسٍ بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- : "إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُ
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
"Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islami adalah rasa malu."
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Ibnu Majah no. 4182 , Thobroni dan Malik),
Catatan;
Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih
Lihat kitab as-Shohihah no. 940 karya al-Albani
Terjemah Hadits ke 3.319
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda:
َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ.
“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang.
Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan (menyingkirkan gangguan dari jalan). Dan malu adalah salah satu cabang Iman.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori,Muslim, Abu Dawud,dan Ibnu Majah)
Terjemah Hadits ke 3.320
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنْ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا
Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan yang dipingit di kamarnya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar