Cari Blog Ini

Kamis, 09 Januari 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 624


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 624 ( 3.116- 3.120)

Terjemah Hadits ke 3.116

Terjemah Hadits berikut ini bahwa Allah memandang hati dan amal manusia.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam telah bersabda:

”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia memandang kepada hati dan amal kalian”.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi, Abu Nu'aim)

Terjemah Hadits ke 3.117

Terjemah Hadits berikut ini tentang kelebihan orang yang berilmu Agama Islam.

عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: فَضْلُ العَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الَكَوَاكِبِ, وَاِنَّ الْعُلَمَاءِ وَرَثَةُ الاَنْبِيَاءِ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا اِنَّمَا وَرَثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ اَخَذَهُ اَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. - رواه ابو داود والترمذي

"Dari Abu Darda Rodhiyallahu 'Anhu berkata: Saya mendengar Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:

Kelebihan seorang alim ( orang yang berilmu agama Islam) dari seorang abid (orang yang suka beribadah) seperti kelebihan bulan pada bintang-bintang,

dan sesungguhnya para ulama itu pewaris nabi-nabi, mereka tidak mewarisi dinar (tidak mewarisi uang), tetapi mewarisi ilmu,

siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan bagian yang cukup."
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi)

Catatan :

Abu Darda Radhiyallahu Anhu Sahabat Rosulullah Shollallahu 'Alaihi WasallamYang Zuhud Dan Taat Beribadah

Allah Azza Wajalla meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu Agama Islam.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ujung Ayat 11 Surat Al Mujadilah berikut ini !

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)

( Ujung ayat 11) Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan
( Terjemah Al Qur'an Ujung Ayat 11 Surat Al Mujadilah)

Terjemah Hadits ke 3.118

Teremah Hadits berikut ini janganlah menjadi orang yang kelima

عَنْ اَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: كن عَالِمًا اَوْ مُتَعَلّمًا اَوْ مُسْتَمِعًا اَوْ مُحِبًّا لاَ تَكُنِ اْلخَامِسَ فَتَهْلِكَ. رواه البيهقى فى شعب الايمان و تعلم متعلم

Dari Abu Bakroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata dari Nabi Sholallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

كن عَالِمًا اَوْ مُتَعَلّمًا اَوْ مُسْتَمِعًا اَوْ مُحِبًّا لاَ تَكُنِ اْلخَامِسَ فَتَهْلِكَ

Kun ‘aliman, au muta’alliman, au mustami’an, au muhibban. Walam takun khomisan, fatahlik.

1. Jadilah engkau orang berilmu, atau
2. Orang yang menuntut ilmu, atau
3. Orang yang mau mendengarkan ilmu, atau
4. Orang yang menyukai ilmu.

janganlah menjadi orang yang kelima
maka kamu akan celaka”
( Terjemah Hadits Rwayat Baihaqi dalam kitab Syu’abul iiman, juz 2, halaman 265, no, 1709 dan Kitab Ta'lim muta'alim)

Catatan:
لاَ تَكُنِ اْلخَامِسَ

la takun khomisan = janganlah menjadi orang kelima

Tipe orang kelima adalah orang bodoh, tapi tidak mau menuntut ilmu, tidak mau mendengarkan orang yang berilmu, tidak memiliki kecintaan terhadap ilmu, tapi menganggap diri sebagai orang yang berilmu ( orang alim).

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan umatnya

Pertama
كن عَالِمًا
kun ‘aliman = menjadi orang‘Alim (menjadi orang berilmu ilmu agama Islam) menjadi, guru ( menjadi ustad), menjadi pengajar,menjadi kyai).

Kedua
اَوْ مُتَعَلّمًا
aw muta’alliman = atau jadilah penuntut ilmu yaitu menjadi
orang yang menuntut ilmu, menjadi murid, menjadi pelajar, menjadi santri, menjadi orang yang suka membaca ilmu agama Islam.

Ketiga,
اَوْ مُسْتَمِعًا
aw mustami’an = atau jadilah orang yang mendengarkan
menjadi pendengar yang baik (menjadi Mustami’an),

Keempat
اَوْ مُحِبًّا
aw muhibban= atau jadilah orang yang mencintai ilmu agama Islam ,menjadi Muhibban pecinta ilmu, menjadi simpatisan pengajian, menjadi simpatisan anggota Grup Al Qur'an dan As Sunnah ,menjadi donatur yayasan, menjadi anggota lembaga dakwah dan pendidikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu.

Kelima
لاَ تَكُنِ اْلخَامِسَ
wa la takun khomisan = janganlah menjadi orang kelima

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam menegaskan, jangan jadi orang yang kelima (Khomisan),.

Celakalah golongan kelima ini. “Fatahlik!” tegas beliau Shollallahu 'Alahi Wasallam.

Tipe orang kelima adalah, orang yang tidak mau menuntut ilmu agama Islam.

Terjemah Hadits ke 3.119

Terjemah Hadits berikut ini bahwa YANG ADA DI LANGIT DAN BUMI MEMOHONKAN AMPUN bagii orang yang berilmu agama Islam..

وَعَنْ أَبِيْ الدَّرْدَاءِ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قََالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ:
مَنْ سَلَكَ طََرِيْقاً يَبْتَغِي فِيْهِ عَلْماً سَهَّلَ اللهُ لََهُ طََرِيْقاً إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ المَلَائِكَةَ لََتََضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضاً بِِمَا يَصْنَعُ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لََيَسْتَغْفِرُ لََهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمنْ فِي الَأرْضِ حَتَّى الحِيْتَانُ فِي المَاءِِ، وَفََضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كََفَضْلِِ الْقََمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، وَإِنَّ الْعُلََمَاءَ وَرَثََةُ الَأنْبِيَاءِِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لََمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَاراً وَلَا دِرْهَماً وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فََمَنْ أََخَذَهُ أََخَذَ بِحَظِّ وَافِرٍ .رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ

Dari Abu al-Darda' Rodhiyallahu 'Anhu berkata: Aku mendengar Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga,

dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya kepada pencari ilmu, karena ridho terhadap apa yang ia perbuat.

Sesungguhnya, penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di laut pun memintakan ampun bagi orang yang berilmu.

Keutamaan seorang berilmu dibandingkan ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama dibandingkan semua bintang-bintang.

Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar atau pun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu.

Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak.
(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud dan Tirmdizi)

Terjemah Hadits ke 3.120

Terjemah Hadits berikut ini do'a Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam yang disimpan

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu berkata Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,

لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ يَدْعُو بِهَا ، وَأُرِيدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى فِى الآخِرَةِ

“Setiap Nabi memiliki do’a (do'a yang mustajab,pent) yang digunakan untuk berdo’a dengannya.

Aku ingin menyimpan do’aku tersebut sebagai syafa’at bagi umatku di akhirat nanti.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 6304)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar