Cari Blog Ini

Kamis, 09 Januari 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 629


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 629 ( 3.141- 3.145)

Terjemah Hadits ke 3.141

Terjemah Hadits berikut ini do'a berlindung kepada Allah dari dosa dan banyak hutang

Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata bahwa bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

كَانَ يَدْعُو فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ » . فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ قَالَ « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ » .

“Nabi shollallahu ‘Alaihi wa sallam biasa berdo’a di akhir sholat :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’-TSAMI WAL MAGHROMI

=Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang.”

Lalu ada yang berkata kepada beliau Shollallahu ‘Alaihi wa sallam, “Mengnapa engkau sering meminta perlindungan dalam masalah hutang?”

Lalu Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 2397)

Terjemah Hadits ke 3.142

Terjemah Hadits berikut ini juga termasuk do'a Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: كَانَ مِنْ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ”.

Dari Abdullah bin Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma- berkata: “Termasuk do'a Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam- adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

Allahumma inni a-'udzubika min zawali ni'matika wa tahawwuli 'afiyatika wa fuja ati niqmatika wa jami-'i sa-khotika

“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu ”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 2739).

Terjemah Hadits ke 3.143

Terjemah Hadits berikut ini tentang Shodaqoh

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

قال رسول الله ﷺ رأيت ليلة أسري بي على باب الجنة مكتوبا الصدقة بعشر أمثالها والقرض بثمانية عشر فقلت يا جبريل ما بال القرض أفضل من الصدقة قال لأن السائل يسأل و عنده والمستقرض لايستقرض إلا من حاجة

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

Aku melihat pada waktu malam di-isra’kan, pada pintu surga tertulis: shodaqoh dibalas sepuluh kali lipat dan qordh delapan belas kali.

Aku bertanya, Wahai Jibril, mengapa MEMBERI HUTANGAN lebih utama dari sedekah?

Ia menjawab, karena peminta, meminta sesuatu padahal ia punya, sedangkan yang meminjam tidak akan meminjam kecuali karena keperluan.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majjah)

Catatan:

Qordh adalah akad pinjaman yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama pada waktu yang disepakati.

Terjemah Hadits ke 3.144

Terjemah Hadits berikut ini tentang hutang

Dari ‘Abdullah bin Ja’far Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ

“Allah akan bersama orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi HUTANG tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah no. 2400).

Catatan
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih

Terjemah Hadits ke 3.145

Terjemah Hadits berikut ini Jika mati syahid masih punya hutang.

Dari Muhammad bin Jahsy Rodhiayllahu ‘Anhu berakata, bahwa Rosulullah Shaollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah ( maksudnya jika mati syahid), kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai HUTANGNYA itu dilunasi.
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad No. 22546, Nasa’i No. 4684,Thobroni dalam Kitab Al Kabir No. 556, Al Hakim No. 2212)

Syaikh Al Albani mengatakan: hadits ini hadits hasan. Lihat Kitab Shahihul Jami’ No. 3600

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 628


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 628 ( 3.136- 3.140)

Terjemah Hadits ke 3.136

Dari Abu Huroiroh Rdhiyallahu 'Anhu berkata bahwa dari Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda :

نَفْسُ الْـمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّىٰ يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab hutangnya sampai hutangnya dilunasi.”
(Terjemah Hadits Riwayat. Ahmad dan Tirmidzi no. 1078)

Ulama Ahli hadits ash-Shan’ani Rohimahullah yang Lahir tahun 1059 H Wafat tahun 1182 H ,ia berkata :

1.Hadits ini menganjurkan agar kita melunasi hutang sebelum meninggal dunia.
2.Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang akan tetap disibukkan dengan hutangnya walaupun ia telah meninggal dunia.
3.Hadits ini juga menunjukkan bahwa hutang adalah tanggung jawab berat.

Jika demikian halnya maka alangkah besar tanggung jawab orang yang mengambil barang orang lain tanpa izin, baik dengan cara merampas atau merampoknya.”

Terjemah Hadits ke 3.137

Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di akhirat ) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah no. 2414)

Catatan:
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih

Terjemah Hadits ke 3.138

Dari Shuhaib Al Khoir Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah ( di akhirat) dalam status sebagai pencuri.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah no. 2410).

Catatan:
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan shohih

Terjemah Hadits ke 3.139

Dari Abu Huroiroh Rdhiyallahu 'Anhu berkata bahwa dari Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda :

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ

“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411)

Terjemah Hadits ke 3.140

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1886)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 627


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 627 ( 3.131- 3.135)

Terjemah Hadits ke 3.131

Dari Abu Huroiroh Rdhiyallahu 'Anhu berkata bahwa rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

« خَيْرُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً » متفق عليه

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim =Muttafaqun ‘alaih)

Terjemah Hadits ke 3.132

Dari Abu Huroiroh Rdhiyallahu 'Anhu berkata :

كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِنٌّ مِنْ الْإِبِلِ فَجَاءَهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ أَعْطُوهُ فَطَلَبُوا سِنَّهُ فَلَمْ يَجِدُوا لَهُ إِلَّا سِنًّا فَوْقَهَا فَقَالَ أَعْطُوهُ فَقَالَ أَوْفَيْتَنِي أَوْفَى اللَّهُ بِكَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

“Nabi mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu,

orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun bersabda:, “Berikan kepadanya”

kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya.

Nabi (pun) bersabda : “Berikan kepadanya”,

Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas dengan setimpal”.

Maka Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”
(Terjemah Hadits Shohih Riwayat Bukhari, kitab Al-Wakalah, no. 2305)

Terjemah Hadits ke 3.133

Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallahu ‘Anhu ia berkata.

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ وَكَانَ لِي عَلَيْهِ دَيْنٌ فَقَضَانِي وَزَادَنِي

“Aku mendatangi Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dan menambahkannya”
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Bukhori, kitab Al-Istiqradh, no. 2394)

Terjemah Hadits ke 3.134

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ

Telah memberitahu kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kami Malik dari Abu Az Zanad dari Al A'raj

dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam bersabda:

"Menunda membayar hutang bagi orang kaya adalah kedholiman dan apabila seorang dari kalian hutangnya dialihkan kepada orang kaya, hendaklah dia ikuti".
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari hadis nomor 2125)

Terjemah Hadits ke 3.135

Dari Tsauban Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga.”
(Terjemah Hadits Ibnu Majah no. 2412).

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih.

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 626


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 626 ( 3.126- 3.130)

Terjemah Hadits ke 3.126

Terjemah Hadits berikut ini untuk apa umurnya dihabiskan, , untuk apa masa mudanya dihabiskan, , untuk apa hartanya dihabiskan, apa saja yang diamalkan dari ilmu yang dimilikinya.”

Dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosululah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.

“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RobbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara

(yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi Darimi danThobroni dalam Kitab al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772 )

Catatan :
Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Kitab Silsilah al-AHadits ash-Ashahihah no. 946

Terjemah Hadits ke 3.127

Terjemah Hadits berikut ini Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata , dari Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:

“Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

(1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,

(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,

(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,

(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’

Dan (6) seseorang yang bershodaqoh dengan satu shodaqoh lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta

(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori,Muslim,Malik,Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i, Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dan Ath-Thohawi)

Terjemah Hadits ke 3.128

Terjemah Hadits berikut ini dua perkara semakin besar bersama anak cucu Adam Cinta Harta dan Panjang Umur

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ حُبُّ الْمَالِ وَطُولُ الْعُمُرِ

Telah memberitahu kami Muslim bin Ibrahim telah telah memberi tahu kami Hisyam telah memberitahu kami Qatadah bahwa dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata;

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam besabda:

"Anak Adam akan semakin tumbuh dewasa dan semakin besar pula bersamanya dua perkara, yaitu; cinta harta dan panjang umur.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhorii Nomor 5942)

Terjemah Hadits ke 3.129

Terjemah Hadits berikut ini Dilarang berandai-andai (seandainya)

Dari Abu Huroiroh Rodhhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan.

Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.

Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.

Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu tipuan syaithon.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim nomor 2664 )

Terjemah Hadits ke 3.130

Terjemah Hadits berikut ini tentang akhlak dan menuntut ilmu bagi umat Islam

Dari Abu Huroiroh Rdhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

«خَيْرُكُمْ إِسْلاَماً أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقاً إِذَا فَقِهُوا» رواه أحمد

Sebaik-baik kalian islamnya adalah yang paling baik akhlaq jika mereka menuntut ilmu.”
(Terjemah Hadits riwayat Ahmad)

Catatan:
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani di dalam Kitab Shahihul Jami’ no. 3312)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 625


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 625 ( 3.121- 3.125)

Terjemah Hadits ke 3.121

Dari Jabir bin Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu ’Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ

“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka.

Tidak juga denganku, kecuali dengan Rohmat dari Allah” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim nomor 2817).

Catatan :

Jumhur ulama ahli hadits mengatakan bahwa Agar kita memperoleh rohmat dan cinta kasih Allah, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.

Amalan yang sedikit dan benar karena Allah Ta’ala akan lebih bisa mendekatkan seorang hamba kepada Allah daripada amalan yang banyak dilakukan tetapi belum benar

Maksudnya janganlah melakukan amalan yang tidak pernah diperintahkan oleh Allah dan Rosulnya.

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an ayat 103 dan Ayat 104 Surat Al Kahfi berikut ini !

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا (١٠٣) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا ( ١٠٤ )

( Ayat 103). Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Aku beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi amalnya?"

( Ayat 104). (yaitu) orang yang sia-sia amalnya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.
(Terjemah Al Qur'an ayat 103 dan Ayat 104 Surat Al Kahfi )

Perhatikan pula terjemah hadits berikut ini

Terjemah Hadits ke 3.122

عَنْ أُمِّ المُؤمِنِينَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهَا – قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: ( مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ ) – رواه البخاري ومسلم، وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Dari Ummul mukminin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha, ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Man 'amila amalan laisa 'alaihi amruna fahuwa roddun

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 2697 dan Muslim no. 1718)

Terjemah Hadits ke 3.123

Terjemah Hadits ini tentang amalan manusia yang dicintai Allah.

Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda :

بُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia.

Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan hutangnya atau menghilangkan rasa laparnya.

Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.”

( Terjemah Hadits Riwayat ThoKitab brani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453.)

Catatan:
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Kitab Shahih Al Jaami’ no. 176

Terjemah Hadits ke 3.124

عن أبي هريرة قال : يا رَسُولَ اللَّهِ من أَسْعَدُ الناس بِشَفَاعَتِكَ يوم الْقِيَامَةِ قال رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لقد ظَنَنْتُ يا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عن هذا الحديث أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رأيت من حِرْصِكَ على الحديث أَسْعَدُ الناس بِشَفَاعَتِي يوم الْقِيَامَةِ من قال لَا إِلَهَ إلا الله خَالِصًا من قَلْبِهِ

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, ia bertanya: “Wahai Rosulullah, siapakah yang paling berbahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat?”.

Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam berkata, “Aku telah menyangka bahwasanya tidak ada seorangpun yang mendahuluimu bertanya kepadaku tentang hadits ini, karena aku melihat semangatmu dalam mencari hadits.

Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan La ilaah ilallaah ikhlash dari hatinya”
( Terjemah Hadits Riwaya Bukhari no 99)

Kesimpulan:
Orang yang berbahagia di akhirat yang mendapat syafaat Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam.

Terjemah Hadits ke 3.125

Terjemah Hadits berikut ini tentang do'a yang tidak dikabulkan oleh Allah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana perintah kepada para Rasul maka Allah berfirman di dalam ayat 51 Surat Almukminun :

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ (٥١)

Wahai sekalian para Rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal sholihlah, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan

Dan Firman Allah di pangkal ayat 172 Surat Al Baqoroh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ .................. (١٧٢)

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik dari rezeki yang AKU berikan kepada kalian

Kemudian Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam menceritakan keadaan seseorang yang melakukan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya

berdoa, menengadahkan tangan ke langit dan berkata: Wahai Robbku, wahai Robbku.

Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi asupan gizi dari yang haram, maka bagaimana bisa diterima do'anya?!
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

.