Cari Blog Ini

Rabu, 17 Februari 2021

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 768

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 768 ( 3.836- 3.840 ) *********


Terjemah Hadits ke 3.836

Terjemah HADITS QUDSI Dari ‘Umar bin al-Khoththob Rodhiyallahu ‘Anhu berikut ini menjelaskan bahwa di antara hamba-hamba Allah ada yang BUKAN para NABI dan bukan pula para SYAHID ,

Akan tetapi, pada Hari Kiamat para nabi dan para syahid iri CEMBURU terhadap mereka lantaran posisi mereka di sisi Allah.”
Hadits Riwayat Abu Dawud dan Baihaqi

عَنْ عُمَر بن خَطّاب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : «إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ، وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ، قَالَ: «هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ، وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا، فَوَاللَّهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ، وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لَا يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ، وَلَا يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ»

Dari ‘Umar bin al-Khoththob Rodhiyallahu ‘Anhu berkata : Dari Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada yang BUKAN para NABI dan bukan pula para SYAHID.

Akan tetapi, pada Hari Kiamat para nabi dan para syahid iri CEMBURU terhadap mereka lantaran posisi mereka di sisi Allah.”
Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahu kami, siapakah mereka?”

Beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah padahal tidak ada ikatan kekerabatan di antara mereka dan bukan karena harta benda yang mereka gunakan.

Demi Allah, wajah-wajah mereka bercahaya dan mereka berada di atas cahaya, mereka tidak takut saat orang-orang takut dan tidak sedih saat orang-orang sedih.”
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud dan Baihaqi )

Terjemah Hadits ke 3.837

Terjemah HADITS QUDSI Dari Mu’adz bin Jabal Rodhiyallahu ‘anhu berikut ini menjelaskan bahwa di antara hamba-hamba Allah ada yang BUKAN para NABI dan bukan pula para SYAHID ,

Akan tetapi, pada Hari Kiamat para nabi dan para syahid CEMBURU terhadap mereka lantaran posisi mereka di sisi Allah.”
Hadits Riwayat Ahmad

عَنْ مُعَاذ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله صلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَوَاصِلِين فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَنَاصِحِيْنَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ ;الْمُتَحَابُّوْنَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمُ النَّبِيُّوْنَ وَ الصِّدِّيْقُوْنَ وَ الشُّهَدَاءُ .

Dari Mu’adz bin Jabal Rodhiyallahu ‘anhu berkata: " Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman :

حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَوَاصِلِين فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَنَاصِحِيْنَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ ;الْمُتَحَابُّوْنَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمُ النَّبِيُّوْنَ وَ الصِّدِّيْقُوْنَ وَ الشُّهَدَاءُ .

‘Orang yang saling mencintai karena-Ku pasti diberikan cinta-Ku,

Orang yang saling menyambung kekerabatannya karena-Ku pasti diberikan cintaKu

dan orang yang saling menasehati karena-Ku pasti diberikan cintaKu
serta orang yang saling berkorban karena-Ku pasti diberikan cinta-Ku.
Orang-orang yang saling mencintai karena-Ku (nanti di akhirat pent.) berada di mimbar-mimbar dari cahaya.

Para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang mati syahid merasa CEMBURU dengan kedudukan mereka ini’”
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad )

Catatan :
Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shohih Jami’ ash-Shaghir nomor 4198

Terjemah Hadits ke 3.838

Terjemah Hadits Dari Abu Umamah Al Bahili Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan bahwa : Allah tidak menerima amalan melainkan jika dilakukan dengan IKHLAS dan mengharapkan wajahNya ( mengharapkan berjumpa denga-Nya, pent).

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلًا غَزَا يَلْتَمِسُ الْأَجْرَ وَالذِّكْرَ مَالَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ فَأَعَادَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا شَيْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Dari Abu Umamah Al Bahili Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata; telah datang seorang laki-laki kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam lalu berkata; "Bagaimana pendapat anda mengenai seseorang yang berjihad mengharapkan upah dan sanjungan, apakah yang ia peroleh?

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam menjawab ( bersabda) : "Ia tidak mendapatkan apa-apa, "

Lalu ia mengulanginya tiga kali,

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya: "Ia tidak mendapatkan apa-apa".

Kemudian beliau bersabda lagi : " Allah tidak menerima amalan melainkan jika dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan wajahNya ( mengharapkan berjumpa denga-Nya,pent )."
( Terjemah Hadits Riwayat Nasa'i )
Terjemah Hadits ke 3.839

Terjemah Hadits Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan bahwa Allah hanya melihat KE IKHLASAN hati hamba-Nya

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال : قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata :" Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم

Sesungguhnya Allah tidak melihat (Allah tidak menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (Allah menilai) KE IKHLASAN hatimu”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )
Terjemah Hadits ke 3.840

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Orang yang rugi di hari qiyamat ( Orang yang BANGKRUT di hari qiyamat )

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata : bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam pernah bertanya kepada para sahabat

"Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?"

Para sahabat menjawab: 'Menurut kami, orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.'
Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan sholat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain.

Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi.

Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.'
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim No.mor 4678)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar