Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 741 ( 3.701 - 3.705 )
Terjemah Hadits ke 3.701
Terjemah Hadits berikut ini tentang HAJI MABRUR
عن جابر رضي الله عنه قال : سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم ما بر الحج ؟ قال : إطعام الطعام و طيب الكلام
Dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam pernah ditanya tentang haji yang mabrur.
Beliau bersabda :
إطعام الطعام و طيب الكلام
“Suka bersedekah dengan bentuk memberi makan dan memiliki TUTUR KATA yang baik ( maksudnya menjaga lisannya tidak mengucapkan tutur kata yang jelek) ”
( Terjemah Hadits Riwayat Hakim nomor 1778).
Catatan :
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Kitab Shahihul Jaami’ nomor 2819).
Terjemah Hadits ke 3.702
Terjemah Hadits berikut ini yang sudah NAIK HAJI tidak berkata jorok, tidak fasik, bersih dari dosa seperti dilahirkan kembali.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ. رواه البخاري ومسلم.
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu berkata saya mendengar Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
( مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ ) رواه البخاري ومسلم
“Siapa yang menunaikan haji karena Allah dan tidak berkata jorok (maksudnya menjaga lisannya pent ) dan tidak berbuat fasik, maka dia akan kembali seperti hari dilahirkan ibunya.”
( Terjemah Hadits Bukhori, dan Muslim )
Catatan :
Syaikh Abu Ja’far At-Thobari menerangkan : orang munafik dan orang kafir disebut orang fasik.
Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Pangkal Ayat 50 Surat Al Kahfi berikut ini !
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ...............................ا (٥٠)
( Ayat 50 Surat Al Kahfi). Dan ingatlah ketika Aku berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!”
Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin,
dan dia berbuat FASIK TERHADAP PERINTAH ROBBNYA ( dia mendurhakai perintah Robb-Nya ).
Terjemah Hadits ke 3.703
Terjemah Hadits berikut ini banyak bicara tanpa ber-dzikir kepada Allah MEMBUATA HATI MENJADI KERAS
عَنْ ابْنِ عُمَرَرَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي
Dari Ibnu 'Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
"Janganlah kalian banyak bicara tanpa ber-dzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa ber-dzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras. Dan orang-orang yang paling jauh dari Allah adalah orang-orang yang berhati keras."
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi)
Terjemah Hadits ke 3.704
Terjemah Hadits berikut ini tentang ORANG MUKMIN YANG KUAT LEBIH BAIK DAN LEBIH DICINTAI OLEH ALLAH TA'ALA
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaiahi Wasallam bersabda :
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.
Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.
Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu,
Tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka pintu perbuatan syaitan.
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim , Ahmad , Ibnu Majah , Nasa'i dan Riwayat yang lainnnya).
Secara singgkat adalah sebagai berikut !
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaiahi Wasallam bersabda :
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ
ALMU'MINUL QOWIYYU KHOIRUN WA AHABBU ILALLAHI MINAL MU'MINIDH DHO'IFI WA FI KULLIN KHOIRUN
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim , Ahmad , Ibnu Majah , Nasa'i dan Riwayat yang lainnnya.)
Catatan :
Jumhur ulama ahli hadits mengatakan yang dimaksud MUKMIN YANG KUAT LEBIH BAIK DAN LEBIH DICINTAI ALLAH adalah Kekuatan dalam KEIMANAN dan kekuatan dalam AQIDAH yaitu kekuatan KEYAKINAN YANG KOKOH KUAT dalam beramal dan berbuat, dan dalam kekuatan tubuh
Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 165 Surat Al Baqoroh berikut ini !
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ (١٦٥)
( Ayat 165 Surat Al Baqoroh). Dan di antara manusia ada orang yang menyembah selain Allah sebagai tandingan, mereka mencintainya seperti mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah
Sekiranya orang-orang yang berbuat dzolim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat bahwa kekuatan itu kepunyaan semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat siksa-Nya niscaya mereka menyesal
( Terjemah Al Qur'an Ayat 165 Surat Al Baqoroh )
Terjemah Hadits ke 3.705
عَنْ أَبِيْ عَمْرٍو، وَقِيْلَ، أَبِيْ عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِيْ فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ: “قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ” رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu ‘Amr—ada yang menyebut pula ABU AMROH SUFYAN BIN ABDILLAH RODHIYALLAHU 'ANHU berkata :
“Aku bertanya: Wahai Rosulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.”
BELIAU BERSABDA : Katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian istiqomahlah
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Catatan:
Jumhur Ulama ahli hadits mengatakan :
1.Beriman kepada Allah itu terkait dengan amalan hati,
2.Sedangkan “kemudian istiqomahlah” berarti istiqamah dalam ketaatan termasuk amalan jawarih (termasuk amalan anggota badan).
3, ISTIQOMAH sendiri memiliki makna lurus, tegak atau dalam bahasa bakunya adalah konsisten. stabil, di jalan Allah dengan TETAP BERIBADAH MENJALANKAN PERINTAH-NYA DAN SENANTIASA MENJAUHI LARANGAN-NYA dalam istilah lain istiqomah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal sholeh
Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 13 Surat Al Ahqofberikut ini !
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٣)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar