Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 737 ( 3.681-3.685)
Terjemah Hadits ke 3.681
Terjemah Hadits berikut ini ADA 3 MACAM KEDZHOLIMAN
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : الظُّلْمُ ثَلاَثَةٌ : فَظُلْمٌ لاَ يَتْرُكُهُ اللَّهُ ، وَظُلْمٌ يُغْفَرُ ، وَظُلْمٌ لاَ يُغْفَرُ ، فَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لاَ يُغْفَرُ فَالشِّرْكُ لاَ يَغْفِرُهُ اللَّهُ ، وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي يُغْفَرُ فَظُلْمُ الْعَبْدِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ رَبِّهِ ، وَأَمَّا الَّذِي لاَ يُتْرَكُ فَقَصُّ اللهِ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
Kedzholiman ada tiga; 1. Kedhzoliman yang tidak akan Allah biarkan. 2. Kedhzoliman yang akan diampuni. 3. Kedhzoliman yang tidak akan diampuni.
Ada pun kedhzoliman yang tidak akan diampuni adalah kesyirikan, Allah tidak akan mengampuninya ( jika tidak bertaubat hingga nyawa di tenggorokan,pent).
Lalu kedhzoliman yang diampuni adalah kedhzoliman seorang hamba jika dia berbuat kesalahan antara dirinya dengan Robbnya.
Sedangkan kedhzoliman yang tidak akan Allah biarkan adalah kedhzoliman sesama manusia (maksudnya Allah Ta’ala akan memberikan balasan setimpal bagi pelakunya, pent).
( Terjemah Hadits Riwayat Ath Thoyalis)
Terjemah Hadits ke 3.682
Terjemah Hadits berikut ini Ada tiga golongan manusia yang do'anya tidak ditolak oleh Allah Ta'ala, pasti dikabulkan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallah 'Anhu berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Tiga orang yang do'a mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (seorang penguasa) yang adil dan do'anya orang yang di dzolimi.
Allah akan mengangkat do'anya ke atas awan, dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman:
"Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya."
( Terjemah Hadits RiwayatTirmidzi hadis nomor 3.522)
Catatan :
Hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani
Terjemah Hadits ke 3.683
Terjemah Hadits berikut ini ORANG YANG DHZOLIM BUHMAN di Hari Kiamat.
عَنْ عبد الله بن أُنيس رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سمعتُ رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: «يُحْشَرُ الناسُ يوم القيامة -أو قال: العباد- عُراةً غُرْلًا بُهْمًا» قال: قلنا: وما بُهْمًا؟ قال: «ليس معهم شيء، ثم يناديهم بصوت يَسْمَعُه مَن بَعُدَ كما يسمعه مَن قَرُبَ: أنَا الملك، أنا الدَيَّان، ولا ينبغي لأحد من أهل النار، أن يدخل النارَ، وله عِنْد أحد من أهل الجنة حقٌّ، حتى أَقُصَّه منه، ولا ينبغي لأحد مِنْ أهل الجنَّة أَن يَدْخُل الجنَّةَ، وِلَأحَد مِن أهْل النَّار عِنْدَه حقٌّ، حتى أقصَّه منه، حتَّى اللَّطْمَة» قال: قلنا: كيف، وإِنَّا إِنَّما نَأْتِي اللهَ عزَّ وجّلَّ عُراةً غُرْلًا بُهْمًا؟ قال: «بِالحَسَنَات والسيِّئَات».
Dari Abdullah bin Unais Rodhiyallahu 'Anhu berkata : “Saya telah mendengar Rosulullah Shollallāhu ‘Alaihi Wa sallam- bersabda :
“Seluruh manusia -atau beliau bersabda: para hamba- nanti akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang, tidak berkhitan, dan buhman.”
Kami bertanya, “Apa itu buhman?”
Beliau menjawab, “Tidak membawa apa pun.”
Kemudian Allah menyeru mereka dengan suara yang didengar oleh orang yang jauh sebagaimana didengar oleh orang yang dekat:
“Aku adalah Al-Malik ( Aku adalah Maha Raja), Aku adalah Ad-Dayyān (Yang Maha Membalas amalan hamba).
Tidaklah pantas bagi siapa pun dari kalangan penghuni neraka untuk masuk ke dalam neraka sementara masih ada hak penghuni surga pada dirinya hingga Aku mengqisosnya,
dan tidak pantas pula bagi siapa pun dari kalangan penghuni surga untuk masuk ke dalam surga sementara masih ada hak penghuni neraka pada dirinya hingga Ku-selesaikan hak penghuni neraka itu darinya, meskipun haknya itu sebuah tamparan.”
Kami bertanya, “Bagaimana caranya? Bukankah Kita menemui Allah -'Azzā wa Jallā- dalam keadaan tidak berpakaian, tidak berkhitan dan tidak memiliki apa pun?”
Nabi menjawab, “Diselesaikan dengan kebaikan dan kejelekan yang kita miliki ( maksudnya Amalan kebaikan ditukar dengan amalan kejelekan dan sebaliknya , pent )
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad )
Terjemah Hadits ke 3.684
Terjemah Hadits berikut ini tentang imam yang dzolim , Pemimpin yang dzolim
عَنْ عبد الله بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : السّلطَانُ ظِلُّ اللهِ فِى الأَرْضِ, يَأْوِيْ اِلَيْهِ كُلُّ مَظْلُوْمٍ مِنْ عِبَادِهِ فَاِنْ عَدِلَ كَانَ لَهُ الأَجْرُ, وَكَانَ – يَعْنِى عَلَى الرَّعِيََّةِ-الشُّكْرُ. وَاِنْ جَارَ أَوْ حَافَ أَوْ ظَلَمَ كَانَ عَلَيْهِ الوِزْرُ, وَعَلَى الرَََّعِيَّةِ الصَََََََّبْرُ. وَاِذَا جَارَتْ الوُلاَةُ قَحَطِتْ السَّمَاءُ. وَاِذَا مُنِعَتْ الزَّكَاةُ مَلَكَتِ المَوَاشِي. وَاِذَا ظَهَرَ الزَِّنَا ظَهَرَ الفَقْرُ وَالمَسْكَنَةُ.
Dari Abdullah bin Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
“Pemimpin adalah bayangan Allah dimuka bumi. Kepadanya berlindung orang orang yang teraniaya dari hamba hamba Allah
Jika ia berlaku adil maka baginya pahala, dan bagi rakyat hendaknya bersyukur.
Sebaliknya apabila ia dzolim ( apabila ia curang ) maka niscaya dosalah baginya dan rakyatnya hendaklah bersabar.
Apabila para pemimpin curang maka langit tidak akan menurunkan berkahnya.
Apabila zina meraja lela, maka kefakiran dan kemiskinan pun akan merajalela.
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah)
𝕋𝕖𝕣𝕛𝕖𝕞𝕒𝕙 ℍ𝕒𝕕𝕚𝕥𝕤 𝕜𝕖 𝟛.𝟞𝟠𝟝
Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Ada tiga perkara yang menyelamatkan , ada tiga perkara yang dapat membinasakan , ada tiga perkara yang dapat meninggikan derajat , dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa.
عَنْ عبد الله بْنِ عُمَرَ رضي الله -عنهما- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ، وَثَلَاثٌ مُنَجِّيَاتٍ، وَثَلَاثٌ كَفَّارَاتٌ، وَثَلَاثٌ دَرَجَاتٌ،*** فَأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ: فَشُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ،*** وَأَمَّا الْمُنَجِّيَاتُ: فَالْعَدْلُ فِي الرِّضَى وَالْغَضَبِ، وَالْقَصْدُ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَخَشْيَةُ اللَّهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ،*** وَأَمَّا الْكَفَّارَاتُ: فَانْتِظَارُ الصَلَاةِ بَعْدَ الصَلَاةِ، وَإِسْبَاغُ الْوُضُوءِ فِي السَّبَرَاتِ، وَنَقْلُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ،*** وَأَمَّا الدَّرَجَاتُ: فَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلامِ، وَالصَلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Dari Abdullah bin 'Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata : 𝓡𝓸𝓼𝓾𝓵𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 𝓢𝓱𝓸𝓵𝓵𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱𝓾 '𝓐𝓵𝓪𝓲𝓱𝓲 𝓦𝓪𝓼𝓪𝓵𝓵𝓪𝓶 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓫𝓭𝓪 :
“𝐀𝐝𝐚 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓲𝓷𝓪𝓼𝓪𝓴𝓪𝓷,, 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝓶𝓮𝓷𝔂𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷, 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓱𝓪𝓹𝓾𝓼 𝓭𝓸𝓼𝓪,, 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷𝓰𝓴𝓪𝓽 𝓭𝓮𝓻𝓪𝓳𝓪𝓽 (𝓶𝓮𝓷𝓲𝓷𝓰𝓰𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓭𝓮𝓻𝓪𝓳𝓪𝓽)”
𝐀𝐝𝐚𝐩𝐮𝐧 𝟑 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐢𝐧𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧:
𝟏. Kekikiran ( pelit) yang ditaati.
𝟐. Hawa nafsu yang dituruti.
𝟑. Kekaguman seseorang terhadap dirinya.
𝐀𝐝𝐚𝐩𝐮𝐧 𝟑 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧:
1. Berbuat adil ketika marah maupun senang.
2. Sederhana ketika miskin ataupun kaya.
3. Takut kepada Allah ketika sendirian maupun di keramaian.
𝐀𝐝𝐚𝐩𝐮𝐧 𝟑 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐬𝐚:
1. Menunggu sholat sampai sholat berikutnya.
2. Menyempurnakan wudhu' dalam keadaan dingin.
3. Berjalan menuju shalat berjama’ah.
𝐀𝐝𝐚𝐩𝐮𝐧 𝟑 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐝𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐭:
𝟏.Memberi makan.
𝟐.Menyebarkan salam.
𝟑.Sholat di waktu malam, ketika manusia sedang tidur.
( Terjemah Hadits Riwayat Thobroni )
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar