Cari Blog Ini

Sabtu, 13 April 2019

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 560

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 560 ( 2796 - 2800 )

Terjemah Hadits ke 2796 (Tentang Musyawarah = Tentang demokrasi )

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata :

مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ مَشُوْرَةٍ لِاَصْحَابِهِ مِنْ رَسُوْلِ الله صلّى الله عليه و سلم

“Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak bermusyawarah dengan para sahabatnya dibanding Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam.
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi)

Terjemah Hadits ke 2797

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَ ةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَا لَ : قَا لّ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْمُسْتَشَا رُ مُؤْ تَمَنٌ. (روا ه التر مذ ي و ابو داوود).

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : Musyawarah adalah dapat di percaya.”
(Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud)

Terjemah Hadits ke 2798

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

ما خاب من استخار ولا ندم من استشار

“Tidak akan gagal orang yang senantiasa mengerjakan istikharoh untuk menentukan pilihan dan tidak menyesal orang yang mengimplementasikan musyawarah.”
(Terjemah Hadits Riwayat Thobroni, no. 6627).

Terjemah Hadits ke 2799

Dari Ali Rodhiyallahu 'Anhu bertanya kepada Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam :

يا رسول الله أرأيت إن عرض لنا أمر لم ينزل فيه قرآن ولم يخصص فيه بينة منك ؟ قال : تجعلونه شورى بين العابدين من المؤمنين ولا تقضونه برأي خاصة. (رواه الطبرانى)

“Wahai Rosulullah, bagaimana menurutmu jika suatu persoalan pada kami yang belum ada dalam al-Qur’an dan tidak ada keterangan jelas di dalamnya?’

Rosulullah bersabda, ‘Kalian mengadakan musyawarah dalam persoalan dengan hamba-hamba mu’min dan jangan memutuskan pendapat sendiri.”
(Terjemah Hadits Riwayat Thobroni )

Terjemah Hadits ke 2800
Dari Auf bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خِيَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ فَقَالَ لَا مَا أَقَامُوا فِيكُمْ الصَّلَاةَ وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلَاتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ وَلَا تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ

Dari Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian,

kalian mendo›akan mereka dan mereka mendo›akan kalian.

Sedangkan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian,

kalian mengutuk mereka dan mereka pun mengutuk kalian."

Mereka berkata, "Kemudian kami bertanya, Wahai Rosulullah, tidakkah kami memerangi mereka ketika itu?"

Beliau menjawab: "Tidak, Selagi mereka mendirikan sholat bersama kalian, tidak selagi mereka masih mendirikan sholat bersama kalian.

Dan barangsiapa dipimpin oleh seorang pemimpin, kemudian dia melihat pemimpinnya bermaksiat kepada Allah, hendaknya ia membenci dari perbuatannya dan janganlah ia melepas dari ketaatan kepadanya."
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Musyawarah ( demokrasi ) merupakan suatu syari'at yang diperintahkan oleh Allah Ta'ala, sebagimana firman-Nya di dalam Al Qur'an

( 1 ) Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 159 Surat Ali Imron

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rohmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan BERMUSYAWARAHLAH dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya

( 2 ) Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 38 Surat Asy Syuro

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Dan bagi orang-orang yang menerima (orang-orang yang mematuhi) seruan Robbnya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan MUSYAWARAH antar mereka.

( 3 ) Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 59 Surat An Nisa'

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 559

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 559 ( 2791 2795 )

Terjemah Hadits ke 2791

Dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول : (( اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

“Bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa membaca do'a:

اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina”.”

Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, dan ketakwaan,dan diberikan sifat ‘afaf dan dan ghina ( dan kekayaan)
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 2721)

Terjemah Hadits ke 2792

Dari Ummu Mu’minin Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah Rodhiyallahu anhaaIstri Rosulullah shaoallahu alaihi wa salam berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam setelah sholat fardhu membaca do'a :

اللهم إنى أسألك علِما نافغا و رزقا طيبا و عملا متقبلا

Allahumma inni As’aluka ilman nafi’an wa rizqon thoyyiban wa a’malan mutaqobalan

Ya Allah aku mohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, dan rizki yang baik dan amalan yang diterima disisimu
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah nomor 762)

Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Kitab Shahih Ibnu Majah no 762

Terjemah Hadits ke 2793

Dari Ummu Salamah Rodhiyallahu 'Anha dia berkata bahwa Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wasallam setelah sholat shubuh membaca do'a:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً، وَرِزْقًا طَيِّبًا

Allahumma inni as’aluka ‘ilman nafi’an, wa ‘amalan mutaqobbalan, wa rizqon thoyyiban

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima, dan rizki yang baik.”
(Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Terjeemah Hadits ke 2794

Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa membaca do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhli. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahya wal mamati.

=Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 6367 dan Muslim no. 2706)

Terjeemah Hadits ke 2795

Dari Aisyah Rodhiyallahu 'Anha istri Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam berkata :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلاَةِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ ” فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ المَغْرَمِ، فَقَالَ: «إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ، حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

Bahwa Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam berdo'a dalam sholatnya :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ

Allahumma inni a'u-dzubika min 'a-dzabil qobri wa a'u-dzubika min fitnatil masihid dajjal wa a'u-dzubika min fitnatil mahya wa fitnatil mamati, Allahumma inni a'u-dzubika minal ma'-tsami wal maghromi

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.

Kemudian ada seorang yang bertanya, “Alangkah seringnya engkau berlindung dari hutang.

Maka Beliau bersabda, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka apabila berbicara berdusta, dan apabila berjanji mengingkari.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 558

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 558 (2786-2790 )

Terjemah Hadits ke 2786

Dari Ka’ab bin Ujroh Rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata bahwa dari Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wa sallam bersabda :

مُعَقِّبَاتٌ لَا يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ أَوْ فَاعِلُهُنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ ثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَسْبِيحَةً وَثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَحْمِيدَةً وَأَرْبَعٌ وَثَلَاثُونَ تَكْبِيرَةً

Ucapan-ucapan yang dibaca selesai sholat, tidaklah merugi orang yang membacanya atau mengamalkannya, setiap selesai sholat wajib ( setiap selesai sholat fardhu) membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no 937 dan 938)

Terjemah Hadits ke 2787

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنْ الْأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَا وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ إِنْ أَخَذْتُمْ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا فَقَالَ بَعْضُنَا نُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ تَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلَاثًا وَثَلَاثِين

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata bahwa orang-orang faqir datang kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam kemudian berkata: Orang-orang kaya yang banyak harta telah pergi mendapatkan derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, berpuasa sebagaimana kami puasa, dan mereka memiliki kelebihan harta. Mereka berhaji dan umrah, berjihad dan bershodaqoh.

Nabi bersabda: Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan jika kalian lakukan akan mencapai orang-orang yang mendahului kalian, dan kalian tidak akan dicapai oleh orang-orang setelah kalian dan kalian adalah yang terbaik, kecuali jika ada yang beramal semisal dengan itu? Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir selesai sholat 33 kali.

Maka kami berselisih di antara kami. Sebagian kami ada yang menyatakan: bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali dan bertakbir 34 kali, kemudian kami kembali kepadanya, maka beliau bersabda: engkau mengucapkan subhanallah walhamdulillah wallahu akbar 33 kali
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no 798 dan Muslim no 936)

Terjemah Hadits ke 2788

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Anas Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa do'a yang paling sering dibaca oleh Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam adalah,

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“ALLOHUMMA ROBBANA ATINA FID DUN-YA HASANATANW, WA FIL AKHIROTI HASANATANW, WA QINA ‘A-DZABAN NAR.

=Ya Allah Robb kami, karuniakan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, 8:187-188 dan Muslim, no. 2690= Muttafaqun ‘Alaih)

Catatan :

Para 'alim ulama mengatakan bahwa do'a tersebut adalah do'a sapu jagat

Do'a tersebut di atas sama dengan do'a yang terdapat di dalam Al Qur'an ayat 201 Surat Al Baqoroh

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

ROBBANA ATINA FID DUN-YA HASANATANW WA FIL AKHIROTI HASANATANW WA QINA ‘ADZABAN NAR.

=Ya Robb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.

Terjemah Hadits ke 2789

Dari Mu’adz bin Jabal Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam pernah memegang tangannya dan bersabda, “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku sangat menyayangimu, demi Allah, sungguh aku sangat menyayangimu.”

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya :

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ : اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Aku pesankan kepadamu wahai Muadz, jangan pernah engkau tinggalkan di belakang setiap selesai sholat membaca do'a :

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allahumma a-’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika

Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu.”

(Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 1522, Nasa'i dan Ahmad)

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih

Terjemah Hadits ke 2790

وَعَنْ سَعْدٍ بْنِ أَبي وَقَّاصٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَتَعَوَّذُ دُبُرَ الصَّلَواتِ بِهؤُلاءِ الكَلِمَاتِ : (( اللَّهُمَّ إنِّي أَعوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ وَالبُخْلِ ، وَأعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ ، وَأعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ )) . رواه البخاري

“Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh Rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallaahu ‘Alaihi Wa sallam setiap selesai sholat selalu memohon perlindungan dengan do’a-do’a:

اللَّهُمَّ إنِّي أَعوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ وَالبُخْلِ ، وَأعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ ، وَأعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ

“ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A’UDZU BIKA MIN AN URODDA ILA ARDZALIL ‘UMUR, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATID-DUN-YA, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL QOBRI

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang paling hina (berlindung kepadamu dari kepikunan), aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari)