Cari Blog Ini

Jumat, 14 Desember 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 195

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 195

Terjemah Hadits ke 971

Dari Al ‘Irbadh bin Sariyah Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:

وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.”
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676).

Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hadits shohih.

Terjemah Hadits ke 972

Dari Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلاَ صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُولُ « صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ ». وَيَقُولُ « بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ ». وَيَقْرُنُ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَيَقُولُ « أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »

Jika Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam berkhutbah maka merahlah kedua mata beliau dan suara beliau tinggi serta keras kemarahan beliau, seakan-akan beliau sedang memperingatkan pasukan perang seraya bersabda:

“Waspadalah terhadap musuh yang akan menyerang kalian di pagi hari, waspadalah kalian terhadap musuh yang akan menyerang kalian di sore hari !!”.

Beliau bersabda, “Aku telah diutus dan antara aku dan hari kiamat seperti dua jari jemari ini –Nabi menggandengkan antara dua jari beliau yaitu jari telunjuk dan jari tengah-,

Dan beliau bersabda : “Kemudian daripada itu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru dan semua perkara baru yang diada-adakan adalah sesat” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim no 2042)

Terjemah Hadits ke 973

Dari Ibnu Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam pernah bersabda tentang puasa Asyura,

“مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ لَمْ يَشَأْ لَمْ يَصُمْهُ”

“Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa.”( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim)

Terjemah Hadits ke 974

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Seutama-utama puasa setelah Romadhon ialah puasa di bulan Muharrom, dan seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu, ialah sholat malam.” (Terjemah Hadits Riwayat. Muslim no. 1163)

Terjemah Hadits ke 975

Dari Abu Qotadah Al Anshori Rodhiyallahu 'Anhu dia berkata bahwa:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyuro`, beliau menjawab: “Ia akan menghapus dosa-dosa setahun yang telah berlalu.” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1162)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar