Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Desember 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 209

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 209

Terjemah Hadits ke 1041

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu’Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »

“Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam.

Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan.

Apabila ia kembali berbuat maksiat, maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar ron” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya dalam Al Qur'an ayat 14 Surat Al Muthoffifin :

كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (١٤)

Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka ( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244, Ibnu Hibban 7/27 dan Ahmad 2/297)

Terjemah Hadits ke 1042

Dari Anas bin Mālik Rodhiyallahu 'Anhu mengatakan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

مَا كَانَ الْفُحْشُ فِي شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ وَمَا كَانَ الْحَيَاءُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ

“Setiap sesuatu yang dihinggapi kekejian, maka akan menjadi tercela. Dan setiap sesuatu yang dibarengi rasa malu, maka akan terhias indah.” (Terjemah Hadits Riwayat Tirmidhī dan Ibn Mājah).

Terjemah Hadits ke 1043

Dari Abu Sa'id Al Khudri Rodhiyallahu 'Anhu berkata;

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنْ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا وَكَانَ إِذَا كَرِهَ شَيْئًا عَرَفْنَاهُ فِي وَجْهِهِ

Bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah orang yang sangat pemalu, lebih malu dari gadis pingitan. Apabila beliau tidak menyenangi sesuatu, maka kami dapat mengetahui di wajah beliau.( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim No.4284)

Terjemah Hadits ke 1044

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ’Anhu ia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :

الْحَيَاءُ مِنْ الْإِيمَانِ وَالْإِيمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَالْبَذَاءُ مِنْ الْجَفَاءِ وَالْجَفَاءُ فِي النَّارِ

“Rasa malu adalah sebagian dari iman, dan keimanan berada di surga. Sedangkan tindakan atau ucapan kotor adalah sebagian dari perangai yang kasar, dan perangai kasar bertempat di neraka.” (Terjemah Hadits RiwayatTirmidhī, Ahmad, Ibn Hibbān dan al-Hākim).

Terjemah Hadits ke 1045

Dari Salim bin Abdullah Rohimahullah dari ayahnya (Ibnu Umar) Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata :

مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ

"Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam lewat di hadapan seorang Ansor yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman." ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )

Catatan :
Ayah dari Salim yang dimaksud dalam hadits ini adalah Abdullah bin Umar bin Khottob.rodhiyallahu 'anhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar