Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 645 ( 3.221- 3.225)
Terjemah Hadits ke 3.221
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ، غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا » ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ: {وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ }
“Setiap anak manusia pasti diganggu syaitan ketika dia dilahirkan, sehingga dia teriak menangis, karena disentuh syaitan. Kecuali Maryam dan putranya.”
Kemudian Abu Huoiroh membaca Ayat 36 Surat Ali Imron.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (٣٦)
Terjemahannya :
( Ayat 36). Maka ketika istri 'Imron melahirkan anaknya, dia berkata,
رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى
Robbi inni wa-dho' tuha
"Ya Robbku, sesunguhnya aku melahirkan anak perempuan."
Padahal Allah lebih mengetahui apa yang dia lahirkan.
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
wa laisadż-dżakaru kal-unṡā, wa innī sammaituhā maryama wa innī u-'īdżuhā bika wa dżurriyyatahā minasy-syaiṭānir-rojīm
"Dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. Sesungguhnya aku memberi nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan syaitan yang terkutuk
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 3431).
Tafsir Al Qur'an Ayat 36 Surat Ali Imron
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
1.Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan
Yakni ia merasa sedih dan gundah ketika apa yang ia inginkan dan harapkan terlewatkan. Dan awalnya ia menginginkan seorang anak laki-laki.
2.dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu
Ini adalah firman Allah yang mengagungkan urusan anak perempuan ini yaitu Maryam, dan teguran untuk ibunya yang merasa sedih karena sebenarnya anak perempuan ini dan anaknya kelak akan Allah jadikan sebagai tanda kekuasaan Allah untuk semesta alam.
3.dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan
Ini adalah bagian dari perkataan ibu dari Maryam sebagai gambaran besarnya kesedihan yang ia alami, karena anak laki-laki yang ia inginkan yang layak untuk berkhidmah dan cocok untuk nadzarnya bukan seperti anak perempuan yang tidak layak untuk melakukan itu.
4.Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada Engkau daripada syaitan yang terkutuk
Yakni agar syaitan tidak mampu menggodanya dan keturunannya. Dan Allah telah menjawab doanya
Terjemah Hadits ke 3.222
Terjemah hadits berikut ini tentang nusyroh
Dari Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu 'Anhuma berkata:
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النُّشْرَةِ فَقَالَ هُوَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
"Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam pernah ditanya mengenai nusyroh ( mengenai jampi mantra),
Kemudian beliau menjawab: "Itu adalah perbuatan syaitan."
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud Nomor 3370 dan nomor no. 3868 Riwayat Ahmad dan Baihaqi )
Catatan:
Nusroh adalah mengobati sihir dengan ilmu sihir
Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih dalam kitab Ash-Shohihah no. 2760)
Hadits yang diriwayatkan Ahmad sanadnya jayyid ( Sanadnya baik )
Terjemah Hadits ke 3.223
Terjemah Hadits berikut ini tentang LARANGAN MENCERITAKAN MIMPI BURUK
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallahu ‘Anhu berkata :
أنَّه سمِع النَّبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقول: “إِذَا رَأى أَحدُكُم رُؤْيَا يُحبُّهَا فَإنَّما هِيَ مِنَ اللهِ تَعَالَى فَليَحْمَدِ اللهَ عَلَيهَا وَلْيُحُدِّثْ بِها وفي رواية: فَلا يُحَدِّثْ بَها إِلاَّ مَنْ يُحِبُّ وَإذا رَأَى غَيَر ذَلك مِمَّا يَكرَهُ فإنَّما هِيَ منَ الشَّيْطانِ فَليَسْتَعِذْ منْ شَرِّهَا وَلا يَذكْرها لأَحَدٍ فَإنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ” متفقٌ عَلَيْهِ
Bahwa Sesungguhnya aku mendengar Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
“Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi sesuatu yang disukainya, bahwasanya mimpi itu berasal dari Allah, maka pujilah Allah karenanya, dan ceritakanlah hal itu.”—Di dalam riwayat lain disebutkan, maka janganlah ia menceritakan mimpinya kecuali kepada orang yang menyukainya–. “
Dan apabila ia bermimpi sesuatu yang tidak ia sukai, bahwasanya mimpi itu berasal dari syaitan, maka mintalah perlindungan dari kejelekannya dan janganlah ia menceritakannya kepada siapa pun, niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya.”
(Terjemah Hadits Muttafaqun ‘alaih = Terjemah Hadits Riwayat Bukhari, no. 6985 dan Muslim )
Terjemah Hadits ke 3.224
Terjemah Hadits berikut ini tentang LARANGAN MENCERITAKAN MIMPI BURUK juga dan membaca ta'awud
Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
الرؤيا الصالحة من الله، والحلم من الشيطان، فإذا رأى أحدكم ما يكره فلينفث عن يساره ثلاثا، وليتعوذ بالله من الشيطان ومن شر ما رأى ثلاثاً، ثم ينقلب على جنبه الآخر، فإنها لا تضره ولا يخبر بها أحداً
“Mimpi yang baik itu dari Allah. Sedangkan mimpi yang buruk itu dari syaitan.
Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai, maka hendaknya ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali.
Kemudian setelah itu hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain,
Dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan dan jangan ceritakan kepada seorang pun mimpi tersebut”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 6995, Muslim no. 2261).
Terjemah Hadits ke 3.225
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa
قالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ رَآنِي فِي المنَامِ فَسَيَرَانيِ فِي الَيَقَظَةِ أوْ كأنَّمَا رَآنِي فِي اليَقَظَةِ لايَتَمثَّلُ الشَّيْطانُ بي”. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
“Barangsiapa yang melihatku dalam tidurnya (maksudnya bermimpi melihat Rosulullah), maka ia akan melihatku dalam sadarnya—atau seolah ia melihatku dalam sadarnya—karena syaitan tidak bisa menyerupaiku.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih= Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, no. 6993 dan Muslim, no. 2266)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar