Apa akibatnya Jika Pemimpin Rakyat tidak menepati program janjinya kepada rakyatnya ?
Tentu saja yang dimaksud pemimpin rakyat adalah mulai dari Kepala Desa hingga Presiden dan juga Legislatif , Yudikatif dan eksekutif
Mengapa Ulama ikut bicara tentang Politik ?
Perhatikanlah Terjemah Hadits berikut ini !
Terjemah Hadits ke 1 ( Tentang Pemimpin yang Ingkar Janji )
Dari Abu ja’la (ma’qil) bin jasar rodhiyallahu 'anhu berkata:"Saya telah mendengar Rosulullah Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda:
لَوْ عَلِمْتُ أَنَّ لِي حَيَاةً مَا حَدَّثْتُكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
Tiada seorang yang diamanati oleh Allah memimpin rakyat kemudian ketika ia mati ia masih menipu rakyatnya, melainkan pasti Allah mengharamkan baginya surga. (Terjemah Hadits Riwyat Bukhori dan Muslim)
Terjemah Hadits ke 2 ( Tentang Pemimpin yang Ingkar Janji )
Dari Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu’anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ’Alahi Wa sallam bersabda :
مَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ، لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلا عَدْلٌ
"Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan." (Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, 1870 dan Muslim, 1370)
Terjemah Hadits ke 3 ( Tentang Penguasa yang berdusta alias ingkar janji )
Dari Abu Huroiroh radiyallahu anhu menyebutkan bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ
“ Allah enggan berbicara dengan Tiga orang pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): (1).Orang tua yang berzina, (2).Penguasa yang suka berdusta dan( 3).fakir miskin yang takabur.” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim)
Terjemah Hadits ke 4 ( Tentang Cara Memilih Pemimpin)
Dari Ka’ab bin Ujroh rodhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘Alaihi Wasallam keluar mendekati kami, lalu beliau bersabda:
إِنَّهُ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ بَعْدِي أُمَرَاءٌ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهمْ ، فَلَيْسُ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ حَوْضِي ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan kebohongannya mereka (atau lalu menyetujui kebohongannya mereka ) dan mendukung kedzoliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (tidak memilih penguasa pendusta) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedzoliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di hari kiamat).” (Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan An-Nasa’i)
Catatan :
Berdasarkan hadits tersebut Pemimpin yang ingkar janji jangan dipilih lagi, jika memilih pemimpin yang ingkar janji maka dianggap bukan golongannya oleh Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam .
Terjemah Hadits ke 5
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'anhu dia berkata bahwa “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.
‘Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya,’
Dia (Abu Huroiroh) bertanya, ‘Wahai Rosulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’
Beliau menjawab, ‘Jika satu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya!’”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )
Terjemah Hadits ke 6
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'anhu dia berkata bahwa “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat" ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )
Terjemah Hadits ke 7
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash rodhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :
أرْبع مِنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقاً خَالِصاً . ومنْ كَانَتْ فِيه خَصلَةٌ مِنْهُنَّ كانَتْ فِيهِ خَصْلَة مِن النِّفاقِ حَتَّى يَدَعَهَا : إذا اؤُتُمِنَ خَان ، وإذَا حدَّثَ كذَبَ ، وَإذا عَاهَدَ غَدَر ، وَإذا خَاصَم فَجَرَ » متفقُ عليه .
“Ada empat perkara, barangsiapa yang empat perkara itu semuanya ada di dalam dirinya, maka orang itu adalah seorang munafik yang murni – yakni munafik yang sebenar-benarnya – dan barangsiapa yang di dalam dirinya ada satu perkara dari empat perkara tersebut, maka orang itu memiliki pula satu macam perkara dari kemunafikan sehingga ia meninggalkannya, yaitu: jikalau dipercaya berkhianat, jikalau berbicara berdusta, jikalau berjanji dia tidak ditepati dan jikalau bertengkar maka ia berbuat kecurangan – yakni tidak melalui jalan yang benar lagi.” (Terjemah Hadits Shohih Bukhori dan Muslim = Muttafaqun ‘alaih)
Terjemah Hadits ke 8
Dari Abu Huroiroh radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّهَا سَتَأْتِي عَلَى النَّاسِ سِنُونَ خَدَّاعَةٌ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya. Para pendusta dipercaya sedangkan orang yang jujur dianggap berdusta. Penghianat diberi amanah sedangkan orang yang amanat dituduh khianat. Dan pada saat itu, para Ruwaibidhah mulai angkat bicara.
Ada (sahabat) yang bertanya, ‘Siapa itu Ruwaibidhah?’ Beliau menjawab, ‘Orang dungu yang berbicara tentang urusan orang banyak (rakyat).” (Terjemah Hadits Riwayat Ahmad)
Terjemah Hadits ke 9
Dari Abu Dzar rodhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Nabi soallallahu 'alaihi wasallam :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِكَ مِنْ الدَّجَّالِ قَالَ الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
“Wahai Rosulullah, apa yang lebih engkau takutkan atas umatmu daripada Dajjal. Beliau menjawab, “Para pemimpin yang mudhillin ” (Terjemah Hadits Riwayat Ahmad).
Catatan :
Arti dari kata Mudhilin dalam Bahasa Indonesianya adalah menyesatkan = mengecoh, mencelakakan, menjerumuskan, memutar balikkan,mengelabui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar