Cari Blog Ini

Sabtu, 22 September 2018

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 20


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 20

Terjemah Hadits ke 96

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

(Terjemah Hadits Riwayat Al Hakim dalam Kitab Al Mustadroknya 4: 341)

Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih

Terjemah Hadits ke 97

Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” ( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 3370, Ibnu Majah no. 3829, Ahmad 2/362)

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan

Terjemah Hadits ke 98

Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” ( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 3479).

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan

Terjemah Hadits ke 99

Dari Abu Sa’id rodhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturohmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.”
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad 3/18 )

Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hadits ini jayyid

Jayyid dalam bahasa Indonesia memiliki arti bagus atau baik’

Terjemah Hadits ke 100

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1893).

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 19


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 19

Terjemah Hadits ke 91

عَنْ أُمِّ العَلاَءِ قَالَتْ : عَادَنِيْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَرِيْضَةً، فَقَالَ : اَبْشِرِىْ يَا أُمِّ العَلاَءِ، فَإِنِّ مَرَضَ المُسْلِمِ يُذْ هِِبُ اللَّهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْ هِبُ النَّارُ خَببَثَ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ

“Dari Ummu Al-Ala’, dia berkata :”Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk-ku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau bersabda. ‘Bergembiralah wahai Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu bahwa Allah membuat untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak”.
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud, hadits nomor 3092)

Terjemah Hadits ke 92

،عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Dari Abdurrahman bin Abi Ya’la, dari Shuhaib berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Terjemah Hadits ke 93

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

وَ مَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ, وَمَا أُعْتِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَ أَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ.

Barangsiapa yang sabar akan disabarkan Allah, dan tidak ada pemberian Allah yang paling luas dan lebih baik daripada kesabaran.” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Malik, Ad-Darimi)

Terjemah Hadits ke 94

Dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :.

مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَ لاَ وَصَبٍ وَ لاَ هَمِّ وَ لاَ حُزْنٍ وَ لاَ أَذًا وَ لاَ غَمِّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.

“Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan atau kesusahan hati, bahkan gangguan yang berupa duri melainkan semua kejadian itu akan menjadi penebus dosa.” (Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, Muslim, Ahmad)

Terjemah Hadits ke 95

وعن أبي مالك الحارث بن عاصم الأشعري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ الميزان وسبحان الله والحمد لله تملآن أو تملأ ما بين السموات والأرض والصلاة نور والصدقة برهان والصبر ضياء والقرآن حجة لك أو عليك كل الناس يغدو فبائع نفسه فمعتقها أو موبقها رواه مسلم

Dan dari Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Kesucian itu sebagian dari iman, dan kalimat alhamdulillah memenuhi timbangan. Kalimat subhanallah dan alhamdulillah memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Sholat itu cahaya, sedekah itu bukti, sabar itu cermin, Al-Qur’an itu hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap manusia bekerja. Ada yang menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya, dan ada pula yang menghancurkan dirinya.” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 18

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 18

Terjemah Hadits ke 86

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ

“Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam pada orang yang berjalan. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk. Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak”. ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori : 6233, Muslim : 2160).

Terjemah Hadits ke 87

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ ، وَالْمَارُّ عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ

“Yang muda hendaklah memberi salam pada yang tua. Yang berjalan (lewat) hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk. Yang sedikit hendaklah memberi salam pada orang yang lebih banyak”. ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori : 6231).

Terjemah Hadits ke 88

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ n مَرَّ عَلَى غِلْمَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ

“Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam pernah bertemu dengan anak-anak kecil lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka.” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 2168)

Terjemah Hadits ke 89

Dari Jabir bin ‘Abdillah rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ تُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَ الْيَهُوْدِ، فَإِنَّ تَسْلِيْمَهُمْ بِالرُّؤُوْسِ وَاْلأَكْفِ وَاْلإِشَارَةِ.

“Janganlah kalian memberikan salam sebagaimana salamnya orang-orang Yahudi, karena sesungguhnya cara Yahudi memberi salam adalah dengan kepala dan lambaian tangan atau dengan isyarat (tertentu)”. ( Terjemah Hadits RiwayatTirmidzi : 2695 )

Terjemah Hadits ke 90

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ

“Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani, non muslim) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan ‘wa’alaikum’.” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari no. 6258 dan Muslim no. 2163)

Catatan : Sesuai bunyi hadits tersebut Jika non muslim memberi salam Cukup dijawab ‘wa’alaikum, tidak perlu ditambah embel-embel kata salam





Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 17


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 17

Terjemah Hadits ke 81

Dari Abu Huroirah rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 54)

Jika kita memberi salam melalui sms, email, surat atau media sosial, janganlah ucapan salam tersebut kita singkat menjadi “Ass.” atau “Ass.wr.wb.” atau yang lainnya. Bentuk seperti ini bukanlah salam, sebab maknanya berbeda jika disingkat

Terjemah Hadits ke 82

Dari Abu Huroirah rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

« حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ ». قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ ».
“Hak muslim pada muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang menanyakan, ”Apa saja ke enam hal itu?” Lantas beliau shollallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya, (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya, (3) Apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat padanya, (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), do'akanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’), (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia, dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 2162)

Terjemah Hadits ke 83

Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُجْزِئُ عَنِ الْجَمَاعَةِ إِذَا مَرُّوا أَنْ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ وَيُجْزِئُ عَنِ الْجُلُوسِ أَنْ يَرُدَّ أَحَدُهُمْ

“Sudah cukup bagi jama’ah (sekelompok orang), jika mereka lewat, maka salah seorang dari mereka memberi salam dan sudah cukup salah seorang dari sekelompok orang yang duduk membalas salam tersebut.” ( Terjemah Hadits Riwayat Abu Daud 5210 dan Baihaqi)

Terjemah Hadits ke 84

dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ، فَرَدَّ عَلَيْهِ ثُمَّ جَلَسَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَشْرٌ، ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ، فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ: عِشْرُوْنَ، ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ ( ثَلاَثُوْنَ ).

“Seorang laki-laki datang kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’.

Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalamu’alaikum wa rohmatulloh’. Setelah dijawab oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’.

Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhari , Abu Dawud : 5195, dan At-Tirmidzi : 2689 ).

Terjemah Hadits ke 85

Dari Abu Huroirah rodhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ

“Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam pada orang yang berjalan. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk. Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak”. (Terjemah Hadits Riwayat Bukhori : 6233, dan Muslim : 2160).

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 16


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 16

Terjemah Hadits ke 76

Dari Abu Huroiroh berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).“ ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1015)

Terjemah Hadits ke 77

Dari Abu Huroiroh berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 1014).

Terjemah Hadits ke 78

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: العمرةُ إلى العمرةِ كفَّارَةٌ لمَا بينَهمَا ، والحجُّ المبرورُ ليسَ لهُ جزاءٌ إلا الجنَّةُ

Dari Abu Huroiroh rodhiallahu’anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umroh ke ibadah umroh berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim).

Terjemah Hadits ke 79

Dari 'Aisyah rodhiyallahu ‘anha berkata kepada Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?”

Beliau menjawab, ”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’

(Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi no. 3513, Ibnu Majah no. 3850, dan Ahmad 6/171)

Terjemah Hadits ke 80

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Romadhon terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (Terjemah Hadits Muttafaqun ‘alaih = Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 15


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 15

Terjemah Hadits ke 71

Dari ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha berkata bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ

“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668)

Catatan :

Yang dimaksud dengan ORANG YANG PALING KERAS DEBATNYA adalah Secara umum, orang yang suka berdebat yang tujuannya hanya ingin dirinya menang

Terjemah Hadits ke 72

Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash rodhiyallahu 'anhu berkata, bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
“Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Rosulullah menambahkan: ‘Dan arsy Allah itu berada di atas air.” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, no : 4797).

Terjemah Hadits ke 73

Dari Ubadah bin Shomit berkata bahwa Rosulullah shollallhu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ فَجَرَى بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الْأَبَدِ

“Sesungguhnya pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Tulislah.” Maka terjadilah apa yang akan terjadi hingga selamanya. ( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi )

Tirmiszi mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits hasan shohih gharib

Terjemah Hadits ke 74

Dari Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu ‘anhu dia berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda :

يَكُوْنُ بَعْدِيْ أَئِمَّةٌ، لاَيَهْتَدُوْنَ بِهُدَايَ، وَلاَ يَسْتَنُّوْنَ بِسُنَّتِيْ،

“Akan ada sepeninggalku nanti para imam yang mereka itu tidak berpegang dengan petunjukku dan tidak mengikuti caraku
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim no.4762 )

Terjemah Hadits ke 75

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Uwais berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat IMAM dari kalangan ORANG-ORANG BODOH, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan" ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori nomor 98 )

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 14


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 14

Terjemah Hadits ke 66

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu anhu beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Kitab shahih Bukhori no. 1789 dan Kitab shahih Muslim no. 1835.

Terjemah Hadits ke 67

Al Hasan bin Ali rodhiyallahu ‘anhuma berkata :" Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam sholat witir, yaitu

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allahummahdini fiman hadait, wa’afini fiman ‘afait, watawallani fiiman tawallait, wabarik li fiima a’thoit, waqini syarroma qa-dhoit, fainnaka taqdhi wala yuqdho ‘alaik, wainnahu la yadzillu man walait, tabarakta robbana wata’aalait.

Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi
Terjemah Hadits Riwayat Abu Daud no. 1425, Nasa'i no. 1745, Tirmidzi no. 464 )

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih

Terjemah Hadits ke 68

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ

Telah menceritakan kepada kami Abdu Humaid telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair dari Jabir ia berkata bahwa Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sholat yang paling Afdhol (paling utama) adalah sholat yang lama berdirinya.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim No.1257 )

Terjemah Hadits ke 69

Dari Ibnu Abbas rodhiaullahu anhuma berkata :

قَنـَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتـــَـتـَابِعًا فِيْ الظُّهُرِ وَ الْعَصْرِ وَ الْمَغْرِبِ وَ الْعِشَاءِ وَ الصُّبْحِ دُبـُرَ كُلِّ صَلاَةٍ إِذَا قَالَ “سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ” مِنَ الرَّكْعَةِ اْلآخِرَ ةِ يَدْعُوْ عَلَيْهِمْ … وَيـُـؤَمـِّنُ مَنْ خَلْفَهُ . رواه ابو داود

Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam pernah qunut sebulan lamanya berturut-turut dalam sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, ‘Isya dan Shubuh. Diakhir setiap sholat, apabila beliau sudah mengucapkan “Sami Allahu Liman Hamidah” di roka’at yang terakhir. Beliau mendo’akan kecelakaan atas mereka sedangkan ma’mum yang di belakang, mengucapkan amin” (Terjemah Hadits Riwayat Abu Daud)

Terjemah Hadts ke 70

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّى تَكُوْنَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ فِي جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، ودَابَّةٌ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ، وَنُزُوْلُ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ e.

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: (1) penenggelaman permukaan bumi di timur, (2) penenggelaman permukaan bumi di barat, (3) pe-nenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab, (4) keluarnya asap, (5) keluarnya Dajjal, (6) keluarnya binatang besar, (7) keluarnya Ya’juj wa Ma’juj, (8) terbitnya matahari dari barat, dan (9) api yang keluar dari dasar bumi ‘Adn yang meng-giring manusia, serta (10) turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam

( Terjemah Hadts Riwayat Muslim (no. 2901 (40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad (IV/6), dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.” Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnadil Imaam Ahmad (no. 16087).

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 13


Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 13

Terjemah Hadits ke 61

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata bahwa
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ فَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، فَذَلِكَ حِينَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلَانِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا، فَلَا يَتَبَايَعَانِهِ وَلَا يَطْوِيَانِهِ. ولتقومَنّ السَّاعَةُ وَقَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لقْحَته فَلَا يَطْعَمُه. ولتقومَنّ السَّاعَةُ وَهُوَ يَلِيط حَوْضَهُ فَلَا يَسْقِي فِيهِ. ولتقومَنّ السَّاعَةُ وَالرَّجُلُ قَدْ رَفَعَ أَكْلَتَهُ إِلَى فِيهِ فَلَا يَطْعَمُهَا"

Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari arah baratnya, apabila matahari telah terbit dari arah baratnya dan manusia melihatnya, berimanlah mereka semuanya. Yang demikian itu terjadi di masa tidak bermanfaat iman seseorang bagi dirinya jika ia tidak beriman sebelumnya, atau semasa imannya itu ia tidak mengerjakan suatu kebaikan pun.

Dan sesungguhnya hari kiamat itu terjadi ketika dua orang lelaki sedang menggelarkan kain dagangan di antara keduanya, sehingga keduanya tidak sempat melakukan jual belinya dan tidak sempat melipat kainnya.

Dan sesungguhnya hari kiamat terjadi ketika seseorang pulang dengan membawa air susu hasil perahannya, sehingga ia tidak sempat meminumnya.

Dan sesungguhnya hari kiamat terjadi ketika seseorang sedang memperbaiki penampungan airnya, sehingga ia tidak sempat meminum airnya.

Dan sesungguhnya hari kiamat terjadi ketika seseorang sedang menyuapkan makanan ke mulutnya sehingga ia tidak sempat memakannya.( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )

Terjemah Hadits ke 62

Dari Ibn umar rodhiyallahu 'anhu berkata : saya telah mendengar Rosulullah Shollallahu'Alahi Wasallam bersabda :
أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya.

Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.

Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya.

Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya.

Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya.

Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) dari hal hal yang dipimpinnya. ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Terjemah Hadits ke 63

Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Terjemah Hadits shohih Riwayat Muslim, no. 5102).

Terjemah Hadits ke 64

Dari Tamim bin Aus Radhiyallahu ‘anhu., berkata bahwa Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الدِّينُ النَّصِيحَةُ. قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ.

Din (agama) itu adalah nasihat,” kami bertanya: “Untuk siapa?” Beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya, pemimpin kaum muslimin dan rakyatnya”.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim, 55 )

Terjemah Hadits ke 65

Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

إن الله تجاوز عن أمتي ما حدثت به أنفسها ما لم تعمل أو تتكلم

“Sesungguhnya Allah memaafkan bisikan hati dalam diri umatku, selama belum dilakukan atau belum diucapkan“
( Terjemah Hadits shohih Mutafaqun 'Alaih = Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )