Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 108
Terjemah Hadits ke 536 ( Hadits Qudsi )
Dari Tsauban rodhiyallahu ‘Anhu dia berkata: Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya.
Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: emas dan perak.
Dan sesungguhnya aku meminta Robb-ku untuk ummatku agar Dia ( Allah) tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar Dia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri sehingga menyerang perkumpulan mereka.
Dan sesungguhnya Robb-ku berfirman, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka, walaupun musuh mengepung mereka dari segala penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan sebagian lainnya dan saling menawan satu sama lain.”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim : 2889)
Terjemah Hadits ke 537
Dari Imron bin Hushain Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa :
كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أشَدَّ حَياءً مِن العَذْراءِ في خِدْرِها
“Nabi Shollallahu ’Alaihi Wa sallam adalah orang yang lebih pemalu daripada para gadis perawan dalam pingitannya” (Terjemah Hadits Riwayat Bukhari 6119 dan Muslim 37).
Terjemah Hadits ke 538
Dari Ummu Sulaim Rodhiyallahu’Anha bertanya kepada Nabi Shollallahu’Alaihi Wasallam:
يا رسولَ اللهِ ، إنَّ اللهَ لا يَستَحِي منَ الحقِّ ، فهل على المرأةِ غُسلٌ إذا احتَلَمَتْ ؟ فقال : ( نعمْ ، إذا رأتِ الماءَ
“Wahai Rosulullah, sesungguhnya Allah itu tidak merasa malu dari kebenaran. Apakah wajib mandi bagi wanita jika ia mimpi basah?
Rosulullah bersabda: ‘iya, jika ia melihat air (mani)‘”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 6121 dan Muslim 313).
Terjemah Hadits ke 539
Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu ’Anha berkata:
إن رجلًا سأل رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم عن الرجلِ يُجامِعُ أهلَه ثم يَكْسَلُ . هل عليهما الغُسْلُ ؟ وعائشةُ جالسةٌ . فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم إني لَأَفْعَلُ ذلك . أنا وهذه . ثم نغتسلُ
“Ada seorang lelaki bertanya kepada Rosulullah Shollallahu ’Alaihi Wasallam tentang seorang yang lain, yang ia berjima’ dengan istrinya lalu mengeluarkan mani di luar (‘azl), “apakah ia wajib mandi?”, tanyanya.
Ketika itu ‘Aisyah duduk di samping Rosulullah.
Rosulullah Shollallahu’Alaihi Wasallam menjawab , ‘sungguh aku melakukan itu, aku dan wanita ini (‘Aisyah). Lalu kami mandi‘”.
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim 350).
Terjemah Hadits ke 540
Dari Abu Musa Al Asy’ari rodhiyallahu 'anhu bertanya kepada 'Aisyah rodhiyallahu 'anha :
يا أماه ! ( أو يا أم المؤمنين ! ) إن أرد أن أسألك عن شيء . وإن أستحييك . فقالت : لا تستحي أن تسألني عما كنت سائلا عنه أمك التي ولدتك . فإنما أنا أمك . قلت : فما يوجب الغسل ؟ قالت : على الخبير سقطت . قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” إذا جلس بين شعبها الأربع ، ومس الختان الختان ، فقد وجب الغسل “
“Wahai Ibu (Wahai ibunya kaum mu’minin), aku ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu, tapi aku malu.
‘Aisyah lalu berkata: ‘jangan engkau malu bertanya, jika engkau bertanya kepada ibu yang melahirkanmu. dan sesungguhnya aku ini ibumu juga.
Abu Musa lalu berkata: ‘bagaimana batasan jima’ yang mewajibkan mandi?’.
‘Aisyah berkata: ‘engkau bertanya kepada orang yang tepat, Rosulullah Shollallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘jika seseorang lelaki duduk diantara empat anggota badan istrinya, lalu dua kemaluan saling bertemu, maka wajib mandi‘”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim 349).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar