Asbabun
Nuzul ( Sebab Musabab) Turunnya Ayat 63 Surat An-Nur
Dilarang memanggil Nabi dengan nama
panggilan gelar, kunyah, jejuluk
Perhatikanlah
Terjemah Al Qur’an Ayat 63 Surat An-Nur
لَّا تَجۡعَلُواْ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ
بَيۡنَكُمۡ كَدُعَآءِ بَعۡضِكُم بَعۡضٗاۚ قَدۡ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ
يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمۡ لِوَاذٗاۚ فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ
أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ ٦٣
63. Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti
panggilan ( gelar, kunyah, jejuluk ) sebahagian kamu kepada sebahagian (yang
lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur
pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah
orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa
azab yang pedih
Asbabun Nuzul ayat 63
Surat An Nur Dilarang memanggil atau menyebut Nabi Muhammad Shollallahu ’Alaihi
Wa Sallam dengan panggilan gelar, jejuluk , kunyah yang biasa dilakukan oleh
orang bangsa Arab Jaman Jahiliyah seperti istilah : Tuan, Pangeran. Abul Qosim
, Kanjeng Gusti, Sayyidina
Perhatikanlah Terjemah
Hadits Nabawi berikut ini !
Terjemah Hadits
Nabawi ke 1
عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ َ أَبِى انْطَلَقْتُ فِى
وَفْدِ بَنِى عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّه-صلى الله عليه وسلم- فَقُلْنَا أَنْتَ
سَيِّدُنَا- فَقَالَ « السَّيِّدُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
“Dari Muthorrif berkata: Ayahku mengatakan: Saya
pernah pergi bersama rombongan Bani Amir ke tempat tinggal Rosululloh
Shalallahu ‘alaihi wasallam, lalu kami berkata: Kamu adalah : Sayyidina kami , Maka
Beliau bersabda : Sayyid itu Allah Yang Maha Berkah dan Maha Luhur (Terjemah
Hadits Riwayat Abu Dawud 4808)
Terjemah Hadits
Nabawi ke 2
عَنْ
اَنَسٍ رض قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص فِى السُّوْقِ فَقَالَ رَجُلٌ: يَا اَبَا
اْلقَاسِمِ، فَالْتَفَتَ النَّبِيُّ ص فَقَالَ: سَمُّوْا بِاسْمِى وَ لاَ
تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِى. البخارى
Dari Anas RA, dia
berkata : Dahulu ketika Nabi SAW di pasar, ada seorang laki-laki memanggil,
"Wahai Abul Qasim". Nabi Shollallahu ’Alaihi Wa Sallam menoleh, lalu
beliau bersabda, "Sebutlah nama ku dan janganlah memakai nama gelarku (kunyah
jejulukku)". [Terjemah Hadits Riwayat Bukhari juz 4, hal. 163]
Terjemah Hadits
Nabawi ke 3
Rosulullah
Shollallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda :
لاَ
تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ
فَقُولُوا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُه
Janganlah kamu menyanjungku
sebagaimana sanjungan Nasrani terhadap Ibnu Maryam, sesungguhnya aku ini
seorang hamba, maka katakanlah aku hamba Allah dan Rasul-Nya. (Terjemah
Hadits Bukhari)
Terjemah Hadits Nabawi
ke 4
عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ اَبِيْهِ رض قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: لِى خَمْسَةُ اَسْمَاءٍ اَنَا مُحَمَّدٌ وَ اَحْمَدُ وَ اَنَا
اْلمَاحِى الَّذِى يَمْحُو اللهُ بِيَ اْلكُفْرَ وَ اَنَا اْلحَاشِرُ الَّذِى
يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِى وَ اَنَا اْلعَاقِبُ. البخارى
Dari Muhammad bin
Jubair bin Muth'im RA, dari ayahnya, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Aku mempunyai lima nama. Aku Muhammad, aku Ahmad, aku Al-Mahi dimana Allah
menghapus kekafiran lantaran aku, aku Al-Hasyir dimana ummat manusia
dikumpulkan pada telapak kakiku, dan aku adalah Al-'Aqib". [Terjemah
Hadits Riwayat Bukhari juz 4, hal. 162]
Terjemah Hadits Nabawi
ke 5
عَنْ جَابِرٍ رض عَنِ
النَّبِيّ ص قَالَ: تَسَمَّوْا بِاسْمِى وَ لاَ تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِى.
البخارى
Dari Jabir
Rodhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shollallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda, "Sebutlah nama dengan namaku
dan janganlah berkunyah dengan gelarku". [Terjemah Hadits Riwayat Bukhori Bukhari juz 4, hal. 163]
Terjemah Hadits Nabawi
ke 6
Sebagian orang berkata kepada
beliau, "Wahai Rasulullah! Wahai orang yang terbaik di antara kami dan
putera orang yang terbaik di antara kami! Wahai sayyid (penghulu) kami dan
putera penghulu kami!" Maka seketika Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُوْلُوْا بِقَوْلِكُمْ وَلاَ
يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
عَبْدُاللَّهِ وَرَسُوْلُهُ، مَا أُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُوْنِيْ فَوْقَ مَنْزِلَتِيْ
الَّتِيْ أَنْزَلَنِيَ اللَّهُ.
"Wahai manusia, ucapkanlah
dengan ucapan (yang biasa) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh syetan!
Aku adalah Muhammad bin Abdullah, hamba
Allah dan Rasul-Nya. Aku tak suka kalian menyanjungku di atas derajat yang Allah
berikan kepadaku." (Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan an-Nasa'i).
Terjemah Hadits Nabawi
ke 7
عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ اَبِيْهِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ:
اَنَا مُحَمَّدٌ وَ اَنَا اَحْمَدُ وَ اَنَا اْلمَاحِى الَّذِى يُمْحَى بِيَ
اْلكُفْرُ وَ اَنَا اْلحَاشِرُ الَّذِى يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى عَقِبِى وَ اَنَا
اْلعَاقِبُ وَ اْلعَاقِبُ الَّذِى لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيٌّ. مسلم
Dari Muhammad bin
Jubair bin Muth'im dari ayahnya bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Aku adalah
Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah Al-Mahi, yang lantaran aku kekufuran
dihancurkan, aku adalah Al-Hasyir, yang orang-orang akan dikumpulkan di bawah
tumitku, aku adalah Al-'Aqib (penutup para Nabi) yang tidak ada lagi nabi
sesudahnya". [Terjemah Hadits Riwayat
Muslim juz 4, hal 1828]
Terjemah Hadits Nabawi
ke 8
عَنْ مُحًمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ اَبِيْهِ
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ لِى اَسْمَاءً. اَنَا مُحَمَّدٌ وَ اَنَا
اَحْمَدُ وَ اَنَا اْلمَاحِى الَّذِى يَمْحُو اللهُ بِيَ اْلكُفْرَ وَ اَنَا
اْلحَاشِرُ الَّذِى يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَ اَنَا اْلعَاقِبُ
الَّذِى لَيْسَ بَعْدَهُ اَحَدٌ. وَ قَدْ سَمَّاهُ اللهُ رَءُوْفًا رَحِيْمًا. مسلم
Dari Muhammad bin
Jubair bin Muth'im dari ayahnya bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku adalah
Ahmad, aku adalah Al-Maahii, yang lantaran aku Allah menghancurkan kekufuran,
aku adalah Al-Hasyir, yang orang-orang akan dikumpulkan di bawah dua telapak
kakiku, aku adalah Al-'Aqib, yang sesudahnya tidak ada seorang (Nabi)
pun". Dan sungguh Allah telah memberi nama beliau Raufun Rahimun. [Terjemah
Hadits Riwayat Muslim juz 4, hal. 1828]
Terjemah Hadits Nabawi
ke 9
عَنْ
اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يُسَمّى لَنَا
نَفْسَهُ اَسْمَاءً فَقَالَ: اَنَا مُحَمَّدٌ وَ اَحْمَدُ وَ اْلمُقَفّى وَ
اْلحَاشِرُ وَ نَبِيُّ التَّوْبَةِ وَ نَبِيُّ الرَّحْمَةِ. مسلم:
Dari Abu Musa
Al-Asy'ariy, dia berkata : Rasulullah SAW menyebutkan nama beliau kepadaku
seraya bersabda, "Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah
Al-Muqaffi, aku adalah Al-Hasyir, aku adalah Nabi Taubah, dan Nabi Rahmah". [Terjemah Hadits
Riwayat Muslim juz 4, hal. 1828]
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma Sholli
`ala Muhammad wa `ala ali Muhammad, kama shollaita `ala Ibrahim wa `ala ali
Ibrahim. Allahumma barik `ala `ala Muhammad wa `ala ali Muhammad, kama barokta
`ala Ibrahim wa `ala ali Ibrahim. Innaka hamidun majid.
Ya Allah,
sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana
shalawat-Mu kepada Ibrahim dan kepada keluarganya. Ya Allah berkahilah Muhammad
dan keluarganya sebagaimana barakah-Mu kepada Ibrahim dan keluarganya.
Sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Agung
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَرِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma Sholli
`ala Muhammad wa `ala ali Muhammad, kama shollaita `ala Ibrahim wa `ala ali
Ibrahim. Wa barik `ala `ala Muhammad wa `ala ali Muhammad, kama barokta `ala
Ibrahim wa `ala ali Ibrahim. Innaka hamidun majid.
Ya Allah,
sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana
shalawat-Mu kepada Ibrahim dan kepada keluarganya. Berkahilah Muhammad dan
keluarganya sebagaimana barakah-Mu kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya
Engkah Maha Terpuji dan Maha Agung.
Kita ketahui bahwa Rasulullah memerintahkan
bacaan shalawat tanpa menyertakan kata “SAYYIDINA”.
Terjemah Hadits Nabawi
ke 10
عن كَعْبِ بن عُجْرَةَ قال قُلْنَا أو قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَرْتَنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ وَأَنْ نُسَلِّمَ عَلَيْكَ فَأَمَّا السَّلَامُ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قال قُولُوا اللهم صَلِّ على مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ على إبراهيم وَبَارِكْ على مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كما بَارَكْتَ على آلِ إبراهيم إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
[رواه مسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Ka’ab bin ‘Ujrah ia berkata: Kami
berkata atau mereka berkata: Wahai Rasulullah, engkau menyuruh kami bersalawat
kepadamu dan membaca salam kepadamu. Adapun (bacaan) salam kami telah
mengetahuinya, tetapi bagaimana cara kami bersalawat kepadamu? Rasulullah saw
bersabda: Katakanlah: “Allahuma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad kama shollaita
‘ala Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ali Muhammad kama barakta ‘ala ali Ibrahim
innaka hamidun majid”.” [Terjemah Hadits Riwayat Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar