Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 639 ( 3.191- 3.195)
Terjemah Hadits ke 3.191
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
الْجِنُّ ثَلَاثَةُ أَصْنَافٍ: فَصِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيْرُوْنَ بِهَا فِيْ الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ وَكِلَابٌ، وَصِنْفٌ يُحَلُّوْنَ وَيَظْعَنُوْنَ.
“Jin itu ada tiga kelompok, kelompok pertama Jin yang bersayap, mereka terbang di udara, kelompok kedua Jin yang berbentuk ular dan anjing dan kelompok ketiga Jin yang suka bepergian dan berpindah-pindah tempat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Hakim hadits no. 3702/839 )
Catatan
Seorang Ulama bernama Ibnu Taimiyyah berkata:
فَأَحْوَالُهُمْ شَبِيهَةٌ بِأَحْوَالِ الْإِنْسِ، لَكِنَّ الْإِنْسَ أَعْقَلُ وَأَصْدَقُ وَأَعْدَلُ وَأَوْفَى بِالْعَهْدِ؛ وَالْجِنُّ أَجْهَلُ وَأَكْذَبُ وَأَظْلَمُ وَأَغْدَرُ.
“Kehidupan Jin sama seperti kehidupan manusia, akan tetapi manusia lebih berakal, jujur, adil dan menepati janji, sedangkan Jin dikenal lebih bodoh, suka berdusta, dzolim dan ingkar janji.”
Terjemah Hadits ke 3.192
Terjemah Hadits berikut ini Do'a dari Malikat Jibril yang diajarkan kepada Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam untuk memusnahkan JIN IFRIT, Jin Jahat
Dari Ibnu Mas’ud Rodhiyallahu 'Anhu berkata,” Aku tengah Bersama Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam,
Sementara itu Jibril juga tengan Bersama beliau,
Nabi Muhammad Shollallahu 'Alahi Wasallam membaca al-Qur’an, tiba-tiba jin ifrit datang dari tempat keluarnya Jin. Di tangannya ada obor api dan ia mendekati Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam.
Jibril lantas berkata, “Wahai Muhammad, maukah kau kuajari kalimat yang jika kau ucapkan, Ifrit akan berpaling dan obornya akan padam? Ucapkanlah kalimat berikut
أَعُوذُ بِنُورِ وَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَكَلِمَاتِهِ التَّامَاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنْ السَمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيِلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِيقِ النَّهَارِ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَارَحْمَن
A’u-dzu bi nuri wajhil lahil karimi wakalimatihit tammatil lati la yujawizu hunna birrun wala fajirun min syarri ma dzaro-a
fll-ardhi wama yakhruju minha wama yanzilu minas sama-i wama ya’ruju fiha wamin syarri fitanil laili wan nahari wamin syarri thowariqin nahari illa thoriqon yathruqu bikhoirin ya rohman
Aku berlindung dengan Cahaya wajah Allah yang Mulia dan Kalimat-Nya yang sempurna yang tidak dapat diraih oleh pelaku kebaikan atau pemaksiat sekalipun, dari keburukan apa yang masuk dan keluar dari bumi, apa yang turun dari dan naik ke langit, dari keburukan fitnah malam dan siang hari, dari keburukan para pengetuk pintu di tengah malam dan siang hari, kecuali pengetuk pintu yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
Setelah Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wasallam membaca do'a tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur LALU BINASA dan OBORNYA PADAM.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Ahmad)
Terjemah Hadits ke 3.193
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
إن البيت ليتسع على أهله ، وتحضره الملائكة ، وتهجره الشياطين ، ويكثر خيره أن يقرأ فيه القرآن . وإن البيت ليضيق على أهله ، وتهجره الملائكة ، وتحضره الشياطين ، ويقل خيره :ألا يقرأ فيه القرآن
“Sesungguhnya rumah yang dibacakan al Qur’an didalamnya akan menjadi luas bagi pemiliknya, malaikat mendatanginya, syaitan menjauhinya dan banyak kebaikannya,
dan rumah akan menjadi sempit bagi pemiliknya, malaiakat menjadi tehalang, syaitan hadir dan sedikit kebaikannya jika tidak dibacakan al Qur’an dalam rumah tersebut.”
( Terjemah Hadits Riwayat Darimi)
Terjemah Hadits ke 3.194
Dari Abu Al-Thufail Rodhiyallahu 'Anhu berkata (bercerita):
لمَاَّ فَتَحَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَمَّ مَكَّةَ بَعَثَ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيْدِ إِلَى نخَلْةَ ٍوَكَانَتْ بِهَا الْعُزَّى فَأَتَاهَا خَالِدٌ وَكَانَتْ عَلَى ثَلَاثِ سَمُرَاتٍ فَقَطَعَ السَّمُرَاتِ وَهَدَمَ الْبَيْتَ الَّذِي كَانَ عَلَيْهَا ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ ارْجِعْ فَإِنَّكَ لَمْ تَصْنَعْ شَيْئًا فَرَجَعَ خَالِدٌ فَلَمَّا أَبْصَرَتْ بِهِ السدنة وَهُمْ حجبتها أَمْعَنُوْا فِي الْجَبَلِ وَهُمْ يَقُوْلُوْنَ يَا عُزَّى فَأَتَاهَا خَالِدٌ فَإِذَا هِيَ امْرَأَةٌ عُرْيَانَةٌ ناَشِرَةُ شَعْرِهَا تَحْتَفِنُ التُّرَابَ عَلَى رَأْسِهَا فَعَمَمَهَا بِالسَّيْفِ حَتَّى قَتَلَهَا ثُمَّ رَجَعَ إِلَى النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ تِلْكَ العُزَّى
“Ketika Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin al Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala ‘Uzza.
Akhirnya Khalid mendatangi ‘Uzza, dan ternyata ‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah.
Khalid pun lantas menebang ketiga buah pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah.
Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.
Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: ‘Kembalilah karena engkau belum berbuat apa-apa.’
Akhirnya ia kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza. Wahai ‘Uzza.”
Khalid akhirnya mendatangi puncak gunung, ternyata ‘Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai rambutnya.
Dia ketika itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.
Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya.
Setelah itu Khalid kembali menemui Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.
Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:, “Nah, itu baru ‘Uzza.”
(Terjemah Hadits Riwayat Nasa’i, di dalam Kitab Sunan Kubro no. 11547, jilid 6 halaman 474),
Catatan:
Nama lengkap Abu Al-Thufail Rodhiyallahu 'Anhu adalah Abu Thufail Amru bin Watsilah bin Abdullah bin Amru al-Laitsi al-Kinani al-Qurasyi Rodhiyallahu 'Anhu
Abu Thufail adalah seorang Sahabat Nabi Shollallahu 'Alaihi wa sallam yang wafat paling akhir, yaitu pada tahun 100 H di kota Mekkah
Terjemah Hadits ke 3.195
Dari Ummul Mukminin Shofiyah binti Huyai Rodhiyallahu 'Anha berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا – أَوْ قَالَ – شَيْئًا »
“Pernah Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya.
Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid.
Tiba-tiba ada dua orang Anshor lewat. Ketika keduanya melihat Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya.
Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam lantas bersabda, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.”
Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.”
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ
“SESUNGGUHNYA SYAITAN MENYUSUP DALAM DIRI MANUSIA MELALUI ALIRAN DARAH
Aku khawatir sekiranya syaitan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.”
(Terjemah Hadits Muttafaqun ‘alaih= Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 3281 dan Muslim no. 2175).
Catatan:
Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai memiliki silsilah nasab mulia. Ia seorang bangsawan Bani Nadhir keturunan Nabi Harun ‘alaihissalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar