Cari Blog Ini

Jumat, 20 Maret 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 640

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 640 ( 3.196- 3.200)

Terjemah Hadits ke 3.196

Dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ فَإِذَا سَقَطَتْ مِنْ أَحَدِكُمْ اللُّقْمَةُ فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى ثُمَّ لِيَأْكُلْهَا وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ فَإِذَا فَرَغَ فَلْيَلْعَقْ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ تَكُونُ الْبَرَكَةُ

Aku mendengar Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Sesungguhnya syaitan akan mendatangi salah seorang diantara kalian setiap saat, hingga dalam masalah makan

. Apabila suapan makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih.

Jangan dibiarkannya dimakan syaitan, apabila telah selesai hendaklah dia jilati jari-jemarinya. Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah."
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 3794)

Terjemah Hadits ke 3.197

Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

لاَ تَحَرَّوْا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بِقَرْنَىْ شَيْطَانٍ

“Janganlah kalian melaksanakan sholat saat matahari terbit dan saat tenggelam karena waktu tersebut adalah waktu munculnya dua tanduk syaitan”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim no. 828).

Terjemah Hadits ke 3.198

Dari Amr bin Abasah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ

“Lakukanlah sholat Subuh kemudian janganlah engkau sholat sampai matahari terbit dan meninggi karena sesungguhnya ia terbit di antara dua tanduk syaitan dan saat itu orang-orang kafir bersujud kepadanya”
(Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Catatan:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin berkata dalam Kitab Syarh Al Arba'in An Nawawiyah, halaman 289

'Awal waktu sholat Dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak ketika dilihat, yaitu 15 menit setelah matahari terbit.

Terjemah Hadits ke 3.199

Dari Abu Sa’id al-Khudri Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لاَ صَلاَةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ، وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ العَصْرِ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ»

Aku telah mendengar Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

Tidak ada sholat setelah shplat Shubuh sampai matahari meninggi dan tidak ada sholat setelah sholat Ashar sampai matahari telah tenggelam
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhâri, no. 586)

Terjemah Hadits ke 3.200

Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu 'Anhuma berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

إِذَا طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَبْرُزَ ، وَإِذَا غَابَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَغِيبَ وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ
“Jika matahari mulai terbit, tinggalkanlah sholat ( jangan sholat sunnah) sampai terang.

Jika matahari mulai tenggelam, tinggalkanlah shalot ( Jangan sholat sunnah) sampai benar-benar hilang .

Janganlah kalian bersengaja mengerjakan sholat ketika matahari terbit dan ketika matahari tenggelam karena
waktu tersebut adalah waktu munculnya dua tanduk syaitan”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 3273)

Catatan;

Jumhur Ulama ahli hadits mengatakan bahwa shalat dengan sebab tertentu seperti sholat tahiyatul masjid dan shalat setelah wudhu, hal itu tetap diperbolehkan.

Sedangkan Yang tidak diperbolehkan dalam waktu dilarang sholat adalah sholat sunnah mutlak

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 639

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 639 ( 3.191- 3.195)

Terjemah Hadits ke 3.191

Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

الْجِنُّ ثَلَاثَةُ أَصْنَافٍ: فَصِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيْرُوْنَ بِهَا فِيْ الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ وَكِلَابٌ، وَصِنْفٌ يُحَلُّوْنَ وَيَظْعَنُوْنَ.

“Jin itu ada tiga kelompok, kelompok pertama Jin yang bersayap, mereka terbang di udara, kelompok kedua Jin yang berbentuk ular dan anjing dan kelompok ketiga Jin yang suka bepergian dan berpindah-pindah tempat.”
(Terjemah Hadits Riwayat Hakim hadits no. 3702/839 )

Catatan

Seorang Ulama bernama Ibnu Taimiyyah berkata:

فَأَحْوَالُهُمْ شَبِيهَةٌ بِأَحْوَالِ الْإِنْسِ، لَكِنَّ الْإِنْسَ أَعْقَلُ وَأَصْدَقُ وَأَعْدَلُ وَأَوْفَى بِالْعَهْدِ؛ وَالْجِنُّ أَجْهَلُ وَأَكْذَبُ وَأَظْلَمُ وَأَغْدَرُ.

“Kehidupan Jin sama seperti kehidupan manusia, akan tetapi manusia lebih berakal, jujur, adil dan menepati janji, sedangkan Jin dikenal lebih bodoh, suka berdusta, dzolim dan ingkar janji.”

Terjemah Hadits ke 3.192

Terjemah Hadits berikut ini Do'a dari Malikat Jibril yang diajarkan kepada Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam untuk memusnahkan JIN IFRIT, Jin Jahat

Dari Ibnu Mas’ud Rodhiyallahu 'Anhu berkata,” Aku tengah Bersama Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam,

Sementara itu Jibril juga tengan Bersama beliau,

Nabi Muhammad Shollallahu 'Alahi Wasallam membaca al-Qur’an, tiba-tiba jin ifrit datang dari tempat keluarnya Jin. Di tangannya ada obor api dan ia mendekati Nabi Shollallahu 'Alahi Wasallam.

Jibril lantas berkata, “Wahai Muhammad, maukah kau kuajari kalimat yang jika kau ucapkan, Ifrit akan berpaling dan obornya akan padam? Ucapkanlah kalimat berikut

أَعُوذُ بِنُورِ وَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَكَلِمَاتِهِ التَّامَاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنْ السَمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيِلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ طَوَارِيقِ النَّهَارِ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَارَحْمَن

A’u-dzu bi nuri wajhil lahil karimi wakalimatihit tammatil lati la yujawizu hunna birrun wala fajirun min syarri ma dzaro-a
fll-ardhi wama yakhruju minha wama yanzilu minas sama-i wama ya’ruju fiha wamin syarri fitanil laili wan nahari wamin syarri thowariqin nahari illa thoriqon yathruqu bikhoirin ya rohman

Aku berlindung dengan Cahaya wajah Allah yang Mulia dan Kalimat-Nya yang sempurna yang tidak dapat diraih oleh pelaku kebaikan atau pemaksiat sekalipun, dari keburukan apa yang masuk dan keluar dari bumi, apa yang turun dari dan naik ke langit, dari keburukan fitnah malam dan siang hari, dari keburukan para pengetuk pintu di tengah malam dan siang hari, kecuali pengetuk pintu yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Setelah Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wasallam membaca do'a tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur LALU BINASA dan OBORNYA PADAM.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Ahmad)

Terjemah Hadits ke 3.193

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

إن البيت ليتسع على أهله ، وتحضره الملائكة ، وتهجره الشياطين ، ويكثر خيره أن يقرأ فيه القرآن . وإن البيت ليضيق على أهله ، وتهجره الملائكة ، وتحضره الشياطين ، ويقل خيره :ألا يقرأ فيه القرآن

“Sesungguhnya rumah yang dibacakan al Qur’an didalamnya akan menjadi luas bagi pemiliknya, malaikat mendatanginya, syaitan menjauhinya dan banyak kebaikannya,

dan rumah akan menjadi sempit bagi pemiliknya, malaiakat menjadi tehalang, syaitan hadir dan sedikit kebaikannya jika tidak dibacakan al Qur’an dalam rumah tersebut.”
( Terjemah Hadits Riwayat Darimi)

Terjemah Hadits ke 3.194

Dari Abu Al-Thufail Rodhiyallahu 'Anhu berkata (bercerita):

لمَاَّ فَتَحَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَمَّ مَكَّةَ بَعَثَ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيْدِ إِلَى نخَلْةَ ٍوَكَانَتْ بِهَا الْعُزَّى فَأَتَاهَا خَالِدٌ وَكَانَتْ عَلَى ثَلَاثِ سَمُرَاتٍ فَقَطَعَ السَّمُرَاتِ وَهَدَمَ الْبَيْتَ الَّذِي كَانَ عَلَيْهَا ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ ارْجِعْ فَإِنَّكَ لَمْ تَصْنَعْ شَيْئًا فَرَجَعَ خَالِدٌ فَلَمَّا أَبْصَرَتْ بِهِ السدنة وَهُمْ حجبتها أَمْعَنُوْا فِي الْجَبَلِ وَهُمْ يَقُوْلُوْنَ يَا عُزَّى فَأَتَاهَا خَالِدٌ فَإِذَا هِيَ امْرَأَةٌ عُرْيَانَةٌ ناَشِرَةُ شَعْرِهَا تَحْتَفِنُ التُّرَابَ عَلَى رَأْسِهَا فَعَمَمَهَا بِالسَّيْفِ حَتَّى قَتَلَهَا ثُمَّ رَجَعَ إِلَى النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ تِلْكَ العُزَّى

“Ketika Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin al Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala ‘Uzza.

Akhirnya Khalid mendatangi ‘Uzza, dan ternyata ‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah.

Khalid pun lantas menebang ketiga buah pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah.

Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.

Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: ‘Kembalilah karena engkau belum berbuat apa-apa.’

Akhirnya ia kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza. Wahai ‘Uzza.”

Khalid akhirnya mendatangi puncak gunung, ternyata ‘Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai rambutnya.

Dia ketika itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.

Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya.

Setelah itu Khalid kembali menemui Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.

Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:, “Nah, itu baru ‘Uzza.”
(Terjemah Hadits Riwayat Nasa’i, di dalam Kitab Sunan Kubro no. 11547, jilid 6 halaman 474),

Catatan:
Nama lengkap Abu Al-Thufail Rodhiyallahu 'Anhu adalah Abu Thufail Amru bin Watsilah bin Abdullah bin Amru al-Laitsi al-Kinani al-Qurasyi Rodhiyallahu 'Anhu

Abu Thufail adalah seorang Sahabat Nabi Shollallahu 'Alaihi wa sallam yang wafat paling akhir, yaitu pada tahun 100 H di kota Mekkah

Terjemah Hadits ke 3.195

Dari Ummul Mukminin Shofiyah binti Huyai Rodhiyallahu 'Anha berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا – أَوْ قَالَ – شَيْئًا »
“Pernah Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya.

Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid.

Tiba-tiba ada dua orang Anshor lewat. Ketika keduanya melihat Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya.

Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam lantas bersabda, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.”

Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.”

Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ

“SESUNGGUHNYA SYAITAN MENYUSUP DALAM DIRI MANUSIA MELALUI ALIRAN DARAH

Aku khawatir sekiranya syaitan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.”
(Terjemah Hadits Muttafaqun ‘alaih= Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 3281 dan Muslim no. 2175).

Catatan:

Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai memiliki silsilah nasab mulia. Ia seorang bangsawan Bani Nadhir keturunan Nabi Harun ‘alaihissalam.

Ummul Mukminin Shafiyah binti Huyai lahir tahun 9 sebelum hijrah dan wafat 50 H, termasuk istri Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam yang ke 11


























Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 638

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 638 ( 3.186- 3.190)

Terjemah Hadits ke 3.186

Terjemah Hadits berikut ini tentang DO'A ROSULULLAH SHOLLALLAHU 'ALAHI WA SALLAM

Dari Jubair bin Abi Sulaiman bin Jubair bin Muth’im Rohimahullah, dia berkata, “Saya mendengar Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu anhuma berkata:

‘Rosûlullâh Shollallahu ‘Alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan doa-doa ini ketika sore dan ketika pagi:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي ، وَآمِنْ رَوْعَاتِي ، وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ ، وَمِنْ خَلْفِي ، وَعَنْ يَمِينِي ، وَعَنْ شِمَالِي ، وَمِنْ فَوْقِي ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.

Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan dan keselamatan (afiat) di dunia dan di akhirat.

Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan dan keselamatan (afiat) pada agama, dunia, keluarga dan hartaku.

Ya Allâh! Tutupilah auratku (aibku), amankanlah ketakutanku dan jagalah aku dari sisi depanku, belakangku, kananku, kiriku, atasku.

Dan saya berlindung kepadamu dari ditenggelamkan (di bumi) dari arah bawahku.
( Terjemah Hadits RiwayatIbnu Majah no. 3871).

Catatan:

Hadiits ini dinyatakan shohih oleh Syaikh al-Albani dalam Takhrîj al-Kalim ath-Thayyib, no. 27

Terjemah Hadits ke 3.187

Dari Abu Darda' Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فَسَمِعْنَاهُ يَقُولُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثُمَّ قَالَ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ ثَلَاثًا وَبَسَطَ يَدَهُ كَأَنَّهُ يَتَنَاوَلُ شَيْئًا فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ الصَّلَاةِ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ سَمِعْنَاكَ تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ شَيْئًا لَمْ نَسْمَعْكَ تَقُولُهُ قَبْلَ ذَلِكَ وَرَأَيْنَاكَ بَسَطْتَ يَدَكَ قَالَ إِنَّ عَدُوَّ اللَّهِ إِبْلِيسَ جَاءَ بِشِهَابٍ مِنْ نَارٍ لِيَجْعَلَهُ فِي وَجْهِي فَقُلْتُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قُلْتُ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ أَرَدْتُ أَنْ آخُذَهُ وَاللَّهِ لَوْلَا دَعْوَةُ أَخِينَا سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوثَقًا بِهَا يَلْعَبُ بِهِ وِلْدَانُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam berdiri untuk sholat, dan kami mendengar beliau mengucapkan,

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ
A'udzubillahi mingka

'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu',
( Maksudnya dari kejahatan syaitan)

Kemudian beliau juga mengucapkan,

أَلْعَنُكَ بِلَعْنَة اللَّ

Al 'anuka bila'natillah

'Aku melaknatmu dengan laknat Allah',

Beliau mengucapkannya masing-masing tiga kali dengan menengadahkan tangannya seolah-olah beliau meminta sesuatu.

Setelah selesai sholat kami berkata; 'Wahai Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam, kami mendengar engkau dalam sholat mengucapkan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya dari engkau dan kami juga melihatmu menengadahkan tangan? '

Beliau Shollallahu 'Alaihi wasallam menjawab: "Musuh Allah (Iblis ) datang dengan membawa bintang obor dari api untuk diletakkan di wajahku!

Aku mengucapkan:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ
A'udzubillahi mingka 3X

Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu',
( Maksudnya dari kejahatan iblis )

Aku juga mengucapkan;

أَلْعَنُكَ بِلَعْنَة اللَّ

Al 'anuka bila'natillah 3X

'Aku melaknatmu dengan laknat Allah',

Kemudian aku ingin menangkapnya! Demi Allah, andaikan bukan karena do'a saudaraku Sulaiman 'Alahis Salam, maka pasti ia diikat untuk dipermainkan oleh anak-anak Madinah'."
( Terjemah Hadits Riwayat Nasa'i nomor 1200)

Terjemah Hadits ke 3.188

Dari Abu Darda' Rodhiyallahu 'Anhu berkata :

قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْنَاهُ يَقُولُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثُمَّ قَالَ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَة اللَّهِ ثَلَاثًا وَبَسَطَ يَدَهُ كَأَنَّهُ يَتَنَاوَلُ شَيْئًا فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ الصَّلَاةِ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ سَمِعْنَاكَ تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ شَيْئًا لَمْ نَسْمَعْكَ تَقُولُهُ قَبْلَ ذَلِكَ وَرَأَيْنَاكَ بَسَطْتَ يَدَكَ قَالَ إِنَّ عَدُوَّ اللَّهِ إِبْلِيسَ جَاءَ بِشِهَابٍ مِنْ نَارٍ لِيَجْعَلَهُ فِي وَجْهِي فَقُلْتُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قُلْتُ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ التَّامَّةِ فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ أَرَدْتُ أَخْذَهُ وَاللَّهِ لَوْلَا دَعْوَةُ أَخِينَا سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوثَقًا يَلْعَبُ بِهِ وِلْدَانُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ

"Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam berdiri, lalu kami mendengarnya beliau berkata membaca,
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ
A'udzubillahi mingka

'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu',
( Maksudnya dari kejahatan Iblis )

Lalu beliau mengucapkan

أَلْعَنُكَ بِلَعْنَة اللَّ

Al 'anuka bila'natillah

'Aku melaknatmu dengan laknat Allah',

dan beliau membentangkan tangannya seakan sedang menerima sesuatu.

Manakala beliau telah selesai melaksanakan sholat, kami pun bertanya, 'Wahai Rosulullah, kami telah mendengarmu mengucapkan sesuatu di dalam sholat yang sebelumnya kami belum pernah mendengarmu mengucapkannya,

dan kami juga melihatmu membentangkan tanganmu padanya.'

Beliau menjawab, 'Sesungguhnya musuh Allah, iblis datang dengan membawa api untuk diletakkan di wajahku maka aku pun berdoa,
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ

A'udzu billahi minka 3 X

'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu',
sebanyak tiga kali.

Kemudian aku ( maksudnya Rosulullah ) berkata:

أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللَّهِ التَّامَّةِ
Al 'anuka bila'natillahit tammati 3X

Aku melaknatmu dengan laknat Allah'
sebanyak tiga kali,

namun dia tidak juga mundur.

Lalu aku ingin membinasakannya.

Dan demi Allah, kalaulah bukan karena do'a saudara kita, Nabi Sulaiman 'Alahis Salam, niscaya syaitan itu sudah terikat di masjid dan dipermainkan oleh anak-anak penduduk Madinah'."
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim nomor 843)

Terjemah Hadits ke 3.189

Terjemah Hadits berikut ini tentang jin ifrit

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ عِفْرِيتًا مِنَ الجِنِّ تَفَلَّتَ البَارِحَةَ لِيَقْطَعَ عَلَيَّ صَلاَتِي، فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَأَخَذْتُهُ، فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبُطَهُ عَلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي المَسْجِدِ حَتَّى تَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ، فَذَكَرْتُ دَعْوَةَ أَخِي سُلَيْمَانَ رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي فَرَدَدْتُهُ خَاسِئًا

Sesungguhnya jin Ifrit tiba-tiba menggangguku untuk memutus sholatku tadi malam.

Kemudian Allah memberi kemampuan kepadaku untuk mengalahkannya, lalu akupun memegangnya.

Kemudian aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga kalian semua bisa melihatnya.

Namun aku teringat do'a saudaraku Nabi Sulaiman 'alaihis salam:
رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي

Wahai Robbku, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku.

Kemudian akupun melepaskannya sementara dia dalam kondisi terhina.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori 3423).

Terjemah Hadits ke 3.190

Dari Abu Sa'id Al Khudri Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْهَوَامَّ مِنْ الْجِنِّ فَمَنْ رَأَى فِي بَيْتِهِ شَيْئًا فَلْيُحَرِّجْ عَلَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَإِنْ عَادَ فَلْيَقْتُلْهُ فَإِنَّهُ شَيْطَانٌ

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

Sesungguhnya ular hitam itu dari jin, barangsiapa melihatnya dalam rumahnya hendaklah ia memintanya untuk keluar hingga tiga kali, dan jika tetap berada di dalam rumah hendaklah ia membunuhnya, karena itu adalah syaitan.
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud No.4574)