Cari Blog Ini

Minggu, 22 November 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 756

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 756 ( 3.776 - 3.780)


Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam berdasarkan hadits sebagai berikut !

Terjemah Hadits ke 3.776

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهم عَنْهم قَالَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ) رواه البخاري و مسلم

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya Rodhiyallahum ‘Anhum mengatakan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : “Aku mempunyai beberapa nama :

(1) Aku bernama Muhammad. ( kata Muhammad di dalam bahasa arab dikenal dengan maf’ul, maka bisa diartikan orang yang dipuji.
Orang Yang Terpuji , Orang Yang di Rohmati )

(2) Aku bernama Ahmad. ( kata Ahmad disebut dengan fi’il mudlori’ yang memiliki arti: saya sedang memuji, atau saya akan memuji).

(3) Aku bernama Al-Mahi ( sang penghapus), yang artinya Allah menghapus kekufuran denganku.

(4) Aku bernama Al-Hasyir ( sang pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkahku.

(5) Aku bernama Al ‘Aqib (penutup para Nabi ), yang artinya tidak ada seorang Nabi pun sesudahku, tidak ada kerosulan sesudahku”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Catatan :

Berdasarkan Terjemah Hadits tersebut bahwa Nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam adalah ; 1. Muhammad 2. Ahmad. 3.Al-Mahi 4. Al Hasyir 5. Al 'Aqib
Terjemah Hadits ke 3.777

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال : كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَمِّيْ لَنَا نَفْسَهُ أَسْمَاءً فَقَالَ: أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّي وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ (رواه مسلم وغيره)

Dari Abu Musa al ‘Asy’ariy Rodhiyalllahu 'Anhu berkata : Adalah Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam telah menamakan dirinya kepada kami dengan beberapa nama :

Maka beliau bersabda, “Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqoffiy , al-Hâsyir , Nabiyut taubat dan Nabiyyur Rohmah”
(Terjemah Hadits Muslim )

Catatan:

Berdasarkan Terjemah Hadits tersebut bahwa Nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam adalah : (1).Muhammad, ( 2) Ahmad, (3) al-Muqoffiy , (4) al-Hâsyir , ( 5) Nabiyut taubat dan (6) Nabiyyur Rohmah”

Terjemah Hadits ke 3.778

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: كان رسول صلى الله عليه وسلم يسمي لنا نفسه أسماء فقال: “أنا محمد، وأحمد، والمُقَفِّي، ونبي التوبة، ونبي المرحمة” رواه مسلم،

Dari Abu Musa al-Asy’ari Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata: “Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebutkan kepada kami beberapa namanya.

فقال: “أنا محمد، وأحمد، والمُقَفِّي، ونبي التوبة، ونبي المرحمة”

Beliau bersabda, ‘Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqoffi, Nabiyut-Taubah, dan Nabiyul-Marhamah’.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )

Catatan :
وفي رواية أخرى: “ونبي الملحمة”

(1) Dalam riwayat lain disebutkan ‘Nabiyu al-Malhamah’.

(2) al-Muqoffi artinya mengikuti nabi-nabi sebelumnya

(3) Berdasarkan terjemah hadits tersebut Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah : 1.Muhammad, 2. Ahmad, 3.al-Muqoffi, 4. Nabiyut-Taubah, dan 5.Nabiyul-Marhamah atau ‘Nabiyul-Malhamah

Terjemah Hadits ke 3.779

Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 4.343 berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهم عَنْهم قَالَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ وَقَدْ سَمَّاهُ اللَّهُ رَءُوفًا رَحِيمًا

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya Rodhiyallahum ‘Anhum mengatakan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : “Aku mempunyai beberapa nama :

(1) Aku bernama Muhammad. (2) Aku bernama Ahmad. (3) Aku bernama Al Mahi (penumpas), yang artinya Allah menumpas kekufuran denganku. (4) Aku bernama Al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkahku. (5) Aku bernama Al 'Aqib (penutup), yang artinya tidak ada seorang Nabi pun sesudahku.

Dan sesungguhnya, aku juga oleh Allah diberi nama Ro'uf (penyantun) dan Rohim (penyayang)."
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 4.343)

Catatan :
Berdasarkan terjemah hadits tersebut Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah : 1.Muhammad, 2. Ahmad.3.Al Mahi 4.Al-Hasyir 5. Al 'Aqib 6. Ro'uf 7. Rohim

Terjemah Hadits ke 3.780

Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan riwayat yang lainnya Juga masih menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِيْ سِكَّةٍ مِنْ سِكَكِ الْمَدِيْنَةِ: أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَالْحَاشِرُ وَالْمُقَفِّى وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ. (رواه أحمد وغيره)

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Rodhiyalahu ‘Anhu berkata : “Aku pernah mendengar Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda pada salah satu jalan dari jalan-jalan di Madinah:

Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan al-Hâsyir, dan al-Muqoffiy dan Nabiyyur Rohmah
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan riwayat yang lainnya)

Catatan :

( 1). Sanad hadits ini hasan, tetapi memiliki penguat ( memiliki syahidnya) dari hadits-hadits yang lain sehingga menjadi hadits shohih lighoirihi.

(2) Hadits ini dinamakan hadits shohih lighoirihi karena keshohihannya tidak datang dari sanad pertama itu sendiri, namun keshohihannya itu datang dari bergabungnya riwayat lain baginya

(3) Berdasarkan Terjemah Hadits tersebut bahwa Nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wsallam adalah :
(1).Muhammad, (2) Ahmad, (3) al-Hâsyir, (4) al-Muqoffiy dan (5) Nabiyyur Rohmah

Jumat, 13 November 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 755

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 755 ( 3.771 - 3.775)


Terjemah Hadits ke 3.771

Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 6.304 berikut ini menjelaskan bahwa yang mengaku bernasab kepada bukan ayahnya maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA

عَنْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Dari Abdullah bin 'Amru berkata; Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallamm bersabda :

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

"Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain ( maksudnya bernasab dari orang lain, pent) yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga.

Padahal BAU SURGA telah dapat tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan."

Beliau bersabda; "barangsiapa berdusta mengatas namakan diriku (maksudnya mengatakan hadits dari Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam), hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 6.304)

Catatan :

( 1 ) Pada Terjemah Hadits Ibnu Majah Nomor 2.601
BAU SURGA dapat dicium sepanjang jarak perjalanan lima ratus tahun ( 500 tahun ).”

( 2 ) Pada Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 6.304 ini
BAU SURGA telah dapat tercium pada jarak tujuh puluh tahun ( 70 tahun ), atau tujuh puluh tahun perjalanan."

Terjemah Hadits ke 3.772

Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah Nomor 2.600 berikut ini menjelaskan bahwa yang mengaku bernasab kepada bukan ayahnya maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA

عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ رَحِمَهُ اللهُ قَالَ سَمِعْتُ سَعْدًا وَأَبَا بَكْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم وَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا يَقُولُ سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَوَعَى قَلْبِي مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

Dari Abu Utsman An Nahdi Rohimahullah berkata; Aku mendengar Sa'd dan Abu Bakrah Rodhiyallahu 'Anhum, masing-masing dari keduanya berkata,

"Kedua telingaku mendengar dan hatiku memperhatikan Nabi Muhammad Sholllallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

"Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki bernasab kepada selain ayahnya, padahal ia tahu bahwa orang tersebut memang bukan ayahnya, maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah Nomor 2.600 )

Terjemah Hadits ke 3.773

Terjemah Hadits shohih Mutttafaqun 'Alaih berikut ini menjelaskan haram masuk surga bagi orang yang bernasab kepada selain Ayah kandungnya.

عَنْ سَعْدِ بن أبي وقَّاصٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ : مَن ادَّعَى إلى غَيْرِ أبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أنَّهُ غَيْرُ أبِيهِ فَالجَنَّةُ عَلَيهِ حَرامٌ . - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Sa'ad Ibn Abu Waqqosh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

مَن ادَّعَى إلى غَيْرِ أبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أنَّهُ غَيْرُ أبِيهِ فَالجَنَّةُ عَلَيهِ حَرامٌ

Barangsiapa yang bernasab kepada selain ayahnya, padahal dia tahu bahwa yang diakunya bukan ayahnya, maka dia haram masuk surga.
( Terjemah Hadits Bukhori Muslim = Muttafaq 'alaih)

Terjemah Hadits ke 3.774

Terjemah Hadits Dari Abu Dzarr Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan tentang seseorang yang yang mengaku bernasab kepada seseorang yang selain ayahnya .

عَنْ أبي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أنَّهُ سَمِعَ رسولَ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَقُولُ : لَيْسَ منْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْر أبيهِ وَهُوًَ يَعْلَمُهُ إلاَّ كَفَرَ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Dzarr Rodhiyallahu 'Anhu berkata : bahwa ia mendengar Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَيْسَ منْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْر أبيهِ وَهُوًَ يَعْلَمُهُ إلاَّ كَفَرَ

Tiada seorang pun yang mengaku bernasab kepada seseorang yang selain ayahnya, sedangkan ia mengetahui hal itu, melainkan kafirlah.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori Muslim = Muttafaqun 'Alaih )

Terjemah Hadits ke 3.775

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan dilarang membenci ayah kandungnya sendiri sehingga sehingga mengaku orang lain sebagai ayah kandungnya.

وعن أبي هُريْرَة رضي اللَّه عنْهُ قَالَ : عَن النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : « لا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أبيهِ فَهُوَ كُفْرٌ » متفقٌ عليه

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata :dari Nabi Sholallahu 'Alaihi Wasalam, bersabda:

“Janganlah engkau semua membenci kepada ayahmu sendiri -sehingga mengaku orang lain sebagai ayah kandungnya.
-,
Karena barangsiapa yang membenci ayahnya sendiri,( kemudian mengaku orang lain sebagai ayah kandungnya,pent.) maka perbuatan itu menyebabkan kekafiran,”

Yakni dapat kafir kalau meyakinkan bahwa perbuatannya itu halal menurut agama atau dapat diartikan kafir yakni menutupi hak ayah kandungnya atas dirinya sendiri.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori Muslim = Muttafaq ‘alaih)

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 754

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 754 ( 3.766 - 3.770)



Terjemah Hadits ke 3.766

Terjemah Hadits Dari Sa’ad bin Abu Waqqosh Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan bahwa yang mengaku bukan Nasabnya

عَنْ سَعْدِ بن أبي وقَّاصٍ رضي اللَّه عَنْهُ قالَ : أنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ : مَن ادَّعَى إلى غَيْرِ أبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أنَّهُ غَيْرُ أبِيهِ فَالجَنَّةُ عَلَيهِ حَرامٌ » . متفقٌ عليهِ

Dari Sa’ad bin Abu Waqqosh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasalam bersabda:

“Barangsiapa yang mengaku -sebagai nasab atau keturunan- kepada orang yang bukan ayahnya, sedang ia mengetahui bahwa orang itu memang bukan ayahnya, maka syurga adalah haram atasnya.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori Muslim =Muttafaq ‘alaih)

Terjemah Hadits ke 3.767

Terjemah Hadits Dari ‘Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan orang yang mengaku bernasab kepada selain ayahnya

عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ أَوِ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيْهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لاَ يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً - رواه مسلم -

Dari ‘Ali bin Abi Tholib Rodhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa salam bersabda:

مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ أَوِ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيْهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لاَ يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً - رواه مسلم -

Barangsiapa yang bernasab kepada selain ayahnya atau bersandar ke yang bukan walinya, maka laknat Allah, juga para Malaikat dan semua manusia menimpa mereka, dan pada hari Kiamat, Allah TIDAK akan menerima dari mereka, baik yang fardhu ( baik yang wajib ) maupun yang sunnah.”
( Terjemah Riwayat Muslim, Tirmidzi , dan Ahmad )

Terjemah Hadits ke 3.768

Terjemah Hadits Dari Abu Dzar Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan orang yang mengaku bernasab kepada selain ayahnya

عن أبي ذر رضي الله عنه قَالَ : أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ليس من رجل ادعى لغير أبيه وهو يعلمه إلا كفر - رواه البخاري -

Dari Abu Dzar Rodhiyallahu 'Anhu berkata ia mendengar Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

ليس من رجل ادعى لغير أبيه وهو يعلمه إلا كفر - رواه البخاري -

‘Tiada seorangpun yang BERNASAB diri kepada orang selain bapaknya dengan sengaja melainkan ia telah kufur,’”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )

Catatan :

BERNASAB diri kepada orang selain bapaknya dengan SENGAJA

Terjemah Hadits ke 3.769

Terjemah Hadits Dari Abu Dzar Rodhiyallahu 'Anhu Riwayat Abu Dawud berikut ini menjelaskan orang yang mengaku bernasab kepada selain ayahnya dilaknat oleh Allah Ta'ala

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ الْمُتَتَابِعَةُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Dari Abu Dzar Rodhiyallahu 'Anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ الْمُتَتَابِعَةُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa menyandarkan dirinya kepada selain bapaknya, atau kepada orang lain selain yang komitmen ( maksudnya kepada orang yang selain ayahnya, pent) , maka ia akan mendapatkan laknat Allah yang berturut-turut hingga datang hari kiamat.”
( Terjemah Hadits Riwayat Abu Dawud )

Terjemah Hadits ke 3.770

Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah Nomor 2.601 berikut ini menjelaskan bahwa yang mengaku bernasab kepada bukan ayahnya maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ

Dari Abdullah bin Amru Rodhiyallahu 'Anhu berkata; Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ

“Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki nasab kepada selain ayahnya, maka SURGA MENJADI HARAM baginya,

Padahal BAU SURGA dapat dicium sepanjang jarak perjalanan lima ratus tahun.”
( Terjemah Hadits Ibnu Majah Nomor 2.601 )

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 753

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 753 ( 3.761 - 3.765)


Terjemah Hadits ke 3.761

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan perbedaan mencari keridhoan Allah dan mencari keridhoan manusia atau mencari keridhoaan makhluk-Nya Allah

عن عائشة رضي الله عنها قال: ; أن رسول الله-صلى الله عليه وسلم قال: ” مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ ، بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ ، سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ “.

Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

Barangsiapa mencari keridhoan dari Allah saja meskipun manusia benci kepadanya, niscaya Allah akan ridho kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia ridho kepadanya pula.

Dan barangsiapa mencari keridhoan dari manusia dengan membuat Allah murka kepadanya, niscaya Allah akan murka kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya pula.”
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Hibban)

Allah Ta'ala berjanji kepada orang mukmin akan memberi kemenangan dan Surga jika hanya mencari keridhoaan Allah saja.

Perhatikanlahh terjemah Al Qur'an Ayat 72 Surat Taubah berikut ini !

وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ( ٧٢ )

Wa'adallohul-mu`minīna wal-mu`mināti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru kholidīna fīhā wa masākina ṭoyyibatan fī jannāti 'adn, wa riḍwānum minallohi akbar, dżālika huwal-fauzul-'a-dẓīm

( Ayat 72 Surat Taubah) . Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, SURGA yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga 'Adn]. Dan keridhoan Allah lebih besar (dari semua itu). Itulah KEMENANGAN yang agung
( Terjemah Al Qur'an Ayat 72 Surat Taubah )

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 6 Surat Al Jin berikut ini !! menjelaskan TIDAK BOLEH seorang Muslim MEMINTA BANTUAN JIN untuk tujuan apapun. Karena mereka tidak memberi bantuan kecuali manusia menaati para jin dalam berbuat MAKSIAT KEPADA ALLAH dan berbuat KESYIRIKAN dan KEKUFURAN.

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (٦)

( Ayat 6 Surat Al Jin). Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang MEMINTA perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan ( bertambah sesat )
(Terjemah Al Qur'an Ayat 6 Surat Al Jin)
Terjemah Hadits ke 3.762

Terjemah Hadits Qudsi Dari Abu Sa'id Al Khudri Rodhiyallahu ‘Anhu berikut ini menjelaskan KERIDHOAAN ALLAH kepada SURGA

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ‏.‏ فَيَقُولُونَ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ‏.‏ فَيَقُولُ هَلْ رَضِيتُمْ فَيَقُولُونَ وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى يَا رَبِّ وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ‏.‏ فَيَقُولُ أَلاَ أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ‏.‏ فَيَقُولُونَ يَا رَبِّ وَأَىُّ شَىْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا ‏"

Dari Abu Sa'id Al Khudri Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata : "Rosulullah Sholallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya Allah berfirman kepada penghuni sorga : "Wahai penghuni sorga".

Mereka menjawab ( Mereka berkata) : “Kami memenuhi panggilanMu, kami menta’atiMu Wahai Robb kami”

Allah berfirman : "Apakah kalian ridho ?"

Maka mereka berkata, “Mengpa kami tidak ridho , sedangkan Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun dari ciptaanMu ( Makhluk-Mu)”

Allah berfirman :" “Maukah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?”

Mereka berkata ( bertanya ):, “Apakah yang lebih baik dari ini?

Allah berfirman : “Aku telah menurunkan kepada kalian keridhoanKu, maka Aku tidak akan marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya”
( Terjemah Hadits Qudsi Riwayat Bukhori dan Muslim).
Orang yang mencari keridhoan Allah tidak sama dengan orang yang mencari keridhoan Makhluk-Nya

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ayat 162 Surat Ali Imron berikut ini !

أَفَمَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَ اللَّهِ كَمَنْ بَاءَ بِسَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٦٢)

( Ayat 162 Surat Ali Imron). Maka apakah orang yang mengikuti keridhoan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya di neraka Jahannam? Itulah seburuk-buruk tempat kembali.(Terjemah Al Qur'an Ayat 162 Surat Ali Imron)

Terjemah Hadits ke 3.763

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan mencari RIDHO ALLAH dan mencari RIDHO MANUSIA ( mencari RIDHO MAKLUK )

عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضى الله عنها أَنِ اكْتُبِى إِلَىَّ كِتَابًا تُوصِينِى فِيهِ وَلاَ تُكْثِرِى عَلَىَّ. فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ »

Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- Rodhiyallahu ‘Anha, ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untukku dan jangan engkau perbanyak.” ‘

Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencari RIDHO ALLAH saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia.

Barangsiapa yang mencari ridho manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.”
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Hibban )

Catatan :
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hadits shohih.

Terjemah Hadits ke 3.764

عَنْ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِرضى الله عنه قَالَ: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا (رواه مسلم)

Dari Abbas bin Abdul Muththalib Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa dia mendengar Rosulullah Shollallahu "Alaihi Wasallam bersabda:

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا

"Akan merasakan manisnya iman; orang yang RIDHO Allah sebagai RObbnya, Islam sebagai agamanya, dan Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wasallam sebagai Rosul utusan-Nya.'
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 49 )

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ujung Ayat 7 Surat Al Hujurot juz ke 26 Surah ke-49

وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (٧)

wa lakinnalloha ḥabbaba ilaikumul-īmana wa zayyanahụ fī qulụbikum wa karroha ilaikumul-kufro wal-fusụqo wal-'iṣyān, ulā`ika humur-rosyidụn

Tetapi Allah menjadikan kamu sekalian cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan perbuatan maksiat. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus
(Terjemah Al Qur'an Ujung Ayat 7 Surat Al Hujurot)

Terjemah Hadits ke 3.765

Terjemah Hadits Riwayat Bukhori , Muslim , Tirmidzi ,Nasa'i dan Ibnu Majah berikut ini menjelaskan Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ; ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Dari Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu :

(1) Barangsiapa yang Allâh dan Rosûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya,

(2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh.

(3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori , Muslim , Tirmidzi ,Nasa'i dan Ibnu Majah )

CUKUPLAH ALLAH TA'ALA SEBAGAI PELINDUNG DAN PENOLONG KARENA ALLAH TA'ALA SEBAIK-BAIK PELINDUNG DAN SEBAIK-BAIK PENOLONG

Perhatikanlah Terjemah Al Qur'an Ujung Ayat 173 Surat Ali Imron dan Ujung ayat 40 Surat Al Anfal berikut ini !

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (١٧٣)

Hasbunallohu wa ni'mal-wakīl

نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ ( ٤٠ )

ni'mal-maulā wa ni'man-naṣīr

( Ujung ayat 173 Surat Ali Imron ) "Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung"
( Ujung ayat 40 Surat Al Anfal) Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 752

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 752 ( 3.756 - 3.760)


Terjemah Hadits ke 3.756

Terjemah Hadits Dari ‘Imron bin Hushain Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan tentang SUJUD SAHWI yang dilakukan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam.

عن عِمَرانُ بْنُ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى الْعَصْرَ فَسَلَّمَ فِى ثَلاَثِ رَكَعَاتٍ ثُمَّ دَخَلَ مَنْزِلَهُ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ الْخِرْبَاقُ وَكَانَ فِى يَدَيْهِ طُولٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَذَكَرَ لَهُ صَنِيعَهُ. وَخَرَجَ غَضْبَانَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى النَّاسِ فَقَالَ « أَصَدَقَ هَذَا ». قَالُوا نَعَمْ. فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.

Dari ‘Imron bin Hushain Rodhiyallahu 'Anhu beliau berkata : bahwa
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam pernah sholat ‘Ashar lalu beliau salam pada roka’at ketiga.

Setelah itu beliau memasuki rumahnya. Lalu seorang laki-laki yang bernama al-Khirbaq (yang tangannya panjang) menghadap Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah!” Lalu ia menyebutkan sesuatu yang dikerjakan oleh beliau tadi.”

“Akhirnya, beliau keluar dalam keadaan marah sambil menyeret rida’nya (pakaian bagian atas) hingga berhenti pada orang-orang seraya bertanya, “Apakah benar yang dikatakan orang ini?“

Mereka menjawab, “Ya benar”. Kemudian beliau pun sholat satu rokaat (menambah roka’at yang kurang tadi pent.).

Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.”
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )

Terjemah Hadits ke 3.757

Terjemah Hadits Dari Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan SUJUD SAHWI yang dilakukan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam .

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ إِبْرَاهِيمُ: لاَ أَدْرِي زَادَ أَوْ نَقَصَ - فَلَمَّا سَلَّمَ قِيلَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَحَدَثَ فِي الصَّلاَةِ شَيْءٌ؟ قَالَ: «وَمَا ذَاكَ»، قَالُوا: صَلَّيْتَ كَذَا وَكَذَا، فَثَنَى رِجْلَيْهِ، وَاسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ، وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ، فَلَمَّا أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ، قَالَ: «إِنَّهُ لَوْ حَدَثَ فِي الصَّلاَةِ شَيْءٌ لَنَبَّأْتُكُمْ بِهِ، وَلَكِنْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ، أَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ، فَإِذَا نَسِيتُ فَذَكِّرُونِي، وَإِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَتِهِ، فَلْيَتَحَرَّ الصَّوَابَ فَلْيُتِمَّ عَلَيْهِ، ثُمَّ لِيُسَلِّمْ، ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ» [صحيح البخاري]

Dari Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu 'Anhu berkata:
Apakah beliau kelebihan rokaat atau kurang-. Setelah salam, beliau pun ditanya: "Wahai Rosulullah, telah terjadi sesuatu dalam Sholat?!

Beliau bertanya: "Apakah itu?"

Maka mereka menjawab, "Anda sholat begini dan begini."

Beliau kemudian duduk pada kedua kakinya menghadap kiblat, kemudian beliau sujud dua kali, kemudian salam.

Ketika menghadap ke arah kami, beliau bersabda: "Seungguhnya bila ada sesuatu yang baru dari sholat pasti aku beritahukan kepada kalian.

Akan tetapi aku ini hanyalah manusia seperti kalian yang bisa lupa sebagaimana kalian juga bisa lupa, maka jika aku terlupa ingatkanlah.

Dan jika seseorang dari kalian ragu dalam sholatnya maka dia harus meyakini mana yang benar, kemudian hendaklah ia sempurnakan, lalu salam kemudian sujud dua kali."
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Bukhori)

Terjemah Hadits ke 3.758

Terjemah Hadits Dari Abdullah bin Buhainah Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan tentang SUJUD SAHWI yang dilakukan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasalam.

عَنْ عَبْدِ الله بْن بُحَيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وكانَ مِنْ أصْحَاب النبي صلى الله عليه وسلم قَالَ : أن النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى بِهمُ الظهْرَ، فَقَامَ فِي الركعَتَينِ الأوليين ولم يَجْلس فَقَامَ الناسُ مَعَهُ، حتى إِذَا قضَى الصَّلاةَ وانتظَرَ الناسُ تَسْلِيمَهُ كَبَّر وهُوَ جَالِسٌ، فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ قَبْل أنْ يُسَلِّم ثمَّ سَلَّم.

Dari Abdullah bin Buhainah Rodhiyallahu 'Anhu ia termasuk salah seorang shahabat Nabi Shollallaahu ‘Alaihi Wa sallam berkata :

Bahwa Nabi Shollallaahu ‘Alaihi Wa sallam pernah sholat Dhuhur bersama mereka.

Lalu beliau berdiri dalam dua roka’at pertama dan tidak duduk (maksudnya tidak tasyahud pent).

Orang-orang pun berdiri bersama beliau, hingga sholat telah usai dan orang-orang menunggu salam beliau, maka beliau takbir dalam keadaan duduk, lalu sujud dua kali sebelum salam, kemudian beliau salam”.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Terjemah Hadits ke 3.759

Terjemah Hadit Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan tentang SUJUD SAHWI yang dilakukan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasalam.

عن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِحْدَى صَلاَتَيِ العَشِيِّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ، فَقَامَ إِلَى خَشَبَةٍ مَعْرُوضَةٍ فِي المَسْجِدِ، فَاتَّكَأَ عَلَيْهَا كَأَنَّهُ غَضْبَانُ، وَوَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى اليُسْرَى، وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ، وَوَضَعَ خَدَّهُ الأَيْمَنَ عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ اليُسْرَى، وَخَرَجَتِ السَّرَعَانُ مِنْ أَبْوَابِ المَسْجِدِ، فَقَالُوا: قَصُرَتِ الصَّلاَةُ؟ وَفِي القَوْمِ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، فَهَابَا أَنْ يُكَلِّمَاهُ، وَفِي القَوْمِ رَجُلٌ فِي يَدَيْهِ طُولٌ، يُقَالُ لَهُ: ذُو اليَدَيْنِ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَنَسِيتَ أَمْ قَصُرَتِ الصَّلاَةُ؟ قَالَ: «لَمْ أَنْسَ وَلَمْ تُقْصَرْ» فَقَالَ: «أَكَمَا يَقُولُ ذُو اليَدَيْنِ» فَقَالُوا: نَعَمْ، فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى مَا تَرَكَ، ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ، ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ، ثُمَّ سَلَّمَ

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata :
Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam sholat mengimami kami pada salah satu sholat disiang hari dua raka’at, kemudian Beliau salam.

Lalu bangkit berjalan ke arah kayu yang ada di Masjid, lalu bersandar padanya seakan-akan Beliau sedang marah. Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dan menjalin antara jari jemarinya dan meletakkannya punggung telapak tangan kirinya di pipi kanan Beliau.

Orang-orang yang pertama bersegera keluar dari pintu masjid seraya berkata: Apakah sholat diqoshor?

Diantara orang-orang tersebut ada Abu Bakar dan Umar lalu keduanya segan untuk berbicara kepada Beliau.

Juga ada diantara mereka seorang yang ada kedua tangannya panjang dipanggil dengan Dzulyadain, berkata: Wahai Rasûlullâh! Apakah engkau lupa atau sholat diqoshor?

Beliau Shollallahu ‘Alaihi wa sallam menjawab: Aku tidak lupa dan tidak juga mengqoshor.

Lalu Beliaupun bertanya: Apakah benar yang disampaikan Dzulyadain?

Maka mereka menjawab: Iya.

Beliaupun akhirnya maju dan mengerjakan sholat yang ditinggalkan, kemudian salam kemudian bertakbir dan sujud seperti sujudnya atau lebih panjang kemudian mengangkat kepalanya dan bertabir,

kemudian bertakbir dan sujud seperti sujudnya atau lebih panjang, kemudian mengangkat kepalanya dan bertakbir kemudian salam.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Terjemah Hadits ke 3.760

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan ORANG YANG MENCARI KE RI DHOAAN ALLAH TA'ALA

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : أن رسول الله-صلى الله عليه وسلم قال: ” مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ ، بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ ، سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ “.

Dari 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha berkata : bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

“Barangsiapa mencari keridhoan dari Allah saja meskipun manusia benci kepadanya, niscaya Allah akan ridho kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia ridho kepadanya pula.

Dan barangsiapa mencari keridhoan dari manusia dengan membuat Allah murka kepadanya, niscaya Allah akan murka kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya pula.”
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Hibban di dalam Kitab Shohihnya nomor276 ),

Catatan :
Syuaib Al-Arnauth berkata: “ Hadits ini Sanadnya Hasan”.