Cari Blog Ini

Kamis, 03 Desember 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 758

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 758 ( 3.786 - 3.790)

Terjemah Hadits ke 3.786 Terjemah Hadits Dari Urwah Al Bariqi Rodhiyallahu 'Anhu ini menjelaskan bahwa Kunyah, jejuluk 'Aisyah Rodhiyallau 'Anha adalah UMMU ABDILLAH عَنْ عُرْوَةَ الْبَارِقِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لِلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم-: يَا رَسُوْلَ اللهِ كُلُّ نِسَائِكَ لَهَا كُنْيَةٌ غَيْرِيْ, فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ: إِكْتَنِيْ أَنْتِ أُمَّ عَبْدِ اللهِ, فَكَانَ يُقَالُ لَهَا أُمُّ عَبْدِ اللهِ حَتَّى مَاتَتْ وَلَمْ تَلِدْ قُطُّ Dari Urwah Al Bariqi Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa ’Aisyah Rodhiyallahu ‘Anha pernah berkata kepada Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam: “Wahai Rosululloh seluruh istrimu mempunyai kunyah selain diriku. ”Maka Rosululloh bersabda, “Berkunyahlah dengan Ummu Abdillah.” Setelah itu ’Aisyah selalu dipanggil dengan Ummu Abdillah hingga meninggal dunia, padahal dia tidak melahirkan seorang anak pun.” ( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud ) Catatan : Urwah Al-Bariqi adalah seorang sahabat Rosulullah Shollalllahu 'Alahi Wasallam yang memiliki nama lengkap Urwah bin Abi Ja’di Al Bariqi Terjemah Hadits ke 3.787 Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Hibban Dari 'Aisyah Rodhiyalllahu 'Anha menjelaskan tentang MENTAHNIK BAYI عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : لَمَّا وُلِدَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ أَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَفَلَ فِي فِيهِ، فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ دَخَلَ جَوْفَهُ، وَقَالَ: «هُوَ عَبْدُ اللَّهِ، وَأَنْتِ أُمُّ عَبْدِ اللَّهِ، فَمَا زِلْتُ أُكَنَّى بِهَا وَمَا وَلَدْتُ قَطُّ» رواه ابن حبان. Dari 'Aisyah Rodhiyalllahu 'Anha berkata : Ketika Abdullah bin Az-Zubair lahir. Aku menemui Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam dengan menggendongnya, Lalu beliau meludah ke dalam mulutnya Abdullah bin Az-Zubair (mentahnik bayi ) dan itu adalah hal yang pertama kali masuk ke dalam perutnya. Beliau bersabda, “Dia adalah Abdullah, dan engkau adalah Ummu Abdillah (ibunya Abdullah).” Aku pun selalu dipanggil nama kunyah Ummu Abdillah, padahal aku tidak pernah melahirkan sama sekali.” (Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Hibban) Catataan : MENTAHNIK artinya mengunyahkan kurma dan menyuapnya ke mulut bayi yang baru lahir dengan cara mengerakkannya ke kanan dan ke kiri secara lembut. MENTAHNIK BAYI Saat bayi baru lahir, disunnahkan bagi UMAT ISLAM untuk mentahnik bayi. Yaitu mengunyahkan kurma dan kemudian disuapkan ke bayi dengan dilumurkan pada langit-langit mulutnya dengan cara mengerakkannya ke kanan dan ke kiri secara lembut. Mengapa? MenTahnik Bayi ternyata disebut-sebut sebagai imunisasi alami, karena secara medis mentahnik bayi ini diketahui mengandung manfaat dan kesehatan bagi bayi tersebut. Sebagaimana dilansir dari internet.com, mentahnik bayi , selain dianjurkan dalam Syariat Islam, tetapi secara ilmiah juga sudah terbukti manfaatnya. Terjemah Hadits ke 3.788 Terjemah Hadits Riwayat Muslim berikut ini menjelaskan MENTAHNIK BAYI YANG BARU LAHIR dan memberi NAMA عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : وُلِدَ لِى غُلاَمٌ فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ وَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ Dari Abu Musa, Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Ketika Seorang anak laki-laki lahir untukku, dan aku membawa kepada Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam. Kemudian beliau memberi nama padanya dan beliau mentahnik dengan sebutir kurma.” ( Terjemah Hadits Riwayat Muslim ) Terjemah Hadits ke 3.789 Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim berikut ini menjelaskan MENTAHNIK BAYI YANG BARU LAHIR dan memberi NAMA عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : وُلِدَ لِى غُلاَمٌ فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ وَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ Dari Abu Musa, Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Ketika Seorang anak laki-laki lahir untukku, dan aku membawa ke hadapan Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam, Maka beliau memberinya nama IBROHIM dan MENTAHNIKNYA dengan sebuah kurma.” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim) Terjemah Hadits ke 3.790 Terjemah Hadits berikutini menjelaskan bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam MENTAHNIK Abdullah bin Az-Zubair Ketika masih bayi عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهَا حَمَلَتْ بِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ بِمَكَّةَ قَالَتْ : فَخَرَجْتُ وَأَنَا مُتِمٌّ فَأَتَيْتُ الْمَدِينَةَ فَنَزَلْتُ قُبَاءً فَوَلَدْتُ بِقُبَاءٍ ثُمَّ أَتَيْتُ بِهِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعْتُهُ فِي حَجْرِهِ ثُمَّ دَعَا بِتَمْرَةٍ فَمَضَغَهَا ثُمَّ تَفَلَ فِي فِيهِ فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ دَخَلَ جَوْفَهُ رِيقُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ حَنَّكَهُ بِالتَّمْرَةِ ثُمَّ دَعَا لَهُ فَبَرَّكَ عَلَيْهِ Dari Asma binti Abi Bakar Ash-Shiddiq Rodhiyallahu 'Anhuma ketika ia sedang mengandung Abdullah bin Az-Zubair di Makkah, ia berkata : “Aku keluar dalam keadaan hamil menuju kota Madinah. Dalam perjalanan aku singggah di Quba dan di sana aku melahirkan. Kemudian aku mendatangi Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam dan meletakkan anakku di pangkuan beliau. Beliau meminta kurma lalu mengunyahnya dan meludahkannya ke mulut bayi itu, maka yang pertama kali masuk ke kerongkongannya adalah ludah Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam. Setelah itu beliau mentahniknya dengan kurma dan mendo’akan borokah baginya. Lalu Allah memberikan barakah kepadanya bayi tersebut)” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori , Muslim , Ahmad dann Tirmidzi) Catatan : ( 1 ) KURMA ADALAH MAKANAN PERTAMA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENTAHNIK BAYI ( 2 ).Barokah bayi Abdullah bin Az-Zubair sRodhiyallahu 'Anhu etelah Dewasa dapat menaklukkan Pasukan BARBAR di Afrika. ( 3 ) .Apabila Abdullah bin Zubair Rodhiyallahu 'Anhu sedang sujud, banyak burung-burung kecil bertengger di punggungnya.

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 757

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 757 ( 3.781 - 3.785)


Nama-nama Rosululllah Shollallallahu 'Alaihi Wasalllam berdasarkan As Sunnah sebagai berikut !

Terjemah Hadits ke 3.781

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan bahwa nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah AL MUTAWAKKIL

عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ رَحِمَهُ اللهُ قَالَ لَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قُلْتُ أَخْبِرْنِي عَنْ صِفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ قَالَ أَجَلْ وَاللَّهِ إِنَّهُ لَمَوْصُوفٌ فِي التَّوْرَاةِ بِبَعْضِ صِفَتِهِ فِي الْقُرْآنِ يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُكَ المتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا سَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ بِأَنْ يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Dari Atho` bin Yasar Rohimahullah , dia berkata : Aku menjumpai Abdullah bin Amr bin ‘Ash Rodhiyallahu 'Anhuma, lalu aku mengatakan,”Beritahukan kepadaku tentang sifat Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam yang ada di dalam Kitab Taurat!’

Dia menimpali, “Ya. Demi Allah, sesungguhnya beliau itu diterangkan sifatnya dalam Kitab Taurat dengan sebagian sifat yang ada di dalam Alquran, (yaitu),

’Hai Nabi, sesungguhnya Aku mengutusmu untuk menjadi saksi dan pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan serta penjaga bagi orang-orang Arab.

Kamu adalah hamba dan Rosul-Ku. Namamu AL MUTAWAKKIL bukan keras dan bukan kasar,’ dan Allah ‘Azza wa Jalla tidak mencabut nyawanya sampai dia berhasil meluruskan millah (melurus agama) yang bengkok dengan mengatakan La ilaha illallah”.
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori)

Terjemah Hadits Ke 3.782

Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim nomor 3.974 berikut ini menjelaskan bahwa Nama Kunyah (Nama JEJULUK ) Rosulullullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah ABUL QOSIM atau ABAL QOSIM

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : نَادَى رَجُلٌ رَجُلًا بِالْبَقِيعِ يَا أَبَا الْقَاسِمِ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَمْ أَعْنِكَ إِنَّمَا دَعَوْتُ فُلَانًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكَنَّوْا بِكُنْيَتِي

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata : ""Ada seseorang yang memanggil-manggil nama orang di Baqi', katanya; 'Ya Abal Qosim!

Lalu Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam menoleh kepadanya.
Orang itu berkata : 'Ya Rosulullah! Bukan Anda yang ku maksud. Sesungguhnya aku memanggil si Fulan.'

Maka Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 'Silakan kalian memberi nama dengan namaku, tetapi jangan kalian memberi nama ( jangan kalian memberi gelar) dengan gelaranku! (Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim hadis nomor 3.974)

Terjemah Hadits ke 3.783

Terjemah Hadits Hadits Riwayat Bukhori berikut ini menjelaskan bahwa Nama Kunyah (Nama JEJULUK ) Rosulullullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah ABUL QOSIM atau ABAL QOSIM

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ ص فِى السُّوْقِ فَقَالَ رَجُلٌ: يَا اَبَا اْلقَاسِمِ، فَالْتَفَتَ النَّبِيُّ ص فَقَالَ: سَمُّوْا بِاسْمِى وَ لاَ تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِى. البخارى

Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu 'Anhu berkata : " Dahulu ketika Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam di pasar ada seorang laki-laki memanggil, "Wahai Abul Qosim"

Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam menoleh lalu beliau bersabda,:"Berilah nama dengan namaku dan janganlah memakai nama kunyah ku"
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori )
Terjemah Hadits ke 3.784

Terjemah Hadits Shohih Riwayat Bukhari nomor 107 dari Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan bahwa Rosululllah Shollallallahu 'Alaihi Wasallam melarang menggunakan nama kunyah_Nya ( melarang menggunakan nama Jejuluk-Nya )

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Dari Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

"Berikanlah nama dengan namaku dan jangan dengan nama julukanku ( dan jangan dengan nama Jejulukku )

Karena barangsiapa melihatku dalam mimpinya sungguh dia benar-benar telah melihatku, karena syatan tidak sanggup menyerupai bentukku.

Dan barangsiapa berdusta terhadapku, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya dalam Neraka."
( Terjemah Hadits Shohih Bukhori nomor 107 )

Terjemah Hadits ke 3.785

Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim nomor 3.976 Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini , menjelaskan bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alahi Wasallam memperkenankan memberi nama MUHAMMAD dan melarang memberi nama kunyahnya ( melarang memberi nama jejuluknya yaitu Qosim

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : وُلِدَ لِرَجُلٍ مِنَّا غُلَامٌ فَسَمَّاهُ مُحَمَّدًا فَقَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا نَدَعُكَ تُسَمِّي بِاسْمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقَ بِابْنِهِ حَامِلَهُ عَلَى ظَهْرِهِ فَأَتَى بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وُلِدَ لِي غُلَامٌ فَسَمَّيْتُهُ مُحَمَّدًا فَقَالَ لِي قَوْمِي لَا نَدَعُكَ تُسَمِّي بِاسْمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي فَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ

Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallahu 'Anhu berkata : Seseorang di antara kami melahirkan anak laki-laki, lalu diberi nama 'Muhammad'."

Maka famili orang itu berkata; 'Kami tidak membolehkan Anda menamai anakmu dengan nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wasallam.'

Maka dia menemui Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam sambil menggendong anaknya seraya berkata: 'Ya Rosulullah! Anakku lahir seorang laki-laki, lalu kuberi nama 'Muhammad'.

Familiku mengatakan tidak boleh memberi nama dengan nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam. Bagaimana itu? '

Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 'Namailah dengan namaku, tetapi jangan memberi nama ( jangan menggelari) dengan gelarku.

Aku bergelar 'Qosim' (yang membagi). Karena aku membagi-bagikan Rohmat Allah di antara kamu sekalian.'
( Terjemah Hadits Shohih Riwayat Muslim nomor 3.976 )

Minggu, 22 November 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 756

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 756 ( 3.776 - 3.780)


Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam berdasarkan hadits sebagai berikut !

Terjemah Hadits ke 3.776

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهم عَنْهم قَالَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ) رواه البخاري و مسلم

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya Rodhiyallahum ‘Anhum mengatakan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : “Aku mempunyai beberapa nama :

(1) Aku bernama Muhammad. ( kata Muhammad di dalam bahasa arab dikenal dengan maf’ul, maka bisa diartikan orang yang dipuji.
Orang Yang Terpuji , Orang Yang di Rohmati )

(2) Aku bernama Ahmad. ( kata Ahmad disebut dengan fi’il mudlori’ yang memiliki arti: saya sedang memuji, atau saya akan memuji).

(3) Aku bernama Al-Mahi ( sang penghapus), yang artinya Allah menghapus kekufuran denganku.

(4) Aku bernama Al-Hasyir ( sang pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkahku.

(5) Aku bernama Al ‘Aqib (penutup para Nabi ), yang artinya tidak ada seorang Nabi pun sesudahku, tidak ada kerosulan sesudahku”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim )

Catatan :

Berdasarkan Terjemah Hadits tersebut bahwa Nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam adalah ; 1. Muhammad 2. Ahmad. 3.Al-Mahi 4. Al Hasyir 5. Al 'Aqib
Terjemah Hadits ke 3.777

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال : كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَمِّيْ لَنَا نَفْسَهُ أَسْمَاءً فَقَالَ: أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّي وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ (رواه مسلم وغيره)

Dari Abu Musa al ‘Asy’ariy Rodhiyalllahu 'Anhu berkata : Adalah Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam telah menamakan dirinya kepada kami dengan beberapa nama :

Maka beliau bersabda, “Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqoffiy , al-Hâsyir , Nabiyut taubat dan Nabiyyur Rohmah”
(Terjemah Hadits Muslim )

Catatan:

Berdasarkan Terjemah Hadits tersebut bahwa Nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam adalah : (1).Muhammad, ( 2) Ahmad, (3) al-Muqoffiy , (4) al-Hâsyir , ( 5) Nabiyut taubat dan (6) Nabiyyur Rohmah”

Terjemah Hadits ke 3.778

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: كان رسول صلى الله عليه وسلم يسمي لنا نفسه أسماء فقال: “أنا محمد، وأحمد، والمُقَفِّي، ونبي التوبة، ونبي المرحمة” رواه مسلم،

Dari Abu Musa al-Asy’ari Rodhiyallahu 'Anhu, ia berkata: “Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebutkan kepada kami beberapa namanya.

فقال: “أنا محمد، وأحمد، والمُقَفِّي، ونبي التوبة، ونبي المرحمة”

Beliau bersabda, ‘Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqoffi, Nabiyut-Taubah, dan Nabiyul-Marhamah’.
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim )

Catatan :
وفي رواية أخرى: “ونبي الملحمة”

(1) Dalam riwayat lain disebutkan ‘Nabiyu al-Malhamah’.

(2) al-Muqoffi artinya mengikuti nabi-nabi sebelumnya

(3) Berdasarkan terjemah hadits tersebut Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah : 1.Muhammad, 2. Ahmad, 3.al-Muqoffi, 4. Nabiyut-Taubah, dan 5.Nabiyul-Marhamah atau ‘Nabiyul-Malhamah

Terjemah Hadits ke 3.779

Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 4.343 berikut ini menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهم عَنْهم قَالَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ وَقَدْ سَمَّاهُ اللَّهُ رَءُوفًا رَحِيمًا

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya Rodhiyallahum ‘Anhum mengatakan bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : “Aku mempunyai beberapa nama :

(1) Aku bernama Muhammad. (2) Aku bernama Ahmad. (3) Aku bernama Al Mahi (penumpas), yang artinya Allah menumpas kekufuran denganku. (4) Aku bernama Al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkahku. (5) Aku bernama Al 'Aqib (penutup), yang artinya tidak ada seorang Nabi pun sesudahku.

Dan sesungguhnya, aku juga oleh Allah diberi nama Ro'uf (penyantun) dan Rohim (penyayang)."
( Terjemah Hadits Riwayat Muslim Nomor 4.343)

Catatan :
Berdasarkan terjemah hadits tersebut Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam adalah : 1.Muhammad, 2. Ahmad.3.Al Mahi 4.Al-Hasyir 5. Al 'Aqib 6. Ro'uf 7. Rohim

Terjemah Hadits ke 3.780

Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan riwayat yang lainnya Juga masih menjelaskan Nama-nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِيْ سِكَّةٍ مِنْ سِكَكِ الْمَدِيْنَةِ: أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَالْحَاشِرُ وَالْمُقَفِّى وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ. (رواه أحمد وغيره)

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Rodhiyalahu ‘Anhu berkata : “Aku pernah mendengar Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda pada salah satu jalan dari jalan-jalan di Madinah:

Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan al-Hâsyir, dan al-Muqoffiy dan Nabiyyur Rohmah
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad dan riwayat yang lainnya)

Catatan :

( 1). Sanad hadits ini hasan, tetapi memiliki penguat ( memiliki syahidnya) dari hadits-hadits yang lain sehingga menjadi hadits shohih lighoirihi.

(2) Hadits ini dinamakan hadits shohih lighoirihi karena keshohihannya tidak datang dari sanad pertama itu sendiri, namun keshohihannya itu datang dari bergabungnya riwayat lain baginya

(3) Berdasarkan Terjemah Hadits tersebut bahwa Nama Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wsallam adalah :
(1).Muhammad, (2) Ahmad, (3) al-Hâsyir, (4) al-Muqoffiy dan (5) Nabiyyur Rohmah

Jumat, 13 November 2020

Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 755

 Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 755 ( 3.771 - 3.775)


Terjemah Hadits ke 3.771

Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 6.304 berikut ini menjelaskan bahwa yang mengaku bernasab kepada bukan ayahnya maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA

عَنْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Dari Abdullah bin 'Amru berkata; Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallamm bersabda :

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

"Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain ( maksudnya bernasab dari orang lain, pent) yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga.

Padahal BAU SURGA telah dapat tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan."

Beliau bersabda; "barangsiapa berdusta mengatas namakan diriku (maksudnya mengatakan hadits dari Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam), hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka."
( Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 6.304)

Catatan :

( 1 ) Pada Terjemah Hadits Ibnu Majah Nomor 2.601
BAU SURGA dapat dicium sepanjang jarak perjalanan lima ratus tahun ( 500 tahun ).”

( 2 ) Pada Terjemah Hadits Riwayat Ahmad Nomor 6.304 ini
BAU SURGA telah dapat tercium pada jarak tujuh puluh tahun ( 70 tahun ), atau tujuh puluh tahun perjalanan."

Terjemah Hadits ke 3.772

Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah Nomor 2.600 berikut ini menjelaskan bahwa yang mengaku bernasab kepada bukan ayahnya maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA

عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ رَحِمَهُ اللهُ قَالَ سَمِعْتُ سَعْدًا وَأَبَا بَكْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم وَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا يَقُولُ سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَوَعَى قَلْبِي مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

Dari Abu Utsman An Nahdi Rohimahullah berkata; Aku mendengar Sa'd dan Abu Bakrah Rodhiyallahu 'Anhum, masing-masing dari keduanya berkata,

"Kedua telingaku mendengar dan hatiku memperhatikan Nabi Muhammad Sholllallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

"Barangsiapa yang mengaku-ngaku memiliki bernasab kepada selain ayahnya, padahal ia tahu bahwa orang tersebut memang bukan ayahnya, maka SURGA MENJADI HARAM BAGINYA
( Terjemah Hadits Riwayat Ibnu Majah Nomor 2.600 )

Terjemah Hadits ke 3.773

Terjemah Hadits shohih Mutttafaqun 'Alaih berikut ini menjelaskan haram masuk surga bagi orang yang bernasab kepada selain Ayah kandungnya.

عَنْ سَعْدِ بن أبي وقَّاصٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ : مَن ادَّعَى إلى غَيْرِ أبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أنَّهُ غَيْرُ أبِيهِ فَالجَنَّةُ عَلَيهِ حَرامٌ . - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Sa'ad Ibn Abu Waqqosh Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

مَن ادَّعَى إلى غَيْرِ أبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أنَّهُ غَيْرُ أبِيهِ فَالجَنَّةُ عَلَيهِ حَرامٌ

Barangsiapa yang bernasab kepada selain ayahnya, padahal dia tahu bahwa yang diakunya bukan ayahnya, maka dia haram masuk surga.
( Terjemah Hadits Bukhori Muslim = Muttafaq 'alaih)

Terjemah Hadits ke 3.774

Terjemah Hadits Dari Abu Dzarr Rodhiyallahu 'Anhu berikut ini menjelaskan tentang seseorang yang yang mengaku bernasab kepada seseorang yang selain ayahnya .

عَنْ أبي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أنَّهُ سَمِعَ رسولَ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَقُولُ : لَيْسَ منْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْر أبيهِ وَهُوًَ يَعْلَمُهُ إلاَّ كَفَرَ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Dzarr Rodhiyallahu 'Anhu berkata : bahwa ia mendengar Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَيْسَ منْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْر أبيهِ وَهُوًَ يَعْلَمُهُ إلاَّ كَفَرَ

Tiada seorang pun yang mengaku bernasab kepada seseorang yang selain ayahnya, sedangkan ia mengetahui hal itu, melainkan kafirlah.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori Muslim = Muttafaqun 'Alaih )

Terjemah Hadits ke 3.775

Terjemah Hadits berikut ini menjelaskan dilarang membenci ayah kandungnya sendiri sehingga sehingga mengaku orang lain sebagai ayah kandungnya.

وعن أبي هُريْرَة رضي اللَّه عنْهُ قَالَ : عَن النَّبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : « لا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أبيهِ فَهُوَ كُفْرٌ » متفقٌ عليه

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu 'Anhu berkata :dari Nabi Sholallahu 'Alaihi Wasalam, bersabda:

“Janganlah engkau semua membenci kepada ayahmu sendiri -sehingga mengaku orang lain sebagai ayah kandungnya.
-,
Karena barangsiapa yang membenci ayahnya sendiri,( kemudian mengaku orang lain sebagai ayah kandungnya,pent.) maka perbuatan itu menyebabkan kekafiran,”

Yakni dapat kafir kalau meyakinkan bahwa perbuatannya itu halal menurut agama atau dapat diartikan kafir yakni menutupi hak ayah kandungnya atas dirinya sendiri.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori Muslim = Muttafaq ‘alaih)