Himpunan Hadits Yang Terpencar ke 141
Terjemah Hadits ke 701
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘Anhu,berkata:
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ « الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ « الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى
“Aku bertanya kepada Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam, ‘Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’
Beliau Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab, ‘Sholat pada waktunya’.
Lalu aku bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’
Beliau Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, ‘Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’
Lalu aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’
Lalu beliau Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda : ‘Berjihad di jalan Allah’.”
Lalu Abdullah bin Mas’ud berkata, “Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa sallam memberitahukan hal-hal tadi kepadaku.
Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan (jawabannya).”
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim)
Terjemah Hadits ke 702
Dari Abu Bakrah Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ
“Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar?”
Para sahabat menjawab, “Tentu.”
Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, dan durhaka kepada orang tua.” ( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 5.975).
Terjemah Hadits ke 703
Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa dari Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
(( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ)). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya.
Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”.
( Terjemah Hadits Riwayat Bukhori, Muslim, Ahmad,Abu Dawud,Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Baihaqi).
Terjemah Hadits ke 704
Dari Ibnu `Umar Rodhiyallahu 'Anhu berkata bahwa
أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَصَبْتُ ذَنْبًا عَظِيمًا فَهَلْ لِي تَوْبَةٌ؟ قَالَ: «هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟» قَالَ: لَا، قَالَ: «هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ؟» قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: «فَبِرَّهَا»
Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh, aku telah berbuat dosa besar, apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat?"
Beliau balik bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai ibu?"
Laki-laki itu menjawab, "Tidak."
Kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah kamu mempunyai bibi?"
laki-laki itu menjawab, "Ya."
Beliau bersabda: "Kalau begitu, berbaktilah kepadanya."
( Terjemah Hadits Riwayat Tirmidzi)
Terjemah Hadits ke 705 ( Haditsnya panjang )
HADITS TENTANG KISAH SYAITAN YANG MENGAJARKAN AYAT KURSI KEPADA ABU HUROIROH RODHIYALLAHU 'ANHU ( Haditsnya panjang )
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ ، وَقُلْتُ وَاللَّهِ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ إِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ ، وَلِى حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ . قَالَ فَخَلَّيْتُ عَنْهُ فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ »
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata: "Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Romadhon (zakat fitrah).
Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam.”
Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.”
Abu Huroiroh berkata, “Aku membiarkannya".
Lantas di pagi hari, Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Huroiroh, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?”
Aku pun menjawab, “Wahai Rosulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.”
Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”
فَعَرَفْتُ أَنَّهُ سَيَعُودُ لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّهُ سَيَعُودُ . فَرَصَدْتُهُ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ دَعْنِى فَإِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ لاَ أَعُودُ ، فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً ، فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ »
Aku pun tahu bahwa ia akan kembali sebagaimana yang Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam sabdakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya.
Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu kepada Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam.”
Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.”
Abu Huroiroh berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya.
Lantas di pagi hari, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku: “Wahai Abu Huroiroh, apa yang dilakukan oleh tawananmu?”
Aku pun menjawab, “Wahai Rosulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.”
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”
فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ ثُمَّ تَعُودُ . قَالَ دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah ketiga kalinya engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali.
Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.”
Abu Huroiroh bertanya, “Apa itu?”
Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan syaitan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.”
Abu Huroiroh berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?”
Abu Huroiroh menjawab, “Wahai Rosulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah memberi manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.”
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?”
Abu Huroiroh menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum’.
Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan syaitan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.”
Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia ketika itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?”
“Tidak”, jawab Abu Huroiroh.
Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Dia adalah syaitan.”
(Terjemah Hadits Riwayat Bukhori no. 2311).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar